"Sialan, sial, sial, sial." Rissa terus mengumpat saat Novi memberinya informasi perihal Dania dan Satria yang semakin dekat.
"Kalau lo cuma ngumpat terus, nggak ada gunanya deh Ris, kata gue mending langsung action aja. Samperin si Dania dan kasih dia pelajaran." usul Novi.
"Ya tapi gimana caranya? Apalagi lo sendiri yang bilang kalau belakangan dia sering bareng sama Satria. Kapan gue bisa geraknya dong kalau gitu?" tanya Rissa geram.
"Ah lagian kenapa sih Satria sekarang jadi luluh gitu sama Dania. Nggak mungkin kan dia naksir sama Dania?" tebak Novi yang justru membuat Rissa makin sewot.
"Jangan sampai deh. Nggak level kan kalau saingan gue buat dapetin Satria tuh Dania? Kayak nggak ada cewek lain aja Satria mau sama Dania." geram Rissa sembari mengepalkan tangannya.
"Ya berarti mulai sekarang lo harus pikirin gimana caranya buat jauhin mereka berdua. Cari kelemahan Dania." saran Novi lagi.
"Lo bantu gue dong, kalau gue sendiri ya mana bisa?" seru Rissa sambil mencatok rambutnya.
"Nanti kita pikirin deh apa kelemahan Dania, kita serang dari situ." ucap Novi santai.
"Gue percayain sama lo deh buat cari info soal Dania. Tenang aja, kalau lo berhasil, lo minta apa aja bakal gue kasih." seru Rissa.
"Santai elah, kayak sama siapa aja lo. Pokoknya yang paling penting tuh jangan sampai Dania makin tengil nggak tau diri. Cih, dipikirnya dia doang kali yang cakep." geram Novi yang di balas anggukan oleh Rissa.
"Lihat aja lo Dan, kali ini lo nggak akan lolos." gumam Novi lagi.
***
"Cieh yang udah ditunggui ayang di depan kelas." goda Dania pada Alexa, pasalnya di depan kelas sudah ada Kaisar yang berdiri disana.
"Ih apaan sih?" bantah Alexa yang justru mengundang tawa Dania.
Sebetulnya sudah bukan jadi rahasia lagi tentang kedekatan Alexa dan Kaisar. Mantan musuh bebuyutan yang merupakan ketua Osis dan kapten cheers itu sekarang sudah berdamai. Bahkan Kaisar juga terang-terangan mendekati Alexa, walau gadis ini masih malu-malu mengakuinya.
"Lagian hei, anda ngaca ya, tuh di depan kelas juga ada Satria, mana senyum-senyum lagi. Dia nggak kesambet kan?" Alexa balik menggoda Dania.
"Lah, kenapa jadi bawa-bawa gue sama Satria. Beda lah." bantah Dania jadi gugup.
"Denial aja terus. Lo pasti sadar juga kan kalau belakangan Satria kasih perhatian lebih buat lo." tembak Alexa lagi.
"Ih, tau ah. Udah yuk buruan jalannya, tas gue berat nih." gerutu Dania coba mengalihkan pembicaraan.
Keduanya pun kemudian sampai di depan pintu kelas.
"Permisi, mau lewat." seru Dania.
Satria segera menggeser badannya memberi Dania ruang untuk masuk ke dalam kelas.
Sementara Alexa? Sudah dibawa Kaisar entah kemana...
"Pr lo udah?" tanya Satria yang ternyata mengikuti Dania dari belakang.
"Udah dong, kenapa? Mau nyontek ya lo?" Dania balik bertanya setelah meletakkan tas di kursinya.
"Gue udah kok." jawab Satria santai.
"Ya terus, nanya tuh buat apa?" tanya Dania lagi.
"Ya siapa tau aja lo belum terus mau nyontek pr gue." jawab Satria yang sekarang juga sudah duduk di kursinya, persis disamping Dania.
"Kalo belum, emang nya boleh gitu gue nyontek? Biasanya lo pelit." ejek Dania sambil menyunggingkan senyumnya.
"Siapa bilang gue pelit?" tanya Satria sedikit sewot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside you
Teen FictionKisah Satria dan Dania yang saling benci, namun terus terhubung satu sama lain. Dari yang awalnya tidak sengaja, lama-lama jadi terbiasa bersama.