[11] ONZE

247 23 3
                                    

Renata memandang sekelilingnya dengan pelan, dia sedang berada di rumah keluarga Zhong. Cherish mengajaknya bermain saat Renata tidak bekerja karena hari libur.

Renata seakan langsung mengingat rumah kedua orangtuanya di Beijing. Menggelengkan kepala pelan, Renata tersenyum pada Cherish yang membawa nampan serta dua gelas minuman dingin.

Gadis itu sangat baik padanya.

"Terima kasih." ucap Renata setelah menerima minuman tersebut.

"Makanan ringan akan segera datang, aku lupa membelinya." Benar saja, setelah itu seorang laki-laki menghampiri mereka dengan dua kantung belanja.

"Terima kasih." ucap Cherish pada seorang laki-laki tersebut dan mulai mengeluarkan makanan ringan yang dibeli.

Cherish mengeluarkan semua hingga meja di ruang tamu benar-benar penuh dengan bungkusan makanan ringan.

Renata terkekeh pelan.

"Kenapa dikeluarkan semua?" tanya Renata yang langsung membuat Cherish menatap kearah nya.

"Aku tidak tahu kau suka dengan makanan seperti apa. Jadi, silahkan dipilih yang mana yang kau suka." Cherish meringis pelan saat setelah mengucapkan itu.

"Aku menyukai makanan khas Indonesia. Kau juga harus mencobanya jika ingin." ucap Renata sambil mengambil bungkusan yang berisi kentang.

Cherish yang ikut mengambil satu bungkus makanan ringan tersebut, mengernyit.

"Kau pernah ke Indonesia?" Renata yang sadar, langsung membulatkan matanya.

"A-ah tidak, aku pernah memakannya saat bos di tempat ku bekerja membeli makanan tersebut dan membagikan nya pada ku." Cherish memandang Renata dengan sedikit curiga.

"Kau memiliki kekasih?" Renata mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Tidak. Aku tidak tertarik dengan laki-laki. Ah lebih tepatnya, aku takut menjalin hubungan dengan seseorang." seakan tertarik dengan apa yang diucapkan Cherish, Renata membenarkan duduknya.

"Aku takut mempunyai pasangan yang seperti Daddy. Aku selalu mencoba berpikir, jika aku pasti akan menemukan laki-laki yang baik.

Aku tidak berharap mendapatkan yang terbaik, karena itu tidak akan ada. Tapi aku ingin seorang laki-laki yang mencintaiku dengan tulus. Bisa menjadi pria yang bertanggung jawab dan menyayangi keluarganya." Renata tersenyum, senyuman yang terlihat begitu tulus.

"Kau pasti akan menemukan seorang pria yang baik."

Harel terlihat sangat bahagia saat sampai di Shanghai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Harel terlihat sangat bahagia saat sampai di Shanghai. Hampir dua bulan tidak bertemu dengan sang kekasih dan satu bulan lebih tidak tahu kabar tentangnya.

Harel meyakinkan dirinya, apapun yang terjadi pada Renata, dia akan selalu bersama dengan perempuannya.

Harel sudah terjatuh dengan dalam, sangat sulit untuk keluar. Bahkan jika ada alasan untuknya pergi, Harel akan tetap bertahan. Demi Renata. Semua demi dia yang begitu Harel cintai.

SIX HOMMESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang