"Tante maaf ya, Dania jadi ngerepotin lagi." ucap Dania tak enak hati saat dia sedang sarapan di rumah Alexa.
Semalam saat masih di kedai nasi goreng tiba-tiba saja Alexa menelfon Dania.
Dania sudah yakin pasti Mamah nya memberi tahu sang sahabat perihal kabur nya Dania dari rumah. Benar saja, setelah itu tanpa mau dibantah, Alexa langsung memaksa Dania agar menginap di rumah nya saja. Kebetulan sudah sejak kemarin papah Alexa sedang keluar kota, walau sebenarnya lelaki paruh baya itu pun tak pernah keberatan saat Dania atau Rora menginap di kediaman keluarga mereka.
"Nggak papa Dan, kayak sama siapa? Lagipula tante malah senang, rumah jadi lebih rame. Oh ya, makan yang banyak Dan...Livi, habiskan sarapan nya nak." ucap Desti, Mamah Alexa.
Livi, adik Alexa pun menuruti perkataan Mamah nya. Bocah yang masih duduk di bangku sd kelas satu itu sudah cantik dan rapi dengan rambut di kepang dua.
"Mobil lo ditinggal disini aja deh Dan, kita berangkat sama supir gue aja." usul Alexa setelah menyesap susu cokelat nya.
"Apa nggak pakai mobil gue aja Lex? Sekalian anterin Livi.." tanya Dania.
"Gimana menurut mamah?" Alexa justru balik bertanya pada Desti yang kini sudah dipanggilnya dengan panggilan mamah.
"Terserah kalian, yang penting aman. Tapi...Livi biar diantar pak supir aja, biar kalian juga nggak terlambat." jawab Desti lembut.
"Oke deh, pakai mobil lo aja." ucap Alexa.
Mereka kemudian kembali melanjutkan sarapan agar bisa segera berangkat ke sekolah, demi menghindari Kaisar dan anak Osis yang rutin menghadang mereka.
***
"Hah...lega gue, aman kita." ucap Dania yang langsung melakukan tos dengan Alexa.
Akibat berangkat lumayan pagi, duo 'kesayangan' Osis itu akhirnya untuk pertama kali lolos dari hukuman!
"Hahaha...rejeki anak soleh." balas Alexa dengan nada senang.
"Tapi Dan, lo beneran udah oke?" tanya Alexa dengan prihatin.
Semalam Dania untuk kesekian kalinya kembali menceritakan permasalahan keluarga nya pada Alexa.
Teman-teman dekatnya seperti Alexa, Rora, Ovan, Gio, Gibran dan Choky, adalah orang-orang yang tau benar bagaimana keadaan keluarga Dania. Hebatnya mereka selalu bisa menghibur Dania, dan siap kapan pun Dania butuhkan.
Namun tetap saja, sesekali Dania memendamnya sendiri, karena merasa terlalu membebani teman-teman nya dengan cerita keluarga nya yang terjadi berulang kali.
Dania bersyukur, memiliki mereka dalam hidupnya, selain sang mamah yang tentu nya jadi salah satu sumber kekuatan terbesar Dania.
"Udah kok Lex, thanks ya." jawab Dania sambil tersenyum.
"Sama-sama Dan, pokok nya kapan pun lo butuh gue, gue selalu siap buat lo. Jangan lo pendam sendiri ya." saran Alexa tulus, dan di balas anggukan oleh Dania.
"Dania...Lexa."
Wah, Willy...cowok berwajah imut itu segera menghampiri kedua nya setelah memarkirkan motor sport nya di parkiran sekolah.
"Lo berdua Alexa sama Dania asli kan?" tanya Willy sambil menusuk pelan lengan Dania dan Alexa.
"Maksud nya?" tanya Dania sambil berkedip.
"Ah asli, kira in ini hantu nya...hahaha. Tumben lo berdua sepagi ini udah dateng." jawab Willy berjalan diantara Dania dan Alexa.
"Hindarin genk dementor, genk lo." seru Dania lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beside you
Ficção AdolescenteKisah Satria dan Dania yang saling benci, namun terus terhubung satu sama lain. Dari yang awalnya tidak sengaja, lama-lama jadi terbiasa bersama.