"Selamat ulang tahun sayang." mamah Dania memeluk putri kesayangan nya yang hari ini tengah berulang tahun.
Dania bahkan sudah berdoa dan meniup lilin plus memotong cake yang mamah nya buat sendiri.
"Mamah makasih, bibi makasih juga." ucap Dania haru bergantian memeluk mamah dan bibi nya, dua orang yang selama ini setia menemani nya.
"Hadiah buat kamu." sebuah kotak Dania terima dari sang mamah.
"Ini dari bibi buat mbak, semoga mbak Dania selalu sehat, panjang umur dan bahagia." doa tulus dari bibi membuat hati Dania menghangat.
Dania pun bergantian membuka 2 kado yang dia terima dari mamah dan bibinya.
Pertama Dania membuka kotak pemberian mamah nya.
"Mah? Serius?" tanya Dania saat mendapati tiket berlibur ke pulau Dewata Bali.
"Ya sayang, kamu bisa ajak teman-teman kamu. Kalian bisa have fun disana." jawab mamah nya meyakinkan.
"Thank you, mereka pasti bakal seneng banget mah." Dania memeluk mamah nya erat dengan perasaan bahagia.
Setelah meletakkan kembali hadiah dari mamah nya, Dania beralih membuka kado pemberian bibi nya.
"Bibi...bagus banget, terima kasih." seru Dania saat menerima sebuah buku diary sebagai hadiah.
"Bibi nggak tau harus kasih hadiah apa buat mbak Dania. Tapi kata anak bibi, buku ini cocok buat teman curhat anak seusia mbak Dania. Mudah-mudahan mbak Dania suka."
"Suka, suka banget, sekali lagi terima kasih ya bi." Dania memeluk bibinya dengan rasa haru.
Memang selain sang mamah, hanya si bibi yang paling setia menemani hari-hari Dania di rumah. Bahkan tak jarang bibi juga yang menjaga Dania saat mamah nya pergi bekerja keluar kota.
Dania menatap dua orang di hadapannya dengan penuh rasa sayang. Air matanya sudah siap menganak sungai karena rasa haru dalam hatinya.
"Nak, besok papah jemput Dania di sekolah untuk makan siang bareng. Mau ya..." bujuk sang mamah tiba-tiba.
"Mamah ikut juga kan?" tanya Dania berharap mamah nya akan pergi dengan mereka juga.
"Cuma kalian berdua." jawab mamah Dania sambil tersenyum.
"Bu, mbak Dania..bibi pamit ke belakang dulu ya, permisi." bibi pun berpamitan, memberi kesempatan untuk ibu dan anak ini berbincang.
"Kenapa mamah nggak ikut?" tanya Dania menatap wajah wanita yang paling dia sayangi.
"Kalian butuh waktu bersama nak, cuma Dania sama papah. Kalian butuh bicara, berdua." jawab mamah Dania lagi.
"Kalo perempuan itu datang juga?" Dania masih coba merayu mamah nya.
"Harusnya nggak ada, karena hari ini adalah hari spesial nya Dania kan." sang mamah mengusap sayang bahu puterinya.
Dania sendiri memilih diam, masih belum yakin untuk menolak atau mengiyakan.
Dania malas saja, jika di hari lahirnya dia justru pergi makan dengan papah dan istri barunya. Alih-alih bahagia, yang ada justru akan merusak hari spesial nya bukan?
"Gimana?" tanya mamah nya lagi.
Dengan menghela nafas, Dania pun akhirnya mengangguk mengiyakan diikuti senyum bahagia di wajah sang mamah.
***
"Besok malam jadi kan?"
Dania tersenyum mendengar tanya dari Choky melalui sambungan telfon.
![](https://img.wattpad.com/cover/255158229-288-k740530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside you
Teen FictionKisah Satria dan Dania yang saling benci, namun terus terhubung satu sama lain. Dari yang awalnya tidak sengaja, lama-lama jadi terbiasa bersama.