VAA Bab 13

4.4K 598 40
                                        

"Gue pensiun."

Ucapan Karin barusan mengalihkan atensi Mazaya yang awalnya sibuk membaca naskah yang di tawarkan padanya kemarin malam.

"Pensiun?" ulang Mazaya tidak paham.

Anggukkan kepala Karin berikan sebagai respon. "Iya, gue mau pensiun jadi asisten lo."

"Haa? Kok mendadak?"

Sebelum menjawab adiknya Karin menyempatkan diri mengunyah popcorn. Popcorn merupakan cemilan favoritenya, ralat popcorn caramel.

"Brian kemarin melamar gue. Bulan depan kita nikah."

"Wah Beneran? Selamat! Terus, apa hubungannya berhenti jadi asisten gue?" tanya Mazaya terheran. Menurutnya kedua persoalan itu tidak ada sangkut pautnya.

"Gue mau fokus sama pernikahan gue. Persiapan nikah tuh ribet, kemarin Brian ngusulin cari rumah dulu sebelum kita nikah. Gue udah cari beberapa rumah yang cocok buat kita tinggali, tapi doi nggak srek, makanya gue mau fokus sama semua persiapan rumah tangga gue. Kalau gue masih jadi asisten lo fokus gue terpecah belah, apalagi besok lo udah mulai shooting Choose Your Love, tambah padet ntar jadwal gue," jelas Karin panjang lebar.

Oh iya benar, besok shooting Choose Your Love sudah resmi di mulai. Mazaya menarik napasnya dalam-dalam kemudian napasnya itu ia hembuskan perlahan. Ia mencoba membersihkan pikiran dan hatinya. Ia juga harus menyiapkan mental, sebab beberapa waktu kedepan tepatnya seminggu sekali gadis itu di haruskan duduk di ruangan yang sama selama berjam-jam bersama Raksa.

Kejadian waktu itu masih membekas, mengingat kembali pun hatinya masih sakit.

"Tenang aja, gue udah punya cadangan," timpal Karin, menenangkan Mazaya.

Sebelum ia mengutarakan pengunduran dirinya dari perkejaannya ini, Karin sudah berjaga-jaga mencari penggantinya.

Keurutan kening sang adik tercetak jelas. "Haa? Siapa?"

"Kepo, ya? Besok liat aja sendiri," jawab Karin sok misterius, kembali memasukkan popcorn kedalam mulutnya.

•••

Rahang Mazaya jatuh ke bawah, mulutnya menganga lebar. Jelas gadis ini terkejut, ia kenal orang di depannya ini yang sekarang menjadi asisten barunya.

"Kak Karin kayaknya ngaco deh, masa iya dia ngiyain lo jadi asisten gue?"

Orang di depannya hanya mengangkat bahunya tidak peduli. Bola matanya melirik arloji yang melingkar menghiasi pergelangan tangannya. Pukul tujuh kurang lima belas menit, artinya lima belas menit lagi shooting di laksanakan.

"Lima belas menit lagi di mulai, make up nya udah, kan?" kata asisten barunya kepada Acha yang sekarang telah resmi menjadi MUA pribadi Mazaya, sengaja mengabaikan pertanyaan Mazaya.

"Udah kok, tinggal ganti baju aja."

"Yaudah, gue tunggu di depan. Lima menit selesai, kan?"

Mendapat anggukkan kepala Acha, asisten barunya itu pun keluar ruangan. Sebelum benar-benar keluar Mazaya sempat menghentikan langkah laki-laki itu.

"David! lo belum jawab pertanyaan gue," ucap Mazaya meninggikan intonasinya. Namun laki-laki itu tetap tak menjawab dan berlalu pergi.

Asisten baru Mazaya itu David, itulah alasan mengapa gadis itu tadi bereaksi sedemikian rupa.

Untuk apa coba laki-laki itu menjadi asistennya? Lalu bagaimana laki-laki itu bisa tau kakaknya sedang mencari asisten baru untuknya? Dan mengapa dari beberapa pendaftar, kakaknya ini malah memilih David?

Voice and ActingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang