"Ah, sorry." ucap seorang gadis cantik yang tidak sengaja menabrak bahu Harumi.
"Apa kau tidak punya mata?!" ucap Harumi yang terlihat sangat kesal dan membuat gadis itu terkejut mendengarnya.
"Aku tidak sengaja, Nona Osaki." Harumi menatap gadis di hadapannya dengan tajam.
Anya Xiao?!
"Jiali Xiao, atau... Anya Xiao? Pertemuan yang tidak disangka-sangka." sedangkan gadis itu terlihat sedikit tersulut emosi. Tanpa merespon ucapan Harumi, Jiali atau Anya langsung pergi entah kemana.
Harumi jadi mengingat tentang gadis itu, saat mereka bertemu di pertemuan penting antar keluarga petinggi perusahaan.
Saat itu umurnya baru saja 17 tahun, dan Jiali satu tahun lebih muda darinya.
Seperti remaja pada umumnya, Harumi menyukai laki-laki seumurannya yang ternyata menyukai Jiali.
Pemuda itu bernama Sky Jung dan satu sekolah dengannya di Seoul.
Harumi tidak menyangka jika mereka ternyata menjalin hubungan sehabis pertemuan antar keluarga tersebut.
Sejak mengetahui itu, Harumi tidak menyukai Jiali dan perasaan suka pada Sky berubah seiring berjalannya waktu.
Keduanya sudah tidak bertemu selama 2 tahun lebih, karena Jiali tidak tinggal di Seoul. Gadis asal negara tirai bambu itu tinggal di Rusia sejak kecil, dan hanya akan ke Seoul jika ada pertemuan seperti itu dan juga jarang ikut. Tentu karena pendidikannya yang tidak bisa lama ditinggal.
Jika boleh jujur, Harumi ingin berteman dekat dengan Jiali atau biasa di panggil Anya.
Panggilan Jiali hanya untuk orang-orang terdekat. Itu sebabnya, Harumi tadi mengucapkan kedua nama tersebut secara bersamaan. Berniat sedikit menggoda gadis itu.
Seakan tersadar dengan tujuan utamanya datang ke tempat tersebut, Harumi segera melanjutkan langkah menuju restoran di hadapannya.
Mata cantik tersebut menatap sekitar restoran dengan cepat dan melihat punggung seseorang yang dikenal.
"Edwina," panggil Harumi saat hampir sampai di tempat seseorang tersebut.
"Maaf, aku telat. Kau sudah lama di sini?" ucap Harumi setelah duduk berhadapan dengan gadis yang bernama lengkap Edwina Dong dan seumuran dengannya.
"Sesuai janji, aku sudah tiba sebelum jam 7 malam dan sekarang hampir jam 8. Aku bukan seseorang yang mudah meremehkan sesuatu." Edwina menjawab dengan tenang dan tentu senyuman manis tidak luput dari wajah cantik itu.
Harumi yang mendengar, merasa tidak perlu marah karena dia memang telat. Tapi wajah cantiknya tidak dapat berbohong jika dia terlihat kesal dengan ucapan Edwina.
"Beritahu aku, apa yang kau tahu tentang keluarga Huang!"
"Apa?!" Cheng Xiao terlihat terkejut mendengar Renata yang ingin meminjam uang untuk pulang ke Indonesia.
"Kami tidak mempunyai uang sebanyak itu. Maafkan kami, Roulan." Renata menundukkan kepala dan kembali berpikir.
"Apa di sekitar sini ada tempat kerja yang masih membutuhkan tenaga kerja?" Renata menatap kedua perempuan dihadapannya dengan banyak harapan.
"Paman kami memiliki beberapa toko buku di sekitar Beijing dan Shanghai. Aku akan menelponnya dan bertanya apakah masih ada lowongan pekerjaan." dengan cepat Xuanyi menelepon sang Paman.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIX HOMMES
FanficRenata namanya, seorang gadis berumur 18 tahun yang duduk di kelas 12 SMA. Mendapat kejutan yang tidak pernah disangka. Seorang pria dewasa yang Renata panggil Papa berucap, "Kamu memang bukan anak kandung Mama dan Papa, Rena. Dulu, Papa diam-diam m...