🗾NeiBri-18🗾

17.1K 2K 93
                                    

Oke guys, aku up karena komen jebol. Sebenarnya kalau komen duluan jebol aku tetap up, cuma ya disini komen susah buat jebol.

220 vote dan 70 komen yuk.
...........................................................

"Iel, karena kecelakaan itu mata batin kamu sekalian ditutup."

—Mami Betrice—

Let's Reading

Neina duduk dikursi sebelah kasur inap Abriel, tidak ada korban jiwa dari kecelakaan itu dan hanya menderita luka ringan saja.

Ini juga sudah di rumah sakit Jakarta, Orbit, Bumi dan Telaga juga dirawat disini.

Orbit kakinya kejepit karena dia duduk didepan, jadi mengalami sedikit operasi patah tulang, kalau Bumi dan Telaga hanya mengalami geger otak ringan karena benturan dikepala mereka.

Abriel, ya dia cuma mengalami benturan sebab dia duduknya ditengah, gak kaya Orbit yang di depan dan Bumi Telaga dibelakang.

"Kamu, hantu darimana?"

Dan dua orang tua Abriel bisa melihatnya sekarang, ya itu karena Kakek Jef membuka kan mata batin Mami Betrice dan Papi James.

Kalau Umi dan Abi sih memang bisa ngeliat.

Neina tersenyum sopan, dia berdiri lalu membungkuk pelan.

"Saya ini kakak angkat Bumi, saya kecelakaan saat kelulusan 3 tahun lalu dan ketemu sama Abriel lalu saya ikutin dia."

"Kamu tau itu gak boleh kan? Kamu jin."

Neina tertawa pelan mendengar cibiran Umi.

"Saya ini roh, bukan Jin. Saya hanya koma, jadi saya gak bawa pengaruh buruk ke Iel."

Mereka diam, kemudian memaklumi apa yang terjadi. Toh setelah ini Abriel udah gak bakal bisa ngeliat Neina lagi.

Mata batinnya udah ditutup permanen, entah setelah ini Neina kembali ke tubuhnya atau justru masih gentayangan.

Entahlah, tak ada yang tau.

"Kenapa kamu gak pergi ke badan kamu aja." ujar Kakek Jef.

Neina menunduk "Saya gak tau dimana badan saya, saya rasa ada di luar Negeri."

"Saya bisa anter roh kamu kesana, biar nantinya kamu bisa bareng Abriel lagi."

Neina mengangguk menerima tawaran Abi, dia juga mau kembali ke tubuhnya cuma selama ini dia gak tau dimana tubuhnya berada.

Dia saja begitu membuka mata dulunya sudah ada di depan sekolah, dan melalang buana tak tau arah.

"Tapi biarin saya ngeliat Iel dulu ya walau Iel gak bisa lihat saya." pinta Neina.

Mereka mengangguk mengizinkan, ya, hanya sampai Abriel sadar dari pingsannya.

....

Malam hari, Abriel membuka matanya dan meringis pelan, kepalanya pusing.

Dia memproses keadaan sekitar lalu bangun, kenapa sepi sekali sih, biasanya juga ada hantu-hantu apalagi ini di rumah sakit.

"Pasti karena ada Neina, jadi gak ada hantu yang ganggu gue." bisik Abriel tenang.

Dia melamun sejenak, Umi dan Abi tampak tidur satu kasur di kasur yang ada di kamar inap VIP ini, sementara Papi dan Mami tidur di kasur lainnya.

Ada Kakek Jef yang lagi duduk disofa sambil bicara sendirian.

"Kakek, ngapain ngomong sendiri." tegur Abriel.

Kakek Jef mendongak, lalu tersenyum senang sementara Neina hanya mampu tersenyum sedih karena sekarang Abriel bukan indigo lagi.

Kakek Jef bangkit lalu berjalan mendekati kasur, dia mengelus rambut Abriel.

"Kakek lagi ngobrol sama hantu cantik yang namanya Neina, crush kamu kan?"

Abriel terkejut, loh? Jadi kakeknya ngomong sama Neina? Tapi Abriel gak bisa ngeliat.

"Kakek kok tau, terus Neina nya mana? Iel mau ketemu!"

Kakek Jef menunjuk kearah kiri Abriel, Neina berdiri disana dengan tatapan sendu, dia bergerak mengelus rambut Abriel lembut.

"Dia lagi ngelus rambut kamu, kamu gak sadar kan? Ya karena selama kamu pingsan kakek udah nutup mata batin kamu."

Deg!

Tubuh Abriel bergetar, dia menatap kearah yang ditunjuk sang kakek, air mata mulai turun kembali.

"G-gak mau ditutup! IEL MAU NGELIAT NEINA KENAPA MATA BATIN IEL DITUTUP!" jeritnya histeris.

Dia menggapai udara kosong seolah berusaha menyentuh Neina, tapi percuma karena sekarang itu tak bisa.

"Iel, gue pergi ya."

"Kata Neina dia mau pergi."

Abriel semakin meraung, dia turun dari kasur dan sibuk mencari Neina walau sebenarnya Neina hanya berdiri disebelah kasur.

"GAK MAU! KAMU GAK BOLEH PERGI NEINA GAK BOLEH! AKHHH GAK BOLEH PERGIIIII! AKU BAKAL BUKA MATA BATIN LAGI TAPI TOLONG JANGAN PERGIII!" histerisnya meraung.

Neina tertawa pelan, dia kemudian menatap kearah Kakek Jef lalu mengangguk.

"Anter saya ke badan saya Kek, saya udah cukup ngeliat Iel."

"Iel, Neina bakalan kakek usir. Kamu gak bakal bisa ngeliat dia lagi selamanya."

"ENGGAK BOLEH! AKHHH KAKEK GAK BOLEH USIR NEINA! IEL ADUIN SAMA NENEK YA KALAU KAKEK LAKUIN ITU! AKHH GAK MAUUU! HUAAAAA GAK BOLEH USIR NEINA!"

Kakek Jef suka banget jahilin Abriel sampai nangis kejer gitu.

Tapi kali ini beneran, Neina sudah dia bawa pergi kembali ke tubuhnya, setelah ini mereka harus berpisah agar bisa bertemu.

🗾Bersambung🗾

Neina The Dominant Ghost [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang