Dania menatap Satria yang sudah duduk di kursi nya. Cowok berambut cokelat itu terlihat tengah asik menulis, entah tugas Osis atau pelajaran, Dania tak tau.
Sebenarnya Dania ingin menghindari Satria karena kejadian tadi malam. Tapi Dania pilih bersikap biasa saja, karena biar bagaimana pun bisa dipastikan diantara sahabatnya, tak ada satu pun yang mau bertukar tempat duduk dengan Dania.
Alexa baru saja bertukar tempat duduk dengan Rora, mana mungkin Dania meminta untuk meminta bertukar tempat lagi?
Dengan ragu-ragu Dania meletakan tas nya di kursi, disamping Satria.
Syukurlah Satria tetap sibuk dengan kegiatan menulisnya, dan tidak terusik dengan kehadiran Dania.
Satria mungkin bisa bersikap biasa saja, namun tidak dengan Dania. Gadis berambut pirang itu akhirnya memilih kabur, menjauh dari Satria.
Melihat Dania keluar kelas dengan tergesa, Satria berhenti menulis dan mengangkat kepala, menatap lurus ke arah pintu kelas.
"Dasar Bellatrix."
***
"Sebentar lagi lomba basket ya?" tanya Dania pada Choky yang kini tengah menemaninya di taman belakang sekolah.
"Hm. Kamu nonton?" tanya Choky.
"Nonton dong, kan udah lama ya nggak ada lomba-lomba kayak gini." jawab Dania antusias.
"Oke, nanti mau aku jemput?" tawar Choky.
"Emang nya lo nggak berangkat sama anak-anak basket juga?" tanya Dania lagi.
"Ya aku jemput kamu dulu, nanti kamu ikut mobil kita aja." Choky menjelaskan.
Dania menatap Choky dan tersenyum. Mantan pacarnya ini memang masih sebaik ini, bahkan Choky masih menyebut aku kamu saat bicara dengan Dania.
Awalnya Dania pun sama, masih memakai panggilan aku kamu, tapi kemudian Dania sadar, status mereka kini sudah berbeda, sekarang mereka hanya berteman, hanya bersahabat. Jadi sebutan lo gue, sepertinya lebih cocok untuk digunakan.
"Nggak deh, nanti gue sama Lexa sama anak-anak lain aja. Lagian lo mau tanding, kan harus hemat tenaga sama harus fokus." tolak Dania.
"Oke, nanti mau pulang bareng?" tawar Choky lagi.
"Ehm, nggak deh." jawab Dania ragu.
"Kenapa?" Choky kembali bertanya.
"Nggak papa, cuma pengen sendirian aja." jawab Dania sambil tersenyum.
"Ya udah, tapi kalo kamu butuh sesuatu, kamu bisa hubungin aku." ucap Choky yang dibalas anggukan oleh Dania.
Keduanya kemudian kembali diam, namun tak lama karena Choky kembali membuka obrolan.
"Dan, mau tanya boleh?" Choky menatap Dania.
"Boleh dong, emang mau nanya apa?" tanya Dania penasaran.
"Kamu sama Satria..?" pertanyaan Choky menggantung tak selesai.
"Deket?" Dania balik bertanya, dan Choky pun mengangguk.
"Ehm, biasa aja sih. Cuma ya emang dia sekarang sedikit lebih baik, nggak sadis kayak biasanya." jawab Dania santai. Kali ini bahkan ada senyum tersungging di bibir gadis bersurai pirang tersebut.
Choky yang melihatnya pun ikut tersenyum.
"Kok lo senyum?" tanya Dania saat menyadari Choky tersenyum.
"Aku happy kalo kamu happy." jawab Choky, masih dengan senyum menawannya.
"Thank you. Tapi maksud lo bukan karena gue jawab tentang Satria tadi kan?" Dania bertanya sambil menatap Choky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside you
Teen FictionKisah Satria dan Dania yang saling benci, namun terus terhubung satu sama lain. Dari yang awalnya tidak sengaja, lama-lama jadi terbiasa bersama.