Dania menatap kalender di meja belajar nya dan sedikit tersenyum ketika melihat angkanya.
"Ah ternyata udah deket..." batin Dania.
Dengan senyum terus mengembang di wajahnya, Dania pun menutup buku pelajaran nya dan pilih berbaring di kasurnya.
"Jangan lupa hari Sabtu ya..."
Satu pesan masuk makin membuat senyum di wajah cantik Dania merekah.
Tak mau membuat si pengirim pesan menunggu lama, Dania pun segera membalas nya..
"Pasti...sampai ketemu hari Sabtu ya."
***
Dania baru saja turun dari motor Choky, berbarengan dengan Satria yang juga baru saja datang.
Sambil melepas helm, Satria menatap Dania yang dibalas Dania dengan berani.
"Apa lo liat in gue?" tanya Dania galak.
Satria hanya memberi senyum miring kemudian meninggalkan Dania dan Choky dengan raut bingung diwajah keduanya.
"Dia kenapa?" tanya Choky.
"Tau tuh, pms kali.." jawab Dania tak mau ambil pusing.
"Ya udah, yuk ke kelas." ajak Choky yang dibalas anggukan oleh Dania.
Keduanya kemudian berpisah setelah Choky lebih dulu mengantar Dania sampai di depan kelas nya.
"Lo nggak boleh masuk kelas." kali ini Rissa dan Novi menghadang Dania di depan kelasnya.
"Apaan sih?" tanya Dania tak peduli, namun tangan nya di cekal oleh 2 anggota Osis tersebut.
"Lo nggak pake dasi." seru Novi sambil menelisik penampilan Dania dari atas ke bawah.
"Lo juga nggak pake name tag." kembali Novi menyebutkan pelanggaran yang Dania lakukan hari ini sembari melengkapi catatan Osis nya.
"Gue bawa dasi kok..." bantah Dania percaya diri.
"Ya keluarin lah dasi lo, terus lo pake." Rissa membalas dengan ketus.
Dania melihat pemandangan di sekelilingnya dan ternyata bukan hanya dia yang saat ini tengah di periksa, banyak teman-teman nya juga yang terjaring razia, bahkan Alexa dan Kaisar entah sedang mendebatkan soal apa.
Sial...sudah membuka semua bagian tas nya tapi Dania masih belum menemukan dasi nya, dan tingkahnya tak luput dari pantauan Rissa.
"Kenapa? Lupa ya nggak bawa dasi?" tanya Rissa dengan senyum meledek di wajahnya.
Dania hanya mendengus pasrah...seingatnya dia sudah memasukkan dasinya dalam tas, tapi sekarang, kemana raib nya dasi milik Dania?
"Kenapa lagi dia?" Entah sejak kapan tapi Satria tiba-tiba sudah berdiri di depan Dania.
"Biasa lah, Bellatrix nggak bawa dasi, dan nggak pake name tag." jawab Rissa sambil tersenyum puas.
Kali ini Dania malas berdebat jadi dia hanya memilih diam.
"Gue liat catatannya." ucap Satria sambil mengambil buku di tangan Novi.
"Kalo kata gue sih Sat, nih anak mending di skors aja deh, nggak kapok-kapok dia tuh." usul Novi dengan senyum antagonisnya.
Satria masih menatap Dania, dan Dania juga balik menatapnya.
"Kalian berdua, biar Dania gue yang urus. Kalian bantu Mitha buat laporan aja di ruang Osis." ucap Satria tenang.
"Tapi Sat, kamu bakal hukum dia kan?" tanya Rissa dengan ragu. Entah kenapa Rissa merasa belakangan ini Satria jadi lebih lunak pada Dania, dan Rissa tidak suka itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beside you
Novela JuvenilKisah Satria dan Dania yang saling benci, namun terus terhubung satu sama lain. Dari yang awalnya tidak sengaja, lama-lama jadi terbiasa bersama.