Bab 11

6 2 5
                                    

Jam pulang sekolah yang seharusnya membuat semua murid bahagia tapi kini para murid hanya menghela napasnya.

Hujan turun tiba tiba saat bel pulang sekolah berbunyi.

Kelas Ben kini sudah ricuh, karena ingin segera pulang, tapi takut juga terkena hujan.

"Yaelah, seragam besok di pakai, ujan lagi sekarang." Ai menghela napasnya pasrah. Ia menengelamkan kepalanya di kedua lipatan tangan di atas meja.

Reza mendengus kesal, sembari mata terus menatap ke arah jendela.
"Mana sepatu gua cuma ada satu, kalo gua terobos basah dong."

Ben menoleh. Cowok itu baru saja memasukan buku pelajaran ke dalam tasnya. Ia juga memasang mantel pada tasnya itu.

"Neduh dulu lah di sini, kalo gua sih mau balik sekarang aja." Ben beranjak berdiri dan langsung mencanglongkan tasnya di pundak.

Reza mendongak.
"Baterai gua abis anjir, gua mau balik, lo mau nrobos apa gimana?" Heran Reza.

Ben mengangguk yakin.
"Yoi, ngapain lama lama di sini." Ben pun berjalan keluar kelas yang masih ramai itu begitu saja.

Reza geleng geleng.

"Nekat banget tuh orang, kalo sakit gimana dah."

Reza menoleh saat mendengar suara itu, ternyata ada Rin di sebelahnya.

Reza menompang dagu menatap Rin.
"Lo gak mau nrobos juah?"

Rin melipat kedua tangannya.
"Gua gak takut ujan sih, cuma gua takut kalo bisa ikut ulangan besok."

Reza melotot.
"Wowowow, ternyata berandalan kek elo itu takut enggak bisa ikut ulangan ya?"

Rin melotot tak terima. Ini lah kelebihan Rin. Walau berpenampilan seperti preman, tapi dia termasuk anak yang pintar di sekolah.

***

Ben menyusui lorong yang ramai itu, beberapa murid pada langsung menelepon orang tuanya untuk menjemput.

Namun Ben? Tidak punya waktu untuk itu semua, ia mau nrobos hujan saja. Waktu kecil aja dia suka main ujan ujan.

Ini adalah kesempatan emas untuk mengenang masa kecil.

Ben tersenyum tipis, saat sampai di ujung lorong tak senagaja ia melihat grombolan orang orang di sana yang lagi ribut. Ben tak mempermasalahkan itu.

Ia bersiap siap untuk lari. Beberapa murid juga ada yang langsung lari begitu saja menerobos hujan.

Ben meraih tasnya dan langsung mengangkatnya di atas kepala dan langsung lari untuk ke arah gerbang sekolah.

Untung saja hari ini hujan tidak berangin, bisa bahaya entar.

***

"Jolie, kamu mau di jemput ya?"

"Jolie kamu bawa payung enggak?"

"Aku temenin deh sampai kamu dijemput di sini."

"Jolie, kalo kedinginan pake aja Hoodie ku, biar anget."

"Jolie masuk kelas aja yuk, di sini rame, nanti kamu di godain melulu."

Jolie tidak menjawab, ia hanya tersenyum seperti biasanya.

Kini sudut matanya menangkap seseorang yang tengah berlari ke arah gerbang sekolah.

Jolie menyipitkan matanya untuk melihat jelas siapa itu.

About You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang