Dania menatap kasur milik nya yang saat ini di atas nya sudah tergeletak hoodie milik Satria.
Satu hoodie berwarna abu-abu dipinjamkan saat mereka bertemu di warung nasi goreng tadi malam, lupa Dania bawa dan kembalikan pada Satria.
Entah kenapa akhir-akhir ini kedua nya jadi sering bersama? Walau sebenarnya lebih karena tak sengaja, itu yang Dania tau.
Agak nya omongan Satria di rooftop sekolah tadi cukup membuat Dania membuang sedikit pikiran buruk nya pada wakil ketua Osis tersebut.
Walau tidak yakin ucapan Satria tulus atau tidak, setidaknya perasaan Dania sedikit menghangat saat Satria memberi rasa peduli nya yang Dania kira tidak ada pada musuh nya tersebut.
Ah, tapi apa benar hubungan nya dan Satria seburuk itu sampai satu sama lain harus saling melabeli lawan mereka dengan sebutan musuh? Dania mengangkat bahu tak peduli... Lagipula kenapa juga dia harus memikirkan Satria? Oh ya, soal hoodie..besok akan Dania kembali kan pada pemilik nya, sebelum lemari Dania penuh dengan hoodie milik Satria.
***
"Thanks ya Wil, lo udah baik mau jemput gue." ucap Dania saat kedua nya sampai di parkir an sekolah.
"Santai Dan...lagian rumah kita searah ini. Btw, tuh goodie bag isi nya apaan sih?" kembali jiwa kepo Willy menyeruak hingga membuat Dania terkekeh.
Willy ini memang tipe yang selalu ingin tau, tapi bukan dalam arti an buruk. Cowok berwajah imut ini memang seperti itu...care, walau sedikit kekanakan.
"Oh ini? Hmmm, lo mau bantu in gue nggak?"
"Bantu apaan? Kalau bolos ogah.."
"Idih, siapa juga yang mau bolos?"
"Nah terus apaan?"
"Tolong kembali in ini ke Satria dong."
"Emang isinya apa?"
"Hoodie punya dia."
"Kok bisa ada di lo?"
Ehm, memang se gemas ini lah jika bicara dengan Willy, banyak yang dia tanyakan, hahaha...
"Ah...lo sama dia? Ehm, gue tau...lagi pdkt ya?"
"Ngaco...nggak."
"Terus?"
"Ya adalah pokok nya, yang penting lo mau nggak bantu in gue?"
"Tapi kan lo sama dia semeja, kenapa nggak di kasih in sendiri aja?"
"Ih...Gemes gue sama lo. Mau nolong in nggak nih?"
"Ehm...nggak...kabuurrrr."
Sial, Willy langsung kabur sambil terbahak karena puas menggoda Dania.
"Hahaha...sorry Dan." ucap Willy sebelum menghilang dalam kelas nya.
"Awas aja lo ya, ih...ngesel in banget si Willy." gerutu Dania sambil berbelok masuk kelas nya.
"Lo kenapa Dan?" kali ini Gibran dan Rora menatap Dania dengan penasaran.
"Si Willy ngesel in banget sumpah.." jawab Dania dengan wajah cemberut.
"Goda in lo ya?" tebak Rora sambil melihat ke arah kelas Willy.
Dania mengangguk.
"Hahaha...seneng gue ketemu yang se server macem dia." seru Gibran merasa terhibur melihat Dania kesal.
"Iya...lo mah seneng kan karena ada temen buat goda in gue? Ih, jahat lo berdua." gerutu Dania sambil mencubit Gibran.
"Aduh...pedes banget Dan, tapi...hahaha...seneng gue kalau lo kesel." ujar Gibran lagi sambil terbahak.
![](https://img.wattpad.com/cover/255158229-288-k740530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside you
Teen FictionKisah Satria dan Dania yang saling benci, namun terus terhubung satu sama lain. Dari yang awalnya tidak sengaja, lama-lama jadi terbiasa bersama.