🍁🍁🍁
Umi sedang dalam penanganan dokter di ruang UGD. Karena umi terjatuh dengan cukup keras dan kepala mengenai trotoar pinggir jalan tadi, jadi kepala dibagian belakang umi harus kehilangan banyak darah. Posisi umi saat ini membutuhkan transfusi darah supaya umi tidak kekurangan sel darah nya.
Dua orang yang tadi membantu umi ke rumah sakit bingung, karena mereka tidak mengenali orang ini. Sampai perawat datang dan membawa tas belanjaan milik umi. Didalamnya ada dompet umi yang berisi KTP, kartu ATM dan beberapa uang.
"Apa kalian mengenali orang ini.?" Tanya perawat itu.
"kami tèh tidak kenal sama ibu itu, dia korban tabrak lari. " jawab orang yang menolong umi.
"Di dompet ini ada Kartu pengenal nya. Dia tinggal di daerah bandung kota. Apa kalian bisa kabarin keluarga nya.? Ibu tadi tidak bawa handphone jadi kami kesulitan untuk menghubungi keluarga nya. " jelas perawat itu lagi.
"Oiya bisa bisa kita kesana sekarang " ujar orang satu nya lagi.
Setelah mendapatkan dompet itu dua orang ini menuju ke rumah zalfan. Tapi apa di rumah itu ada orang.? Mereka sempat bingung saat lagi di jalan menuju rumah zalfan.
Sementara zalfan sekarang sedang di rumah deni, mereka masih menunggu akbar untuk datang ke rumah deni. Karena acara wisuda santri sudah selesai dan sementara santri santri libur, zalfan dan teman temanya harus tetap berangkat untuk menerima pendaftaran santri baru.
"Den, saya ke rumah sebentar yah, ada yang ketinggalan" ucap zalfan.
" ya udah, si akbar juga ditungguin mèni lama pisan" ujar deni sambil menekuk mukanya.
"Kaya ga tau akbar aja kamu den. Saya pergi dulu yah"
Zalfan keluar dari rumah deni. Hati zalfan merasa tidak tenang, sedari tadi zalfan mencoba untuk menelfon umi tapi nihil. Tidak ada jawaban disana.
Dua orang itu pun sampai di depan rumah zalfan. Seorang ibu penjual yang tadi membantu umi mengetok pintu namun sepi.
"Apa ga ada orang yah" ucap ibu satu nya lagi.
Zalfan pun tiba dengan mengendarai ojol. Dia panik ada apa dua orang ini ke rumah nya.
"assalamualaikum bu, punten ini ada apa yah.?" Ucap zalfan
"Waalaikumsalam mas, jadi gini." Ibu itu memotong percakapan karena bingung harus mulai dari mana. Sedang ibu satunya lagi menyenggol bahu sebelahnya.
"Tadi pagi ada korban tabrak lari mas, di trotoar deket pasar. Kami nemuin barang-barang ini milik korban. Jadi kami sekaligus ngasih kabar orang rumah." Jelas ibu itu.
Jantung zalfan seketika berhenti mendengar umi jadi korban tabrak lari. Zalfan seakan tidak percaya mungkin dua ibu ini salah orang.
"Astaghfirullah bu, mungkin ibu nya salah orang. Umi saya baik-baik aja kan.?" Ucap zalfan dengan panik.
Dua ibu tadi menyerahkan dompet umi pada zalfan.
Mereka ngasih tau juga alamat rumah sakit nya."Ibu mas ada di RSI Harapan Anda dan masih di ruang UGD. Kalo mas mau kesana kami bisa antar." Ucap ibu itu
Zalfan membisu ditempat tak percaya umi menjadi korban tabrak lari. Sekarang ia harus cepat mengabari zafian.
🌵
Zafian sedang mengerjakan ujian nya. Semua mahasiswa mengumpulkan HP ke depan meja dosen.
Kali ini zafian tidak fokus dalam mengerjakan ujian, karena pikiran nya dari tadi tidak tenang.Sementara zalfan kesulitan menghubungi abang nya. Dari tadi ia mencoba untuk menelfon bang zai. Namun tidak aktif. Ia baru ingat kalau tadi pagi abang nya bilang akan mengerjakan ujian jadi HP nya mati.
Sekarang zalfan harus melihat keadaan umi. Ia diantar dua ibu ibu yang tadi menolong umi. Ratusan kali zalfan mengucapkan terimakasih, berkat mereka ia jadi tau kabar umi.
Sesampainya di rumah sakit zalfan berlari menuju ruang UGD. Ternyata benar umi nya sedang di infus disana. Dengan kepala yang di perban dan alat alat lain yang menempel di tubuh umi membuat zalfan seakan dunia ini berhenti berputar.
Ia menangis, perempuan yang sangat ia sayangi harus mengalami musibah ini. Zalfan benar-benar terpuruk saat ini. Ia sudah kehilangan abah karena kecelakan. Ia juga tidak mau kehilangan sosok orang tua satu satunya.
"Allah kenapa ujian Mu begitu berat, jangan Kau ambil dulu umi ku ya Rabb. Izinkan aku untuk bisa berbakti dan merawat nya. Selamat kan umi ya allah"
Lirih zalfan, ia tidak kuat menahan air mata nya.
Dalam batin zalfan siapa kira-kira yang menabrak umi nya dan meninggalkan begitu saja. Tidak ada rasa bersalah dan tanggung jawabnya. Zalfan harus menyelidiki ini. Ia harus tau siapa yang berani mencelakai orang tersayang zalfan.Ada notif dari handphone zalfan, apa abangnya sudah selesai. Ia mengecek siapa yang mengirim pesan.
Denni
Fan kamu dimana.? Ini akbar udah di rumah aku"
Zalfan
Maaf den, aku ga jadi berangkat tolong sampaein ke pak pembina yah, ummi aku lagi di RS den"
Denni
Innalillahi, ya udah nanti kita nyusul ke sana. Lekas pulih buat ummi
Ternyata dari deni, ia harus ambil cuti kali ini untuk menjaga umi sampai kondisinya stabil. Zalfan harus bisa menemukan orang yang mencelakai umi nya. Kenapa tidak ada rasa tanggung jawab sama sekali. Ia bisa saja lapor polisi untuk kasus Tabrak Lari ummi nya.
~next up~
》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》》
Alhamdulillah bisa update lagi sabtu ini yey..
Bantu author dong, dengan follow dan vote cerita ini 🧡
Dikasih bintang juga udah seneng banget 🤩 apalagi sekalian di follow. 😍Semoga suka yah hhee..
Sabtu, 27 Mei 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Zalfan Al Husain (SELESAI)
Short StorySebelum kenalan sama Zalfan, di follow dulu atuh biar author seneng 💛 Zalfan febrian itu nama panjangnya, anak ke dua dari dua bersaudara. Abah nya seorang ustad, dan dia ditugaskan untuk meneruskan dakwah sang abah. Namun ditengah jalan abah meng...