🍁🍁🍁
Anak pertama yang terlahir dari keluarga yang paham akan ilmu agama. Dimana Abah nya adalah seorang ustad dari pondok pesantren yang ada di solo. Tapi zafian sangat berbeda dengan abah nya. Ia lebih memilih kuliah dan dunia memotret yang sedang dirintisnya Serta bakat bermain alat musik gitar yang sangat digemari.
Dulu orang tua nya ingin agar zafian melanjutkan study nya di pesantren, tapi itu bertolak belakang dengan apa yang sudah di impikan oleh zafian. Dia merasa tidak bebas jika berada di dalam pesantren. Jadilah ia yang selalu bersikap ketus pada abah nya. Padahal sang abah pengin agar anak nya itu bisa meneruskan perjuangan dakwah nya.
Saat ini ketiga laki-laki itu sedang menyantap makanan di meja makan yang sudah disiapkan oleh umi.
"Bang zai mau ngampus kah.? Zalfan ikut yah" bang zai itu nama panggilan keluarga nya.
"Tumben, biasanya juga sama abah" balas zafian.
"Abah hari ini mau ke solo, jadi sementara ini zalfan ikut kamu dulu"
"Abah disana berapa lama.?" Sambung umi yang datang dengan membawa sepiring lauk.
"Sebulan lah kira-kira, soalnya acara nya juga lumayan lama disana"
"Loh abang udah selesai, ini susunya di abisin dulu atuh" lanjut umi dengan nada lembut.Zafian lebih nurut sama umi. Karena umi nya tidak terlalu mengekang pada dirinya.
Dia pun menghabiskan segelas susu yang ada di meja.
Setelah selesai dia segera memakai jaket untuk pergi ke kampus."Jadi bareng tah.?"
"Jadi bang sekedap nya' mau ambil tas dulu"Zafian pun duduk di kursi tamu sambil bermain handphone milik nya. Tak lama abah datang dan langsung duduk di sebelah zai untuk menyampaikan sedikit nasihat untuk anak sulungnya ini.
"Bang zai jangan lupa sholat sama ngaji yah, sesibuk apapun abang sekarang jangan sampai lupa sama yang diatas"
Zafian tak merespon ucapan abah, dia lebih memilih pada benda pipih yang di pegang nya dan langsung berdiri karena melihat zalfan sudah keluar dengan tas yang di bawanya.
Abah hanya tersenyum sambil mengucap istighfar dalam hatinya.
Setelah semua siap mereka pun berangkat dengan mengendarai mobil milik zai.
Mobil yang ia dapat setelah menabung beberapa tahun dari usaha memotretnya."Berangkat dulu ya bah" ucap zalfan sambil menyalimi tangan abah.
"Iya hati-hati di jalan " sambung abah.
"Abang gak salim dulu sama abah.?"Dengan kata-kata zalfan itu membuat zafian sekejap patuh untuk ikut menyalimi tangan abah.
"Hati-hati bawa mobil nya yah"
"Assalamualaikum" ucap zafian sembari pergi.
"Assalamualaikum bah" disusul zalfan dengan nada riang.🌵
"Bim dari mana aja lo.? Lama banget di tungguin dari tadi juga" Bima nama yang biasa di sebut temen-temen kampus.
"Iya sorry tadi nganter zalfan dulu bentar "
"Eh adik lo udah lulus kan.? Kata lo dia bisa main gitar kenapa gak diajak aja" ucap salah satu temen zai yang bernama adit.
"Gak bakal mau dia" sambung riyan temen zai juga.
"Udah lah, mending kita bahas yang lain aja"Zafian mengalihkan topik dengan mengeluarkan gitar yang sudah dibawa.
Sambil menunggu dosen yang akan mengisi mata kuliah hari ini mereka menyanyi bersama diiringi musik gitar milik zai.
Tiba-tiba ada seseorang yang datang dan langsung menghampiri zafian.
"Bim ikut bentar yok" ajak orang itu.
"Eh mau kemana.?" Zafian pura-pura tidak tau, padahal ini rencana yang sudah dibuat dia selama 5 bulan belakangan.
"Sabil mau ngajak kemana.? Ko bima doang kita enggak.?" Sahut riyan.
"Mau ikut juga.? Ayok atuh kalo mau ikut mah" jawab sabil.
"Emang mau ngapain sih.?" Tanya adit dengan wajah polos.
"Udah ga usah banyak tanya. Kalo mau ikut ya ayok" tegas zafian.Mereka pergi meninggalkan tempat itu menuju salah satu ruangan, dimana ruangan itu hanya diisi oleh beberapa mahasiswa.
Zafian pun bersegera melepas sepatunya dan mulai memasuki tempat wudhu laki-laki. Hanya sabil yang tahu rutinitas nya selama 5 bulan ini. Selama ini dia menyembunyikan dari temen-temen supaya mulut mereka tidak ember pada yang lain.(Jadi ini rahasia sukses bima bisa beli mobil sekarang)
Ucap adit dalam batin setelah tau apa yang dilakukan bima selama 5 bulan ini. Pantes dia selalu pergi disaat lagi ngumpul bareng. Bilangnya mau ke kantin lah, kamar mandi lah, ke perpus lah. Gak taunya sholat dhuha.Mungkin zafian terlihat acuh saat abah nya menasehati, tapi telinganya selalu menangkap apa yang di omongin sang abah.
Mungkin zafian terlihat anak yang bandel dan susah diatur, dari penampilan nya yang selalu memakai celana jeans dan kaos pendek yang di rangkep dengan jaket, tapi dalam diri zafian selalu memprioritaskan Tuhan nya yaitu Allah.~next up~
》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》
Alhamdulillah bisa update lagi sabtu ini🤗
Assalamualaikum temen temen semua, zafian datang nih.Menurut zafian jangan selalu mengedepankan penampilan, setiap manusia punya definisi nya masing-masing. Kita berhak menilai manusia dari pandangan kita tapi kita Tidak berhak untuk mencela manusia. Kita semua sama-sama ciptaan Tuhan bahkan hewan dan tumbuhan pun sama-sama ciptaan Tuhan. Jadi tugas kita harus menghormati dan menghargai manusia lain. Jangan soal penampilan terus yang dilihat.
Inget kata bang zai yah😊
Ini bang zai alias @marcelldarwin.
Zafian Abimanyu
Keluarganya biasa panggil bang zai.
Temen-temen kampus nya panggil bima.
Kalo author panggil Abi aja gimana.?🤣Happy reading men temen 🤗 semoga suka yah.
Jangan lupa vote dan komen yang banyak biar author semangat up nya 😚
Sampai jumpa sabtu depan👋@ fadhib20
29/10/2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Zalfan Al Husain (SELESAI)
Short StorySebelum kenalan sama Zalfan, di follow dulu atuh biar author seneng 💛 Zalfan febrian itu nama panjangnya, anak ke dua dari dua bersaudara. Abah nya seorang ustad, dan dia ditugaskan untuk meneruskan dakwah sang abah. Namun ditengah jalan abah meng...