"Mazaya beruntung banget ya, bisa deketan sama Ankara, gue iri deh."
"Mereka berdua cocok banget!"
"Nggak sabar liat kemistri mereka, pasti pecah abis!"
"Denger-denger kedua mamah mereka mau jodohin mereka loh. Pasti Mazaya yang minta dijodihin sama Ankara. Secara kan Ankara seperfect itu. Menurut gue karena Ankara rumornya suka sama Gista, makanya Mazaya cemburu terus lewat jalur pintas deh. Dilihat dari perlakuan Mazaya ke Gista yang kesannya mengintimidasi. Kasian banget nggak sih Mazaya, dikalahin sama Gista."
Lontaran terakhir membuat kepala Mazaya menengok. Tatapan kebingungan ia berikan pada tiga cewek yang sedang memandanginya.
Tak terima gosip, Mazaya mendekati tiga siswi Harapan Bangsa. Kini ia mengerti, pikiran konyol yang sempat ia pikirkan memang terjadi. Ia sekarang berada di dalam novel My True Love, berperan sebagai Mazaya Ramajaya—tokoh antagonis novel ini
"Menyebarkan berita hoax bisa kena pasal loh, cuma mengingatkan aja,"ucap Mazaya tersenyum manis.
Ketiganya sontak menunduk malu. Mereka tidak menyangka Mazaya bisa mendengar ucapan mereka.
"Hahaha... kenapa kalian memasang muka serius begitu? Mazaya emang suka kebablasan candaannya, jangan dipikirin ya," sela Ankara merangkul pundak Mazaya.
"Gue nggak lagi bercanda." Mazaya menatap Ankara datar.
"Mana ada sejarahnya gue ngemis-ngemis minta dijodohin sama cowok modelan lo begini!" protes Mazaya memandang remeh Ankara. Pelakor bukanlah tipenya!
"Lo tadi bilang gue cemburu sama Gista gara-gara Ankara suka dia kan? Sekarang dengerin gue baik-baik, gue sama sekali nggak suka sama Ankara dan gue nggak pernah mengintimidasi Gista. Emang tabiatnya gue begini. Kalau lo salah mengartikan tingkah gue itu urusan lo, tapi nggak usah bawa-bawa orang lain buat ngikutin opini lo!" cerca Mazaya menekankan kata perkata yang keluar dari mulutnya.
Ankara tertegung. Laki-laki itu mengira Mazaya memang menyukainya, tapi mendadak kenapa gadis itu mengucapkan ucapan konyol yang tidak mungkin dipercayai orang lain. 24/7 di sekolah Mazaya selalu mengekor padanya juga melarangnya berdekatan dengan cewek mana pun. Namun sekarang ucapan konyol apa yang gadis itu katakan saat ini.
▪︎▪︎▪︎
Dengusan kesal Mazaya keluarkan mengetahui fakta bahwa Ankara teman sekelasnya sekaligus teman sebangkunya. Laki-laki itu sejak tadi memandanginya terang-terangan membuat anak-anak kelas heboh.
"Iya, gue tau gue cantik. Tapi apa lo nggak capek melototin gue terus-terusan?" cibir Mazaya risih.
Tatapan Ankara berubah menajam.
"Pede banget lo. Gue bingung aja, kepala lo habis kepentok ya?"
Menurut Mazaya pertanyaan Ankara cukup menyebalkan. Maksudnya kepentok itu gimana ya? Orang nggak ada luka nonong di sekitar kepalanya Kok.
"Lo kalau mau ngajak gue ngobrol, bilang aja. Sok-sokan basa-basi freak segala."
"Seharusnya gue yang bilang kayak gitu ke elo. Lo kalau mau caper ke gue bilang, nggak usah sok ngeluarin kata-kata mutiara mengelak," jawab Ankara.
"Mengelak?" ulang Mazaya mengernyitkan dahinya.
"Barusan ceramah lo itu bohong kan?"
Ceramah? Maksudnya ucapannya di lorong tadi? Jika laki-laki itu berharap ucapannya tadi itu dusta yang sengaja ia buat, maka maaf, ia harus mengecewakan impian laki-laki itu. Ucapannya tadi ialah kenyataan. Dia bukan Mazaya yang menyukainya, dia memang Mazaya tapi Mazaya yang sebaliknya—Mazaya yang membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice and Acting
FantasyPernah nggak sih kalian nge-ship in karakter novel tapi akhirnya sad ending? Kalau pernah kalian termasuk satu spesies bareng Mazaya. Mazaya penggemar garis keras Couple Gitar, singkatan Gista Sagara. Mereka berdua tokoh fiksi yang Mazaya harap bers...