By 27

4 0 0
                                    

"Laper pak?" tanya Kaisar sambil terkekeh saat melihat Satria melahap mie ayam nya walau jelas-jelas masih panas.

Mie ayam dengan aroma menggoda itu baru saja disajikan di depan mereka, dan Satria sudah buru-buru menyantapnya.

"Pelan Sat, nggak bakal ada yang ngambil juga. Kasihan lidah lo." goda Kaisar lagi kali ini sambil menyodorkan sekotak tissue makan yang di sediakan di tiap-tiap meja.

Satria pun mengambil satu lembar tissue dan menghapus keringat di dahinya.

"Orang kalau jatuh cinta sama cemburu, kenapa suka jadi bego ya?" tanya Kaisar sambil mengaduk mie ayam pesanannya.

"Maksud lo?" tanya Satria kali ini lebih memelankan tempo makannya, toh ucapan Kaisar benar adanya, mie ayamnya tidak akan ada yang mengambil juga kan?

Kaisar terkekeh lagi mendengar pertanyaan Satria.

"Lo sama Dania." jawab Kaisar setelah selesai menelan mie ayam di mulutnya.

"Emang kenapa gue sama dia?" tanya Satria menunduk, pura-pura sibuk mengaduk mie ayamnya.

"Hah." Kaisar menghela nafas, capek betul menghadapi sahabatnya yang keras kepala ini.

"Lo mau ngaku sendiri atau gue bilang langsung?" tanya Kaisar.

Karena Satria tetap diam, Kaisar pun mengalah dan memutuskan langsung berbicara.

"Kalau suka tuh ngomong, jangan diem doang." jawab Kaisar akhirnya.

Satria pun kembali menatap sahabatnya.

"Dia masih sama Choky."

Akhirnya, ngaku juga kan.

"Kata siapa?" tanya Kaisar.

"Ya lo kan lihat sendiri, kemana-mana masih bareng. Masih sedekat itu." jawab Satria entah kenapa terdengar tidak percaya diri di telinga Kaisar.

"Kata Alexa sih nggak balikan, emang masih baik aja sebagai mantan." jawab Kaisar kembali menyantap mie ayamnya.

"Ah sialan lo, jadian nggak bilang-bilang." gerutu Satria.

Kaisar yang mendengar ucapan Satria pun mendongak, menatap sahabatnya ini.

Sambil memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya, Kaisar mengumpat dalam hati, sialan keceplosan.

"Kenapa jadi ngomongin gue ya?" elak Kaisar sambil buru-buru meneguk es teh pesanannya.

Kali ini giliran Satria yang terkekeh.

"Dari kapan lo jadian sama Alexa?"

"Baru dua hari."

Nah kan, kena juga lo.

"Cih, ngeselin lo, nggak bilang-bilang."

"Ckk, nanti mau bilang, nunggu waktu yang pas aja. Eh sialan, malah lo udah nebak duluan."

Keduanya pun terkekeh.

"Udah, udah, ngapain jadi bahas gue sama Lexa. Ini kita lagi serius ngomongin lo sama Dania ya." protes Kaisar sambil menunjuk Satria.

Satria pun hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Menurut lo, gue harus ngelakuin apa?" tanya Satria.

"Tanya, dia masih sama Choky apa nggak. Jangan sampai deh kejadian kayak gue sama Lexa. Gue mikir nya dia pacaran sama adek gue, nggak tau nya bestie. Karena apa? Ya itu, gue bego, berasumsi tanpa mau nanya." jawab Kaisar.

Satria pun mengangguk mendengar ucapan sahabatnya.

Benar, masalah yang dihadapinya saat ini mengingatkan Satria pada Kaisar yang salah paham mengira Alexa dan Gio berpacaran, padahal bukan.

Beside youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang