Bab 2

11 3 6
                                    

"Jolie mau pulang bareng?" Tanya salah satu anak laki laki berbaju tim sepak bola.

Jolie yang sudah mencanglong tasnya itu tersenyum ke arah anak laki laki bertubuh tinggi itu.

"Bukannya ada latian sekarang?"

"Oh kalo buat anterin kamu mah bisa saja, nanti aku balik lagi ke sini buat latian," ujarnya masih menampilkan senyuman.

Jolie cuma bisa tersenyum untuk menanganinya. Mendadak satu pertanyaan muncul dalam otaknya.

"Oh iya, aku boleh nanya?"

Anak laki laki itu langsung salah tingkah.
"Waduh waduh, nanya apa nih? Jadi gerogi." Anak itu tertawa tidak jelas.

Dalam hati Jolie sudah membatin. Apa banget anak ini.

"Kamu kenal anak laki laki yang sering senyum senyum ke hpnya enggak?"

Anak laki laki itu terdiam.
"Ha?...."

Jolie memalingkan wajahnya.
"Ahh bukan begitu, aku enggak masuk apa apa kok, hanya saja...."

"Ahahahahahahahah, lucu deh pertanyaan kamu, mana ada cowok di sini yang tersenyum ke arah ponselnya, emmm mungkin ada, itu pun pasti karena lihat fotomu."

Jolie jadi berfikir ulang,

"Eh iya iya, kenapa gua gak kepikiran, mana ada cowok di sekolah ini yang menolak pesona gua."

Jolie tersenyum miring.
"Ohh gitu ya."

Anak laki laki itu berhenti tertawa.
"Oh iya tapi ada sih, anak sini yang gila banget, masak jalan sambil main hp, di kelas juga main hp, gak sakit apa itu kata."

Jolie melotot, apa dia anak laki laki yang sama dengan yang ia lihat tadi pagi?

"Siapa namanya? Anak mana?" Tanya Jolie langsung.

"Ha?" Anak itu terkejut.

Jolie langsung memalingkan wajahnya. "Bukan gitu, aku hanya...."

"Oh kamu tertarik kah sama dia? Yah gapapa sih, kenya dia juga oke kalo sanding sama kamu."

Jolie tertegun. Mikir apa cowok di depannya ini, belom apa apa dia di jodoh jodohin begitu saja.

"Kamu becanda saja," kata Jolie sembari tersenyum salah tingkah.

"Namanya Ben, anak MIPA 5," Katanya.

Jolie mantuk mantuk. Ia tidak tahu, ia juga baru pertama kali mendengar nama ini.

"Ohhh.."

"Jol, lu lagi bahas Ben?"

Anak laki laki itu mendongak, serta Jolie yang berbalik badan, mereka melihat satu gadis berbaju seragam seperti Jolie, tapi baju itu sudah sedikit di keluarkan dan satu kancing atas terbuka serta dasi yang sudah tidak beraturan, rambut panjangnya terurai dan di warna. Harusnya yang seperti ini bakal kenak denda. Tapi gadis ini?

Sekarang punya alasan tersendiri untuk tidak menghukum gadis itu, kalo di tegur mah sudah banyak sekalih.

"Wahh, Jolie aku pergi dulu yaa," anak laki laki tertawa receh.

"Yah emang jadi nih antarin aku?" Jolie tersenyum.

Anak laki laki itu semakin tertawa receh.
"Udah masuk jam latihan nih, aku duluan ya bayyy." Ia melambaikan tangannya dan pergi begitu saja.

Jolie menoleh ke arah belakangnya yang sudah berdiri gadis seumurannya itu dengan penampilan tomboy.

Seperti biasa, Jolie tersenyum kearahnya. "Kau kenal Ben?"

Gadis yang ada di hadapannya ini. Berdecak sebal. Sudut bibirnya terangkat. "Nama gua Rin, untuk gadis populer di sekolah ini, mungkin enggak bisa ya hapal nama orang."

Jolie hanya tertawa menanggapinya.
"Ahh enggak kok, aku bakal ingat, oh ya nama ku Jolie."

Di dalam hati Jolie sudah mengeluarkan kata kata mutiara. Bisa bisanya gadis di depannya ini berbicara seperti itu?

Rin tertawa. Ia mengibaskan tangannya sembari menunduk sedikit namun mata masih tetap menatap Jolie.
"Woy woy, enggak usah tersinggung, gua ini juga pengemar lo loh."

Jolie tersenyum. Damun di dalam hati ia tersenyum miring.

"Bukankah begitu seharunya?" Ucapnya dalam hati.

"Oh iya, balik ke topik." Rin melipat kedua tangannya sembari menegakkan tubuhnya kembali.

"Lo ada urusan apa sama Ben?"

Jolie berdehem.
"Hem?"

"Secara gua lihat lihat Ben itu enggak tertarik sama lingkungan sekolah, bahkan kenya elo sekolah di sini aja dia gak bakal tau."

Jolie yang mendengar sontak kaget. Namun ia harus tetap tenang.

"Bagaimana mungkin ada orang yang tidak tau tentang diriku di sini? Ha?"

Jolie tertawa.
"Wahhh kenya kamu dekat ya sama dia?"

Rin tersenyum senang.
"Oh jelas, gua satu kelas sama dia."

Jolie mengangguk.
"Emmmm waktu itu aku....."

"Stop stop, lo penasaran ya dengannya?" Tanya Rin memotong ucapan Jolie.

Jolie binggung. Namun sebelum Jolie menjawab, Rin terlebih dulu buka suara.

"Gua juga penasaran dengan cowok itu," kata Rin sedikit serius.

Rin membalikkan badannya kearah belakang, ia menujuk tiga orang cowok ber Hoodie hitam tengah berjalan beriringan keluar gerbang.

"Itu mereka, yang paling pojok itu yang sedang pegang hp, namanya Ben."

Jolie terkejut. Cowok itu masih terus saja memperhatikan ponselnya. Apa tidak ada hal yang lebih menarik dari ponselnya itu? Seperti dia gitu.

Rin tersenyum miring.
"Gimana kita deketin mereka?" Rin menoleh ke arah Jolie.

Jolie terkejut, ia menunjuk dirinya.
"Ha? Aku? Tapi..."

Rin lagi lagi mengibaskan tangannya.
"Bukannya kamu penasaran sama Ben?"

Iya, Jolie penasaran, penasaran apa yang membuat cowok itu terus saja menatap ponselnya, bahakan Rin bilang ia tidak tertarik dengannya? Bagiamana mungkin itu terjadi.

Jolie harus melihat sendiri kebenarannya, apa yang ada di balik ponsel itu.

To be continued

About You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang