Bab 25

3 0 0
                                    

Saat di atap sekolah angin terasa sangat kencang karena ketinggian sekolah SMA Brahmana adalah tiga untuk gedung kelasnya.

Rin berdiri di pinggir atap sekolah itu yang dimana terdapat pagar pembatas yang cukup tinggi.

Rin menatap bangun bangun yang tak kalah tinggi dari sekolahnya itu. Angin berembus sangat kencang membuat rambutnya sedikit bergoyang terkena angin.

Jolie berdiri dibelakang Rin menatap gadis itu dari belakang.

"So, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Rin sedikit menoleh ke arah Jolie berdiri.

Jolie terdiam sesaat melihat tatapan Rin.

"Gua ngaku salah, gua mau minta maaf soal ini, ke Ben, tapi gua malu ketemu dia, gua binggung, semaleman gua gak tau harus buat apa, gua emosi dan..."

Rin tertawa sembari mamalingkan wajahnya dari Jolie, ia kembali membela Jolie.

"Gua pikir, lu cuma bisa ngomong aku kamu, ternyata bisa lo gua juga yaa!" Kata Rin geleng geleng.

Jolie menghela napasnya.
"Tolong jangan bahas itu!" Pinta Jolie.

Rin berbalik sembari mengangkat bahunya tak acuh.
"Okeyy," ia tersenyum kearah Jolie tipis.

Jolie memalingkan wajahnya.
"Ben beneran suka enggak sih sama gua?"

Rin mengangkat satu alisnya.
"Menurut lu?"

Jolie menghela napasnya menyesal.
"Kemarin gua pikir dia tau kalo gua cuma permainin dia, gua pikir gitu, gua juga jadi kebawa emosi karenanya," cerita Jolie.

"Itu karena benar kan?"

Jolie tidak bisa menjawab, iya dia emosi karena yang dikatakan Ben memang benar adanya.

Rin menatap Jolie dalam.
"Lo mau tau? Sebenarnya Ben itu gak tau, dia kek gitu semalem sama kamu itu karena rencana Ai,"

Jolie terkejut.
"Ai siapa?"

Rin memutar bola matanya malas.
"Gini ya kalo jadi selebritis di sekolah, gak hafal nama fensnya sendiri," cicit Rin.

Jolie membulatkan matanya terkejut.
"Oahhh, dia fens ku?" Jolie menunjuk dirinya.

Rin menghela napasnya, ia melipat kedua tangannya, kini bukan waktunya untuk bercanda, ia akan serius.

"Asal lo tau ya Jol, gua sendiri sebenarnya gak tau apa yang ada dipikiran Ben, apa kata hati Ben, dia suka sama lo apa enggak, tapi yang pasti, yang gua tau, Ben bener bener akan ngungkapin perasaannya ke lu,"

"Berati itu artinya dia suka dong sama gua?" Sahut Jolie.

Rin mengangkat bahunya.
"Entahlah, mungkin, mungkin dia bakal buka hati buat lu."

Jolie diem.
"Kok bisa?"

Rin berbalik.
"Ya mana gua tau, gua bukan Ben," kata Rin asal.

Jolie terdiam lagi.
"Gua keterlaluan banget ya? Apa gua minta maaf aja ya sama dia?"

"Enggak usah!" Ada nada berat hari disana.

Jolie tertegun.
"Kenapa? Gak boleh?"

Sebenarnya Rin tidak mau asal memutuskan begini, tapi kata kata tadi keluar begitu saja dari mulutnya.

"Kalo Ben sendiri mau buka hati buat gua, gua juga mau buka hati gau buat dia juga, untuk rasa permintaan maaf ku kepadanya," kata Jolie lantang.

Rin terkejut, ia menoleh menatap Jolie tak percaya.

"Jangan bodoh!"

"Rin, gua tau, lo juga naruh hati ke Ben, tapi gua....."

Rin memutar bola matanya malas.
"Kok lo gitu sih, hal apa coba yang bikin lo kek gini? Gak mungkin tanpa sebab kan? Kok mungkin Lo tiba tiba dapet hidayah kan?" Kesal Rin menahan amarahnya.

About You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang