Bab 21

2 1 0
                                    

Ben beberapa kali mengecek ponselnya, dan sesekali melirik ke arah samping, ke arah rumah yang menurutnya sedikit mewah namun juga termasuk sederhana.

Ia kini tengah duduk di atas motor warna hitam miliknya. Seperti yang ia janjikan, ia akan menjemput Jolie hari ini.

Beberapa meniti kemudian, Jolie datang dengan Hoodie hitam milik Ben dan celan jeans wanita warna hitam juga. Rambut Jolie ia ikat menjadi kuncir satu. Sepatu Jolie Juga warna hitam, jadi penampilannya kini adalah warna hitam semua.

Jolie terkejut melihat penampilan Ben, rapih sekalih dan sedikit wangi.

Jolie yang berdiri di samping Ben kini terdiam lama melihat cowok itu. Ia seperti tidak melihat seorang Ben yang selama ini ia tau.

"Nih.." Ben menyerahkan helem warna hitam kearah Jolie.

Jolie tidak merespon. Ia masih bergelut dengan pikirannya. Ia pikir Ben akan datang dengan pakaian yang simpel, namun kini?

Kenapa Ben selalu saja membuatnya terkejut?

Ben terdiam melihat Jolie yang melihatnya dengan tatapan kosong.

"Kamu mikir apa Jol? Ayo buru nanti telat ceritanya!" Kata Ben membuat Jolie tersadar kembali.

Jolie pun langsung meraih helem di tangan Ben dan memakainya langsung tanpa basa basi. Ia memalingkan wajahnya malu karena tiba tiba melamun.

Ben pun segara naik ke atas motor dan langsung menyalakannya. Jolie naik ke jok belakang dengan berpegangan dengan pundak Ben.

Jolie tiba tiba punya ide cemerlang. Ia di dalam helem tersenyum miring. Lantas tanpa aba aba, tangannya terulur melingkar di perut Ben. Dan Jolie pun tak lupa menyenderkan kepalanya di punggung cowok itu. Jolie kini tengah memeluk erat Ben dari belakang.

Ben terkejut, tubuhnya seketika merinding dibuatnya, jantungnya berdecak sangat kencang, ia ingin sekali Jolie melepaskannya, namun seakan mulutnya terkunci dan tidak bisa berbicara.

Yang dipikirkan Ben hanya satu, ia bisa konsentrasi saat mengemudi untuk menuju bioskop.

Sementara itu di belakang, Jolie tersenyum kemenangan, udah pasti Ben akan baper dengan perlakuan yang seperti ini.

Jolie jadi tidak sabar mendengarkan Ben mengatakan cinta kepadanya.

"Kali ini harus berhasil!"

***

Jam sudah menunjukkan pukul enam sore, azan magrib sudah berkumandang beberapa menit lagi.

Kini Ben dan Jolie baru saja keluar dari bioskop. Tidak banyak pembicaraan yang mereka lakukan saat di sana, ya memang seharusnya tidak boleh berisik.

Jolie merasa kecewa, ia tadi nonton filem horor, tapi cowok disampingnya kini sama sekalih tidak bereaksi apa apun.

Alhasil Jolie yang bertindak, soala ola dia takut dan tiga tiba memeluk Ben. Tapi cowok itu diam saja. Bahkan meliriknya pun tidak.

Jolie menghela napasnya. Ia melirik Ben dan berhenti.

Ben menghentikan langkahnya. Kini mereka akan turun dari lif, tapi Jolie malah berhenti di tempat.

"Kenapa?" Tanya Ben dengan raut wajah binggung. Tidak ada ekspresi di sana.

Jolie semakin dibuat kesal.
"Kamu kenapa? Aneh banget, kamu diemin aku?"

Ben terdiam. Ia melirik sekitarnya ramai. Ia tiba tiba menunduk dan mengaruk belakang kepalanya.

"Enggak-"

Jolie melangkah mendekati Ben, lantas gadis itu tiba tiba meraih tangan Ben dan menggenggamnya.

"Kamu kalo ada masalah cerita sama ku dong!" Kata Jolie.

Ben terdiam, rasanya hangat sekalih disentuh oleh Jolie. Dan bohong kalo Ben bilang Jolie ini bukan tipe dia, dia cantik, siapa pun yang melihatnya pasti akan jatuh cinta kepadanya. Apa lagi dia memperlakukan mu dengan spesial.

Ben menunduk.
"Jol, kamuuuuu beneran?"

Jolie menarik satu alisnya, kedua tangannya masih menggenggam tangan Ben.

"Beneran apa?" Tanya Jolie pura pura bodoh.

"Ini waktunya," batin Jolie.

"Enggak, cuma mau nanya aja," kata Ben pelan.

Jolie terdiam mendengar nada halus Ben. Rasanya agak dingin sekalih.

"Kamu itu, suka aku atau mencintai aku sebenernya?"

Jolie melotot gak percaya. Ia menoleh ke arah Ben yang menundukkan di depannya.

"Kok dia nanya itu?" Binggung Jolie.

Ben menghela napasnya, ia menunduk Jolie menjawab, namun seperti yang ia duga Jolie tak kunjung menjawab. Apa artinya yang dikatakan Jolie menyukainya itu adalah hal yang bohong?

Jolie tiba tiba tertawa.
"Kamu ngomong apa sih, gak jelas deh, gimana aku bisa-"

Ben mengeleng kuat membuat Jolie terdiam. Ia masih terduduk.
"Kata temen ku, kamu menyukai ku, tapi aku gak tau kau suka atau mencintai ku, dua hal itu memang sama, tapi bagi ku, memiliki arti yang berbeda."

Ben mendongak mencoba untuk menatap Jolie.
"Aku gak bodoh, aku bisa lihat dari mana kamu, kamu itu buk..."

"Ben, kamu gak papa? Kamu sakit?" Jolie tiba tiba menyentuh jidat Ben.

Ben mengeleng dan menepis pelan tangan Jolie dari wajahnya.

Ben menunduk lagi.
"Jol, kalo kamu suka sama aku, mungkin aku bisa berjuang buat suka balik sama kamu, tapi kalo kamu enggak suka sama aku dari awal, jangan gini caranya, pliss aku gak mau sakit hati, Jol."

Jolie mematung ditempat, Ben tau?

"Aku tau, kamu hanya tertarik dengan ku, kamu tidak menyukai ku sebenarnya, jangan bohongi dirimu sendiri, kenapa kau lakukan itu?"

Jolie mengeleng kuat.
"Enggak Ben, kamu ngomong apa..."

"Aku bisa baca pikiran kamu Jol, bukan apa apa, maksudnya, tatapan mu itu bisa ku baca, bagaimana cara mu melihat ku, kau sama sekalih tidak menyukai ku, benar begitu kan?"

Jolie tak menjawab, kenapa ini bisa terjadi?

"Ben, kam..."

Ben berbalik.
"Awalnya aku pengen ajak kamu pacaran, pengen aja punya pacar, biar aku gak main sama temen temen ku yang itu itu saja, pamen punya semangat hidup kek orang orang yang pacaran, gak masalah aku belom menyukai mu, aku bakal terima, aku bisa membuka hati dan mencoba untuk mencintai mu nanti, tapi pas ku kasih pernyataan tentang suka atau mencintai tadi...." Ben menggantungkan ucapannya.

Ia menolehkan kearah Jolie yang berada dibelakang.
"Aku ragu tentang perasaan mu, Jolie."

To be continued

Waduh waduh gimana nih?

Jangan lupa vote yaaaa

About You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang