🍁🍁🍁
Setelah kurang lebih 1 minggu di rumah sakit, kini ummi sudah di perbolehkan untuk pulang. Di tuntun dengan dua anak lelakinya ummi secara perlahan masuk ke dalam mobil zafian.
"Ummi nanti kalo udah sampe rumah ummi istirahat aja yah, jangan nerima cateringan dulu, nanti kalo ummi udah bener-bener sembuh baru jualan lagi." Ucap anak pertama nya.
"Iyah iyah, ummi akan nurut sama kamu dan zalfan."
Setelah 15 menit di jalan mereka pun sampai dirumah.
Zalfan yang membawakan tas dan barang-barang ummi sedangkan zafian yang menuntun ummi masuk.Mereka duduk di kursi tamu sambil memijat kaki umminya. Ummi merasa beruntung karena Allah turunkan anak yang sangat berbakti pada nya.
(Bah, kita berhasil bah. Kita berhasil mendidik anak kita)
Batin ummi sambil tersenyum melihat kedua anak nya."Nak, ummi mau bilang sesuatu sama kalian." Ucap ummi sambil menatap anak anak nya.
"Ada yang mau ummi ceritain sama kita.?" Tanya zalfan
"Kalo suatu saat ummi udah ga ada, kalian harus tetap jaga kekeluargaan yah. Zafian kamu sebagai abang harus bisa jagain adik nya."
"Ummi, ko ummi bilangnya kaya gitu sih. Ummi kan udah gapapa, udah sembuh. Pastinya nanti zafian akan jaga zalfan. Ummi tenang yah" tukas zafian lalu memeluk umminya.
Ummi menyuruh zalfan masuk ke kamar nya. Karena ada sesuatu yang ingin ummi sampaikan pada zafian. Zalfan pun menurut ia masuk ke kamarnya dan merencanakan untuk membuat podcast selanjutnya.
"Bang, abang janji kan sama ummi ga akan kecewain ummi lagi.?"
"Iya ummi. Bang zai sayang banget sama ummi."
"Abang janji gak akan pulang larut malam lagi.?"
"Iyah" dengan senyuman manis zafian.
"Bang zai kan udah selesai skripsian, dan sebentar lagi mau wisuda. Apa rencana bang zai selanjutnya.?
"emm, abang pengin bantuin ummi "
"Bantu cateringan.? Bang zai kan bisa motret, bisa main musik. Kenapa gak bikin kaya zalfan aja.?"
"Motret kalo ada yang pesen ummi. Bang zai sama zalfan beda mi, kita ada di bidang masing-masing. Kalo zalfan kan dakwah lewat podcast nya. Abang pengin dakwah lewat kemampuan bang zai juga mi."
"MaaSha Allah bang zai. Ummi bangga banget sama kamu bang."
Zafian memeluk ummi nya erat. Meskipun dalam batin zafian masih bingung cara menyampaikan nya bagaimana.
Karena zafian memiliki suara yang merdu ia mulai merekam dirinya saat mengaji. Ia membaca surat Al Qiyamah dengan irama yang merdu dan nyaman di dengar.
🌵
Meskipun masih belajar dan baru membuat akun untuk dirinya. Tapi banyak juga yang menyukai suara zafian. Lantunan ayat-ayat Al Qur'an yang ia bawakan mampu mengundang para penikmat nya.
Zafian sudah menemukan ide baru untuk kedepanya. Ia akan benar-benar keluar dari dunia malam, dan akan meninggalkan genre musiknya. Tapi tidak semua, ia akan memakai talenta yang ia punya untuk bersholawat.
Genre musik akan ia ganti dengan gema sholawat. Hobi yang ia punya tidak akan sia-sia tapi malah mendatangkan pahala.
Begitupun dengan yang mendengarkan akan mendapat pahala juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zalfan Al Husain (SELESAI)
KurzgeschichtenSebelum kenalan sama Zalfan, di follow dulu atuh biar author seneng 💛 Zalfan febrian itu nama panjangnya, anak ke dua dari dua bersaudara. Abah nya seorang ustad, dan dia ditugaskan untuk meneruskan dakwah sang abah. Namun ditengah jalan abah meng...