"Jadi?" tanya Kaisar saat dia, Satria dan Willy ada di ruang Osis saat jam istirahat. Hanya ada mereka bertiga, sebenarnya tadi ada Bima juga, tapi cowok itu sedang dipanggil untuk ikut latihan paskibra.
"Soal apa?" tanya Satria dengan wajah bingung.
"Ya soal kemaren lo ngilang dari rumah gue lah, lo kemana? Pacaran ya sama Rissa?" tebak Willy.
"Rissa? Gue nggak pacaran sama Rissa." jawab Satria mantap.
"Lagian ngapain lo dengerin Willy, jadi kemarin...?" tanya Kaisar lagi yang seperti nya benar-benar penasaran.
"Ehm...kemarin gue sama Dania." ucap Satria yang kemudian menjelaskan apa yang terjadi semalam sampai dia buru-buru meninggalkan rumah Willy.
"Menurut gue Rissa emang agak berlebihan nggak sih sama Dania? Karena gimana ya, gue kan lumayan deket sama mereka ya, jadi gue tau sebetulnya mereka nggak seburuk pikiran kita kok." terang Willy sambil berpikir.
"Ya gue sih nggak ambil pusing soal mereka gimana-gimana, kalau ngelanggar aturan sekolah ya gue hukum. Tapi gue setuju sih kalau Rissa agak berlebihan jahat in Dania." ucap Satria lagi.
"Mungkin karena Rissa suka sama lo Sat, jadi dia sedikit sensitif sama cewek yang deket sama lo." terang Kaisar.
"Gue sama Dania nggak ada hubungan apa-apa kok, lagian Rissa juga temen buat gue." bantah Satria.
"Ya lo nya sih nganggep gitu, nah Rissa nya? Kan lo juga tau dia naksir lo.." seru Willy.
"Ya biar aja sih, yang penting gue nggak pernah ngasih dia harapan kok." ujar Satria santai.
"Bohong lo, kemarin-kemarin lo kencan sama dia kan di cafe nya Ovan?" Entah Willy tau darimana.
"Oh itu...dia maksa mau ke rumah gue, ya mending ketemu di cafe Ovan lah. Bisa di sidang bokap kalau sampai gue bawa cewek ke rumah." elak Satria lagi.
"Ah, dia beneran cinta banget sama lo kayak nya." tebak Kaisar sambil tersenyum.
Satria hanya mengangkat bahu, tak mau terlalu ambil pusing dengan urusan Rissa. Toh dia memang tidak pernah sekalipun memberi harapan pada teman Osis nya tersebut.
Soal Dania...ah, kenapa juga dia harus ingat Dania?
***
"Chok..." Dania menghampiri Choky di kelas nya.
"Hai." Choky pun tersenyum melihat Dania datang menemui nya.
Kalau ada yang bertanya apa benar Choky sudah tidak punya perasaan cinta pada Dania? Maka jawaban nya adalah iya...
Sungguh Choky saat ini ingin fokus dulu dengan sekolah nya, tentang Dania...biarlah sekarang hanya teman saja. Tapi kapan pun Dania butuh, Choky sebisa mungkin ada untuk Dania.
"Nanti pulang sama siapa?" tanya Dania.
"Aku mau latihan sih sama anak-anak, kenapa? Mau aku antar pulang?" tawar Choky.
"Ah nggak sih, itu mah basa basi aku aja biar bisa ketemu kamu." jawab Dania yang di balas kekehan Choky.
Dania memang sesantai itu...entah gadis itu masih ada hati atau tidak untuk Choky, tak ada yang tau pasti.
Sahabat Alexa itu terlalu pintar menjaga ekspresi wajahnya...
"Kalau mau aku antar bilang aja, nanti aku antar kamu pulang dulu." ujar Choky yang sengaja mengajak Dania duduk di bangku depan kelasnya demi menhindari tatapan sinis dari teman-teman cewek nya.
Tidak semua nya sih, tapi sudah pasti Rissa dan Novi jadi salah satu yang gencar menjelekkan Dania.
"Nenek lampir kenapa deh liat in gue terus?" tanya Dania sambil melirik Rissa yang sedang berbisik dengan Novi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beside you
Roman pour AdolescentsKisah Satria dan Dania yang saling benci, namun terus terhubung satu sama lain. Dari yang awalnya tidak sengaja, lama-lama jadi terbiasa bersama.