Bab 9

4 2 9
                                    

"Kalo mau jalan sama cewek itu harus penampilan yang rapi dong misal pake kemeja warna putih sama celana warna hitam, gitu." Ai menyarankan.

Mereka bertiga ini kek cewek aja binggung sama penampilan, bukan karena itu sih, masalahnya ini yang mau di ajak jalan Jolie, si dewi sekolah.

Ben garuk garuk kepalanya pusing di hadapan cermin, dari tadi dia di atur mau pake baju yang mana.

Mereka ada di kamar Ben sekarang, Ai yang sibuk mempermasalahkan penampilan Ben, sementara Reza dari tadi asik merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk milik Ben.

"Udahlah anjir, kek mau ketemu Presiden aja harus rapi gini," kesal Ben.

Ai melotot kaget.
"Lo pikir Jolie itu enggak penting?"

Ben memutar bola matanya malas.
"Kalo dia suka sama gua harusnya dia suka juga dong penampilan gua yang apa adanya ini." Ben menujuk dirinya. Ia menghela napasnya berkali kali.

"Duh apa gua batalin aja ya?" Pikir Ben.

Ai panik bukan main.
"Jangan lah woy, gimana sih, menyianyiakan kesempatan yang ada, mikir dong aelah."

Reza berdecak sebal.
"Berisik banget sih lu berdua, udahlah Ben, pake aja baju apa adanya, gua sih setuju sama kata kata lu tadi, sama....."

Reza tiba tiba berhenti, ia bangkit tiba tiba.

Ai dan Ben melihat Reza bingung, entah apa yang ada di pikiran cowok itu.

***

Jolie melihat jam yang berada di pergelangan tangannya. Ia sudah berada di kafe minuman tempat pertama kali mereka berdua untuk istirahat bersama. Bersama Rin juga sih waktu itu.

Tapi kali ini? Mereka hanya berdua. Tujuan Jolie hanya satu. Ia ingin Ben mengakui pesonanya.

Jolie menopang dagu sembari satu cari sibuk mengetuk ngetuk meja.

Jolie kini memilih meja yang ada di dalam. Karena di luar sangat amat panas dan terlalu ramai.

Jolie kini mendongak ketika mendengar suara pintu yang terbuka.

Dan benar saja, orang yang ia tunggu tunggu akhirnya datang juga.

Jolie sontak berdiri membuat kursi yang ia duduki bergeser sedikit dan menimbulkan suara.

"Hai Ben!" Sapa Jolie ketika Ben sudah ada di hadapannya.

Ben tersenyum tipis dan langsung duduk di kursi depan Jolie, Jolie Juha ikut duduk, ia sedikit melirik Ben yang hanya memakai Hoodie hitam dan celana panjang yang juga warna hitam.

"Dia enggan lihat apa? Gua udah dandan cantik cantik gini tapi malah dia berpenampilan yang simpel? Hey!"

Jolie tadi sempat memlih baju yang paling bagu, kini ia memakai dalaman bernama krim dan di lapis kemeja kotak kotak, dan Makai celana pendek sepaha.

Rambutnya ia biarkan terurai dan sedikit di buat bergelombang, jangan lupa ia juga sedikit memakai riasan.

Jolie menompang dagu menahan ke arah Ben yang sibuk memperhatikan tempat itu.

"Bagaimana kabar mu?" Tanya Jolie lembut.

Ben menoleh.
"Ahh, baik kok."

"Sialan dia enggak nanya balik kabar gua?"

Jolie memutar bola matanya malas.

"Oh ya Ben, aku boleh nanya sesuatu sama kamu?"

Mengangkat satu alisnya.
"Ah ah...."

Jolie tersenyum tipis, wajar saja, semua cowok juga akan begitu ketika berbicara dengan Jolie.

Jolie tersenyum tipis, ia menyibakkan rambutnya ke belakang.
"Aku selalu memperhatikan kamu loh akhir akhir ini."

Ben terlihat terkejut.
"Ap-apa ya-yang kau lihat?" Tanya Ben sedikit gugup.

Jolie sontak mengalurkan tangannya ke arah tangan Ben yang berada di atas meja.

Tangan jahil Jolie itu menggenggam tangan Ben.

Ben cuma melirik sekilas, ia tidak bergerak sama sekalih.

Jolie memilih melanjutkan ucapannya.

"Kenapa kau selalu melihat ke arah ponsel? Itu bahaya tau, kamu tau gak sih ada yang lebih bagus dari pada melihat ke arah ponsel kamu itu." Mata Jolie menujuk ke arah kanan di mana ponsel Ben terletak.

"Mata mu juga bisa rusak karena terus saja melihat hp, kalo kamu kecanduan bagaimana?"

Ben memainkan wajahnya.
"Yah aku tau aku salah, tapi kek gak bisa aja lihat sosok yang ada di ponsel aku itu," ungkap Ben kesal.

Jolie makin penasaran dengan siapa sosok di ponsel Ben.
"Emang apa yang kamu lihat?"

"Kamu nanyea?"

Jolie memalingkan wajahnya, ia tiba tiba melepas genggaman tangan Ben.
"Gapapa, lupain, kan aku ini bukan siapa siapa kamu juga, jadi yah ga...."

"Kalo mau tau, bisa saja sih aku kasih tau." Ben menompang dagu. Ia langsung membuka layar ponselnya dan menunjukan kepada Jolie.

"Lagi suka lihatin dia nih? Sama lagi maraton nonton animenya,"

Jolie terdiam, jadi selama ini Ben memperhatikan layar ponselnya untuk melihat ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jolie terdiam, jadi selama ini Ben memperhatikan layar ponselnya untuk melihat ini?

Dan bisa bisanya cowok itu nonton sambil jalan.

Jolie rasanya ingin marah di sini, dia pikir ada gadis lain di ponselnya yang sangat wah, tapi ini.

Ia melirik Ben yang tersenyum. Jolie sedikit heran kenapa.

"Dia tipe gua sih, emang ngarepin yang fiksi itu jelas saja gila, tapi yaa....aku ikut alur tuhan aja."

To be continued

About You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang