Dania menutup kedua telinga nya...jengah dengan kegaduhan yang selalu di ciptakan papah nya.
Pria paruh baya yang juga seorang pengusaha sukses tersebut, sangat jarang pulang ke rumah, yang Dania dengar dari orang-orang terdekatnya, papah nya memiliki istri baru...
Pertengkaran kedua orang tua nya sebetulnya bukan hal baru bagi Dania...dan yang membuat Dania masih bertahan dengan keadaan ini hanyalah karena mamah nya.
Ya, hanya karena Mamah nya masih bersikeras bertahan dengan papah nya, mau tak mau Dania juga tetap bertahan dengan kondisi ini.
Mamah Dania selalu mengalah, entah apapun masalahnya, ujung nya pemenang nya adalah sang papah.
Dania kadang heran, apa yang mau mamah nya pertahankan? Toh bukan sekali saja papah nya bermain perempuan, lagipula mamah Dania juga seorang pengusaha catering, jadi harusnya secara materi mencukupi bukan?
Merasa jenuh, Dania pun beranjak dari tempat tidur nya dan bergegas membuka lemari pakaian nya.
Ya, malam ini sebaiknya Dania pergi saja dari rumah. Kalau ada yang bertanya kemana dia akan pergi, jawabnya adalah belum tahu...
Dania bisa saja datang ke tempat Alexa atau Rora, dua sahabatnya...namun Dania enggan, karena dia merasa sudah terlalu sering merepotkan sahabat-sahabatnya tersebut.
Setelah selesai berganti baju, gadis bersurai pirang tersebut keluar dari kamar nya dan segera turun ke bawah setelah taxi pesanan nya datang.
Ya, Dania memang selalu memilih pergi malam dengan taxi, terlalu lelah jika harus membawa mobil sendiri. Belum lagi resiko yang dia sendiri takut membayangkannya.
"Sayang...Kamu mau kemana?" Mamah Dania bergegas menghampiri puterinya.
"Dania mau keluar mah. Mamah mau titip sesuatu?" Dania balik bertanya.
"Di rumah saja nak...ini sudah malam." Ingat sang Mamah.
"Mah, please...mamah tau kan kalau aku nggak nyaman di rumah?"
"Tapi nak, ini sudah malam, bahaya kalau kamu keluar rumah di jam semalam ini."
"Mamah nggak usah khawatir ya, aku cuma mau cari makan, oke?"
Sang mamah menghela nafas, paham benar sifat keras kepala puteri nya.
"Tapi janji ya, jangan matikan telfon kamu. Jangan pulang terlalu malam juga...kalau ada apa-apa telfon mamah."
Dania hanya menanggapi nasehat mamah nya dengan anggukan.
Setelah mengecek jam di ponsel nya, Dania pun bergegas pamit, sampai kemudian sang mamah kembali memanggil nama nya...
"Maaf kan mamah ya nak..." ucap sang mamah dengan rasa bersalah yang terdengar jelas di nada suara nya.
"Mamah nggak salah...Dania pergi sekarang ya."
Dania pun segera keluar rumah dan menaiki taxi yang sudah menunggu nya di depan rumah.
Entah kemana Dania kali ini akan menenangkan kekalutannya, biar saja saat ini dia menikmati dingin nya malam dari taxi yang membawa nya.
***
"Hufhh...apalagi ini?" Satria menelisik penampilan Dania.
Rambut pirang bergaya ponytail itu sekarang di beri warna grey di ujungnya, benar-benar sangat mencolok...
Belum lagi cat kuku berwarna ungu yang seperti nya baru di pakai Dania. Satria tahu benar jika kemarin saat dia mengantar Dania pulang, gadis berwajah galak itu masih memakai cat kuku berwarna pink...

KAMU SEDANG MEMBACA
Beside you
Teen FictionKisah Satria dan Dania yang saling benci, namun terus terhubung satu sama lain. Dari yang awalnya tidak sengaja, lama-lama jadi terbiasa bersama.