🍁🍁🍁
Hari ini semua santri diliburkan untuk persiapan tes juz 30 sekali duduk. Tapi untuk pengajar tetap berangkat untuk menyiapkan keperluan wisuda yang sebentar lagi akan di rayakan.
"kumaha rasana wisuda wid? Tanya deni.
"rada nyusahkeun oge, hehehe, abdi oge nu pangheulana ngalaman hal sapertos kieu" jelas widya karena dia pengajar baru, jadi kaget kalau harus menyiapkan semua laporan santri tentang hafalan.
Pak pembina datang dengan membawa sebagian kertas putih. Dimana itu adalah undangan wisuda yang akan disebarkan ke walisantri.
"oke, didieu bapak geus nyitak uleman. Engke bagikeun ka wali santri, nya? sareng ieu kanggo anjeun. nyimpen ogé. Deni inget ulah nyieun sagala rupa."
"Nggih pak, nuhun " jawab zalfan dan teman temanya. Kecuali deni dia hanya diam memandangi amplop putih itu.
"Pak nuhun sanget ni mah. Saya lagi butuh banget ini pak"
"Semua orang juga butuh uang atuh den. Kamu simpen dan gunakan baik baik yah. Dah sekarang kalian boleh pulang. Untuk laporan hafalan santri yang sudah jadi kirim langsung ke bapak. Biar nanti bapak koreksi." Tukas pak pembina dan menyuruh semua untuk pulang.
Sore itu langit sedang mendung dan semburat kilat nampak jelas. Zalfan bingung saat hendak memesan ojol. Melihat dua temanya yang sudah pulang duluan, hanya tersisa dia dan widya.
"Loh kamu belum pulang fan.?" Tanya widya yang sedang menunggu jemputan.
"belum" jawab zalfan.
"aku juga lagi nungguin abah jemput tapi lama banget ya" widya nampak ingin mengobrol dengan zalfan tapi melihat zalfan acuh saat ditanya, ia mengurungkan niat nya.
Di pesannya 'go car' untuk mencegah hujan saat dijalan. Sambil menunggu, zalfan mengeluarkan earphone nya dan menyetel murottal seperti biasa. Melihat telinga zalfan ditutup widya mulai bosan dengan situasi ini.
Ia pun menelfon ayan nya yang ternyata tidak bisa menjemputnya. Ditutupnya telfon itu widya segera memakai mantel yang ia bawa dan menunggu di halte depan.
"Fan aku duluan" ucap widya sambil menyodorkan selembar kertas lipat.
Zalfan tidak menjawab, hanya anggukan kepala dan lambaian tangan pada widya.
🌵
Setelah sampai di rumah zalfan pun bergegas mandi dan menyiapkan bahan untuk podcast terbarunya. Kali ini dia akan menyampaikan materi tentang mulianya Al-qur'an.¤ assalamu’alaikum warahmatullah wabaraktuh, selamat sore teman- teman semua,
alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita kembali dalam podcast narasi bersama saya zalfan febrian.Jangan lupa bersyukur yah, karena bersukur dapat menambah nikmat dan mendapat rahmat dari Allah swt.
Okeh sore ini kita akan membahas tentang kemuliaan Al-qur'an. Ada sebuah riwayat dari Abdullah bin Umar. Bahwa suatu ketika Rasulullah Saw bersabda kepadanya, " wahai abdullah, bacakanlah ayat ayat Al-qur'an kepadaku"
Maka Abdullah berkata, " ya rasulullah, bukankah aku ini justru belajar ayat-ayat Al-qur'an dari engkau.?"
Beliau pun bersabda " sesungguhnya aku suka mendengar lantunan ayat-ayat Al-qur'an dari orang lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zalfan Al Husain (SELESAI)
Historia CortaSebelum kenalan sama Zalfan, di follow dulu atuh biar author seneng 💛 Zalfan febrian itu nama panjangnya, anak ke dua dari dua bersaudara. Abah nya seorang ustad, dan dia ditugaskan untuk meneruskan dakwah sang abah. Namun ditengah jalan abah meng...