6. Duka

79 6 0
                                    

🍁🍁🍁

Saat ini rumah zalfan di penuhi oleh orang-orang yang datang untuk menyampaikan belasungkawa. Abah yang kondisi nya semakin buruk dan tidak kuat untuk melanjutkan hidupnya kini telah kembali pada pemilik Nya. Zalfan, ummi dan bang zai berusaha ikhlas untuk melepas kepergian abah untuk selamanya. Toh setiap yang bernyawa pasti akan mati juga. Semua akan kembali pada sang pencipta. Begitupun dengan abah.

"Sekarang abah udah nggak kesakitan lagi. Jangan khawatir ya bah, insha allah zalfan akan jagain ummi sama abang. Abah yang tenang disana"
(batin zalfan )

Setelah pemakaman selesai, orang-orang pun pulang  hanya tersisa zalfan, ummi dan zafian.
Wafatnya abah memang menjadi cobaan besar bagi ummi dan keluarga. Selain itu ummi juga akan menjalani hidup dengan 2 putranya membuat ummi harus semakin sabar.

Semua memang takdir Allah. Jadi ummi harus penuh kerelaan terhadap takdir Allah tersebut. Ummi hanya berdiam diri dalam rumah semata-mata untuk taat kepada Allah Swt.

Allah Swt berfirman :

"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu, dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. "
( Qs. Al- Ahzab : 33 )

Sepeninggal abah dan sampainya di rumah, terjadi perdebatan antara zafian dan zalfan untuk menentukan siapa yang akan menggantikan posisi abah dan siapa yang menjaga ummi.

"Fan kamu mending jagain ummi aja yah, bantu catering ummi biar rame, nanti biar abang yang kerja di luar"
Ucap bang zai.

"Tapi zalfan juga pengin bantu juga bang"

"Udah lah, kamu kan udah jadi guru Tahfidz emang nanti bisa bagi waktunya.? Mending kamu jagain ummi aja" tegas zafian.

"Zalfan bisa bagi waktunya ko"

"Fan, abang kasih tau yah, nyari kerjaan di luar itu susah, belum lagi saingannya banyak, udah kamu ngajar Ngaji aja sama jagain ummi" lanjut zafian.

"Zalfan, abang udah jangan ribut atuh"

Lerai ummi dan menyuruh abang nya masuk ke kamar. entah kenapa belum ada sehari kepergian abah, mereka jadi nggak akur gini. Keadaan ini membuat ummi makin sedih dan terus kepikiran akan abah.

🌵


“ bim, gue turut berduka yah atas meninggalnya abah lo” sambungan telfon dari adit mengucap belasungkawa.

“iyah makasih”

“lo mau ngadain pengajian nanti malem.?” Tanya adit

“iya kayaknya”

“ko kayaknya sih.? Pasti temen-temen abah lo pada dateng dong, ini gue mau ngabarin kalo nanti malem tuh ada perform lagi di cafe, tapi lo kan habis berduka jadi gue nawarin dulu, lo mau ikut nggak.?” Jelas adit pada zafian membuatnya bingung

“gue bingung dit, soalnya kalo gue bilang pasti nggak bakal boleh sama ummi, gue ijin dulu beberapa hari ini nggak ikut perform yah, salamin ke riyan sama farhan.”

Zalfan Al Husain (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang