Malam ini pesta dansa akan digelar, kurang lebih satu setengah jam lagi. Mazaya termenung gundah. Gadis itu diharuskan memilih salah satu benda di hadapannya ini. Benda pertama kotak biru yang berisi gaun berwarna merah muda, satu lagi gaun yang ia pilih di butik milik ibu Ankara.
Hati dan otaknya mulai berperang.
Lo harus pakek gaun merah muda itu. Lo nggak liat Raksa mencoba mengajak lo memperbaiki hubungan kalian? Ini kesempatan kedua lo supaya lo bisa balik sama dia.
Mazaya berganti melirik ke arah gaun putih.
Mending lo pakek gaun putih aja, lo lebih suka warna putih kan?
Bener juga, gue nggak terlalu suka merah muda, apa gue pakek ini aja ya? batin Mazaya.
Otak gadis itu pun kembali menolak.
Jangan! lo nggak boleh pakek gaun putih. Coba baca surat yang Raksa tulis, dan pikirkan baik-baik.
Tanpa gadis itu perintah tangannya mengambil secarik kertas yang berada di atas gaun merah muda tersebut. Ia pun membacanya,"Gue masih berharap setelah obrolan kita tempo lalu yang bisa di bilang cukup baik itu, bisa memperbaiki hubungan kita kedepannya. Maksud gue menjadi teman. Kalau lo memakai ini di peringatan ulang tahun sekolah, gue anggap lo mau berteman lagi sama gue. Tapi kalau lo memakai gaun lain, gue anggap lo masih belum memaafkan gue. Pilihan ada di tangan lo, gue cuma bisa menerima."
Tuh, liat, lo nggak ngeh apa kalau Raksa lagi mengkode lo, Zay. Dari teman, bisa berubah menjadi lebih. Apalagi dia masih cinta sama lo, begitu juga dengan lo. Lo mau membuang kesempatan kedua lo gitu aja?
Dahi Mazaya mengernyit. "Cinta? sejak kapan gue cinta sama Raksa? Kenal aja enggak," gumamnya bingung.
Ck, ya jelas lah lo nggak ada rasa sama Raksa, lo kan bukan Mazaya asli.
"Nah itu tau, tunggu, ini gue lagi ngomong sama diri gue sendiri?" tanyanya.
Mungkin lebih tepatnya lo lagi berinteraksi sama orang yang tubuhnya lo pinjem.
"Haa? maksud lo?"
Gue Mazaya asli, yang bisa mengendalikan otak dan tubuh lo, kecuali hati nurani lo. Itu bukan kuasa gue. Gue terjebak di sini karena lo tiba-tiba muncul. Dan lo merubah rencana gue, seharusnya lo caper ke Ankara kayak yang biasa gue lakukan, tapi lo malah melakukan yang sebaliknya. Sampai lo bertemu Raksa, gue akhirnya memutuskan akan mengontrol tubuh lo sesuka gue di waktu-waktu tertentu.
"Jadi waktu--"ucapan gadis itu terpotong, ia pun mengingat kejadian aneh yang menimpanya, seperti tubuhnya yang bergerak sendiri sekaligus tidak bisa digerakkan. Ternyata biangkeroknya adalah Mazaya asli.
Tepat! itu ulah gue. Kesimpulannya tubuh ini nggak dimiliki satu roh tapi dua roh.
"What? jangan-jangan kita bakal selamanya kayak gini?"
Kalau itu gue nggak tau. Maka dari itu kalau lo nggak mau tiba-tiba tubuh lo bergerak sendiri, lo harus ikutin semua perintah gue. Perintah pertama, lo harus pakek gaun pemberian Raksa!
▪︎▪︎▪︎▪︎
Semua mata tertuju pada Mazaya, kecantikan gadis itu mampu menarik atensi orang-orang di sekelilingnya. Pandangan mereka enggan melepaskan gadis cantik itu. Gaun berwarna merah muda itu sangat cocok ia kenakan. Kesan elegan langsung melekat padanya. Jika Mazaya mau puluhan kaum adam bisa dalam genggamannya malam itu juga.
"Lo memilih gaun lain ternyata," bisik Ankara tiba-tiba berada di sampingnya. Namun pandangan laki-laki itu mengarah ke arah lain.
"Padahal lo nggak suka merah muda. Mungkinkah gaun itu dari orang sepesial?" lanjut Ankara masih berbisik.
![](https://img.wattpad.com/cover/325616437-288-k34069.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice and Acting
FantasyPernah nggak sih kalian nge-ship in karakter novel tapi akhirnya sad ending? Kalau pernah kalian termasuk satu spesies bareng Mazaya. Mazaya penggemar garis keras Couple Gitar, singkatan Gista Sagara. Mereka berdua tokoh fiksi yang Mazaya harap bers...