🗾NeiBri-05🗾

34K 2.9K 114
                                    

Ayooooo minimal vote ya semua, love kalau setiap hari target penuh jadi aku bisa up terus hehehehe.

200 vote dan 70 komen yaaa, minimal vote loh.
...........................................................

"Gue ada salah kah? Kok Neina diem aja."

—Abriel Genata—

Let's Reading

Abriel tersenyum senang saat melihat Neina berdiri didepan pintu kelasnya, dia selalu senang kalau Neina ada didekatnya, ya karena gak ada hantu jelek didekatnya.

Tapi saat Abriel keluar kelas dan Neina melihatnya, Neina langsung melengos dan menghilang dari sana.

"Loh? Dia ngilang?" Abriel panik dong, kalau Neina hilang nanti hantu jelek bakal gangguin Abriel lagi.

Terbukti beberapa saat kemudian hantu yang selalu menyeret tubuhnya di koridor kelas, sebelumnya dia sudah mengubah wujud jadi tampan saat ada Neina, tapi sekarang dia jadi seram lagi.

"Kamu buat salah sama Neina, si cantik marah padamu." ujar hantu yang badannya hanya ada bagian pinggang keatas.

Darahnya terlihat mencecer di lantai, hanya Abriel yang bisa melihat darah itu.

"Ngapa lo?" cetus Orbit heran, pasalnya Abriel tampak membeku dengan wajah pucat.

Bumi dan Telaga sudah tau, pasti Abriel ngelihat hantu lagi makanya dia pucat gitu, dengan santai nya Bumi ngerangkul bahu Abriel lalu menepuknya.

"Makan bubur kuah seblak Mbak Rin yuk, laper nih." ajak Bumi.

"Yuk lah."

Abriel ngikut aja, nanti dia bakalan tanya sama Neina kenapa tuh cewek cuekin Abriel tadi.

Tapi saat mereka berjalan di koridor bersama, Abriel berpapasan dengan Sevina dan entah kenapa aura Sevina jadi gelap.

Ditambah ada sosok hitam yang tinggi besar berada dibelakang Sevina, sebelumnya dia gak pernah ngeliat sosok itu.

Sosok bermata merah itu menatap kearah Abriel dengan tajam.

"Gadis ini...adalah pengantin ku! Kau jangan pernah berpikir untuk mendekatinya lagi! Dia bersekutu dengan setan agar bisa mendapatkan kecantikan dan harta! Hahahaha!"

Abriel menunduk dalam, batinnya terus membacakan surah-surah yang dihapalnya.

"Iel, mau makan siang bareng gak?" ajak Sevina lembut.

Abriel mengepalkan kedua tangannya, raut mukanya tetap datar dan seolah tak berminat.

"Gak, makasih."

Abriel segera pergi meninggalkan Sevina, sebelumnya dia tak pernah melihat sosok itu, sungguh kenapa baru kali ini dia melihatnya.

Seram sekali, apa Abriel kena pelet?

"Takut lo?" tanya Telaga begitu santainya.

Abriel mendecih sinis "Ya, kayanya gue dipelet."

"Nah itu tau, kan udah kami bilang dari kemarin. Lo sih tolol."

Abriel jadi teringat perkataan Neina tadi saat di kelas, Neina bilang kalau Sevina itu jelek kaya nenek-nenek, tapi Abriel justru menegur Neina agar jangan berkata seperti itu.

Dan benar saja, saat Abriel berbalik sedikit guna melihat kearah Sevina, wajah gadis itu yang semula cantik kini terlihat keriput.

Hitam legam dan sangat buruk.

Neina, lo bener njir. Batin Abriel.

Ya pastilah, Neina kan udah duluan ngeliat wujud asli Sevina, selama 4 hari ini juga dia lah yang menghalau hantu dibelakang Sevina agar tidak menampakan dirinya di depan Abriel.

Neina sempat bertanya pada hantu itu, ternyata Sevina bersekutu dengan setan sekitar 3 bulan lalu, makanya baru sekarang dia sadar kalau Sevina jelek.

.....

"ASSALAMUALAIKUM! NEINAAAAAAAAAAAAA GUE BAWAIN LO PHOTOCARD WONWOO! NEINAAAAAAAA!"

Abriel langsung melempar tas dan melepas sepatu sekolahnya, dengan tergesa Abriel masuk ke dalam rumah.

Kalau siang Mami gak di rumah, soalnya sibuk di kantor sama Papi dan Abriel ke rumah Umi Abi cuma di hari sabtu dan minggu.

"Neina lagi berduaan sama Nevan, kamu cari aja di taman belakang."

Itu bibi Eleanor, hantu penunggu di dapur rumah, maminya si Eleon hantu kamar mandi kamar Abriel.

"Thanks Bibik." Abriel segera berlari menuju taman belakang, dia mau minta maaf dan mau Neina kembali ngikutin kemana pun Abriel pergi.

Krieet.

Abriel membuka pintu kaca taman belakang lalu mendekati Neina serta Nevandra yang ada di Gazebo dekat kolam renang.

Alis Abriel mengernyit tak suka, kenapa mereka berduaan gitu sih, dilihat-lihat juga Nevandra caper terus sama Neina.

"Neina! Lo kenapa ngilang sih tadi!?" protes Abriel seraya mendorong Nevandra agar menjauhi Neina.

Tapi bukannya menjawab, Neina justru mendecih malas.

"Nev, cabut lah. Males gue disini." ajak Neina.

Nevandra mengangguk, dia mengulurkan tanganya pada Neina dan diterima dengan santai oleh Neina.

"Kamu mau kemana?"

"Ke taman kota aja dah, katanya ada hantu Belanda yang nyari anaknya, mana tau itu nyokap lo."

"Ah saya tidak yakin, tapi ayo kita coba."

Kedua hantu itu menghilang didepan Abriel, meninggalkan Abriel yang terpaku tak percaya.

Neina meninggalkannya dan pergi sama Nevandra?

"Wah..apa-apaan ini, shibal!"

Rasanya dada Abriel sesak, tapi dia gak tau kenapa.

🗾Bersambung🗾

Neina The Dominant Ghost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang