🗾NeiBri-09🗾

27.8K 2.5K 38
                                    

Lama banget asli komennya gak penuh-penuh, haduh.

Ayo vote ajalah kalau memang kalian gak bisa komen.

250 vote dan 50 komen.
...........................................................

"Gue kecanduan sentuhan dia anying."

—Abriel Genata—

Let's Reading

Neina melihat jelas tubuh Viano yang memang lagi terbaring lemah di ICU, dengan banyaknya alat-alat yang menempel ditubuhnya.

Apa kalau Neina koma, tubuhnya juga terbaring seperti itu? Tapi dimana, mereka sudah menelusuri semua rumah sakit di Jakarta tapi tak menemukan adanya pasien bernama Neina.

"Lo bagusan tetap di kamar inap lo aja No."

"Memang kenapa?"

"Coba sekarang lo masuk, dan sentuh tangan lo itu. Gue yakin lo bakalan balik lagi ke badan lo."

Viano sudah pernah mencoba hal itu, tapi hasilnya dia tetap tak masuk, tapi kali ini dia akan mencoba nya.

Siapa tau benar kata Neina dia bisa masuk.

"Tapi kalau aku masuk dan bangun, aku bakal lupain kamu.."

"Gak papa, yang jelas gue masih bisa ngeliat lo bangun dan kembali hidup kaya remaja lainnya."

"Neina..aku senang bisa berteman sama kamu, kamu baik. Aku berharap kamu juga masih hidup."

"Ya semoga, gih masuk."

Vian mengangguk, dia masuk ke ruang ICU dan memandang tubuh lemahnya, sebelum dia menyentuh tangannya yang dingin, Viano menatap kearah Neina lalu melambai pelan.

Senyum sendu dia berikan, Neina membalas lambaian Viano.

Bisa Neina lihat Viano mulai memudar setelah menyentuh tangannya sendiri, dan grafik dilayar mulai menunjukan peningkatan.

Seorang perawat yang memang berjaga di kamar itu langsung menekan tombol merah diatas kasur setelah melihat pergerakan dari tangan Viano.

Yah, Viano bangun dari koma nya.

Neina senang, tapi dia juga sedih.

Alasan Neina menyuruh Viano masuk karena Viano itu sangat mengundang banyak makhluk negatif, selama bersama Neina lah Viano aman.

Viano hanya tak sadar kalau selama ini dia sudah dipantau sama makhluk yang selalu bersama Sevina, makhluk itu ingin menjadikan Viano sebagai budaknya di hari ketika Viano datang ke sekolah.

Makanya Neina nyuruh Viano kembali ke badannya, agar Viano aman.

....

"Neina, lo darimana aja?"

Neina terkekeh pelan mendengar pertanyaan Abriel, seharian ini Abriel gak ada ketemu sama Neina dan dia kangen tau.

"Jalan-jalan doang, kenapa? Kangen lo?"

Abriel mengangguk, dia memeluk Neina erat dan mendusel diceruk leher gadis itu, Abriel ingin menceritakan sesuatu pada Neina.

"Gue mau cerita."

"Soal temen lo yang namanya Bumi kan?"

"Lah, kok tau?"

"Tau, gue udah lihat si kunti merah yang gak pake bh itu nemplok dibadan Bumi, suruh Bumi rukyah diri dia sendiri deh takutnya tuh anak makin sakit."

Abriel mengangguk, Bumi seharian ini kelihatan lemas, suram dan murung, Abriel juga ngeliat si kunti merah itu terus bergelayut dipunggung Bumi.

Pantas saja.

Abriel mengendurkan pelukannya dan menatap Neina lama, perlahan dia maju dan mencium bibir pink pucat Neina.

Abriel sengaja, besok kan dia bakal ke rumah Abi sama Umi jadi gak bakal bisa ciuman sama Neina.

"Umh.." Neina memeluk pinggang Abriel dan merapatkan tubuh mereka, Abriel melingkarkan tangannya dileher Neina dan memejamkan matanya.

Menikmati setiap sentuhan halus dipinggangnya, melepaskan ciuman mereka dan membiarkan Neina mencium leher Abriel penuh kelembutan.

"Nghh..g-gak bakal ada tanda nya kan?"

"Bakalan ada sih, tapi pudar. Gimana?"

"G-gak papa deh..lanjut aja."

Neina mengangguk, dia mendorong Abriel ke kasur lalu menciumi lekuk leher indah remaja itu, satu tangannya sibuk membelai pinggang Abriel lalu menjalar naik ke bagian dada.

"Ahh..N-neina..jangan dada..gue sensitif disitu.." erangnya lirih.

Neina tersenyum miring, dia menjepit puting pink Abriel diantara jari telunjuk dan jari tengah.

"Nhh..u-udah..Neina udahhh!"

"Lo manis banget asli, makin demen gue."

Neina mengecup singkat bibir Abriel lalu memeluknya, sementara Abriel terlihat menatap kosong langit-langit kamar.

Astagfirullah Ya Allah..maafkan hamba..huhuuu..

Abriel memejamkan matanya dan membalas pelukan Neina, dia mengantuk setiap kali selesai berciuman dengan gadis itu.

Tapi ini menyenangkan.

🗾Bersambung🗾

Neina The Dominant Ghost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang