28. Menjagamu

63 2 0
                                    

🍁🍁🍁

Pagi-pagi sekali ummi sudah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan. Zalfan yang mendengar suara dari dapur langsung menuju ke tempat ummi berada.

"Eh kamu udah bangun." Ucap ummi sambil memotong bawang.

"Udah mi, zalfan udah bangun dari tadi subuh tapi masih berat buat keluar kamar hehee" tutur zalfan.

"Hemm, terus kesini mau bantuin apa gimana.?"

"zalfan bantuin makan aja yah nanti" ucap nya sambil menunjukan gigi putihnya. "Siang nanti zalfan ijin keluar ya mi"

"Udah biasa kamu mah, mau kemana emang.?"

"Ketemu deni sama akbar mi, mau bahas peserta qurban siapa aja." Jelas nya

"MaaShaaAllah rajinya anak ummi" ucap ummi sambil mengelus pipi zalfan.

"iihh ummi bau bawang mi." Tukas nya lalu menutup hidung.

"Hehehe ya kamu gak mau bantuin ummi nya, eh bang zai mana ko tumben belum keluar." Tanya ummi.

"Lagi sibuk sama studio baru nya mi. Oiya ummi tau gak..."

"Nggak tau." Potong ummi.

"Atuh zalfan belum selesai ngomong nya mii," keluh zalfan dengan logat sunda nya.

sentak zalfan terus membuntuti ummi nya yang berjalan mendekati kompor.

"Iya iya apaaa, dah sok ummi masak nya sambil denger kamu cerita. "

Zalfan menyiapkan posisi nya supaya ummi bisa mendengar suara nya dengan jelas. Karena ummi di sambi menggoreng bumbu-bumbu jadi suara zalfan kalah dengan gorengan bawang dan bumbu lainya.

"Sejak ummi keluar dari rumah sakit, bang zai jadi lebih beda mi. Zalfan sempet nanya ke bang sabil kan, terus katanya bang zai udah keluar dari band nya. Dan sekarang lagi merintis dapur rekaman sendiri mi.

Zalfan juga sering denger bang zai baca sholawat kadang juga baca murotal. Makanya sekarang jarang keluar kamar mi."

"MaaShaaAllah, ummi seneng denger nya fan. Alhamdulillah kalo abang udah berubah, semoga karir nya bisa mendatangkan pahala buat bang zai." Ucap ummi yang tengah meng uleg bumbu.

Tak terasa langit  sudah cukup terang. Setelah semua masakan matang zalfan membantu menyiapkan  ke meja makan. Dan menuju ke kamar abang nya.

Tok tok tok..

"Bang zai kita sarapan dulu yuk" ajak zalfan di balik pintu.

"Iya nanti abang nyusul, ini lagi beresin barang- barang"
Teriak bang zai dalam kamar.

"Zalfan sama ummi tunggu di meja makan yah"

🌵

Kini tiga orang tengah menyantap makanan di ruang makan. Damai sekali melihat zafian bisa kumpul bareng keluarga nya. Terakhir kaya gini waktu abah masih ada sebelum kejadian kecelakaan itu.

Ditengah keheningan mereka makan suara handphone zalfan tiba-tiba bunyi. Terdapat nama Denii  disana.

"Angkat dulu gih, siapa tau penting." Ucap zafian.

Zalfan pun mengangkat telfon nya dan mendengar suara riuh di sebrang sana. Ada pula suara kambing dan sapi.

"Fan buruan kesini udah ditunggu sama yang lainya." Ucap deni tanpa salam.

Zalfan Al Husain (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang