🗾NeiBri-07🗾

31.5K 2.6K 94
                                    

Vote lah kalau gak bisa komen, oke?

300 vote dan 50 komen.
...........................................................

"Gue baru sadar, first kiss gue sama setan dong."

—Abriel Genata—

Let's Reading

"Neina, mau ikut gue gak?"

Neina yang semula lagi streaming MV Aju Nice dari Seventeen menoleh, melihat Abriel yang rapi dengan kemeja biru dan celana panjang hitamnya.

Rambut Abriel berponi, dan poninya turun ke dahi, biasanya dia tata keatas.

"Mau kemana?" Neina men pause video di ponsel Abriel, dia kan bosen juga disekitar sini mulu.

Rumah, ngikut Abriel ke sekolah, terus makan di seblak mbak Rin, lalu pulang dan nemenin Abriel belajar, gitu mulu keseharian Neina selama lebih sebulan tinggal sama Abriel.

Dia butuh hiburan, setan juga butuh hiburan ye gak.

"Gue mau beli baju tidur baru, buat lo juga."

"Hah? Emang gue bisa ganti baju?"

"Bisa, gue tanya sama kakek gimana cara agar barang manusia bisa dipake setan, caranya dibakar dan nanti bakal keganti sendiri di badan lo."

Neina tertawa pelan, caranya kuno sekali. "Kuno, lo kira gue hantu-hantu sesajen gitu? Gue gak bisa ganti baju soalnya gue beda sama hantu-hantu itu."

Abriel mengibas pelan "Bodo amat, yang jelas gue mau beliin lo baju."

"Ya udalah, ayo pergi."

Abriel menahan tangan Neina dan menariknya agar mendekat "Cium gue dulu dong." lirih Abriel seraya mengelus bibir pink pucat Neina.

Jujur, walau Neina ini hantu tapi dia bisa disentuh, ciuman yang Neina berikan pertama kali membekas jelas diingatan Abriel.

Dan ternyata itu bukan mimpi, Abriel jadi kecanduan, dia mau lagi ciuman itu.

"Mesum ya lo." Neina merangkul pinggang Abriel lalu mengelusnya lembut, mendekatkan wajahnya lalu mencium pelan bibir berisi Abriel yang merah muda itu.

Abriel memejamkan matanya, menikmati ciuman ke 5 mereka ini, ya Abriel baru 5 kali ciuman sama Neina.

Dalam keadaan sadar, Abriel gak tau aja kalau pas dia tidur Neina tuh ciumin dia terus.

"Ahh..udahh.." Abriel menarik diri dengan deru napas yang cepat, dia menunduk malu, pipinya terasa panas.

Neina sampai gemas, dia mengapit dagu Abriel lalu mencium dahinya lembut.

"Lo manis banget, lo milik gue Iel."

"Eum..tapi lo hantu.." cicit Abriel sedih.

"Ya terus? Selagi lo bisa ngeliat gue, kenapa enggak?"

Abriel tak menjawab, dia masih ragu pada interaksi mereka berdua, tapi Abriel suka.

Neina The Dominant Ghost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang