Bab 17

3 2 0
                                    

"Oh ya Jolie, boleh nanya sesuatu enggak?" Ben berucap sembari melirik Jolie dengan sudut matanya.

Keduanya sedang dilanda keheningan saat ini.

Mereka berdua masih terduduk manis di teras rumah Ben, Jolie sudah berada di sana hampir tiga puluh menit. Ben juga heran, kenapa cewek ini betah di rumahnya. Bukanya Ben berharap Jolie cepat cepat pulang.

Jolie menoleh sembari menampilkan senyuman khasnya.

"Ya? Mau nanya apa?" Kata Jolie.

Ben menoleh.
"Kenapa semua orang bisa suka sama kamu? Aku denger denger dari temen aku, kamu itu populer, kamu itu hebat, kamu itu dewi, kamu itu penyemangat mereka, pokoknya segalanya deh."

Jolie menompang dagu sembari memperhatikan Ben dalam. Dalam hati Jolie sudah membatin kesal, kok bisa gitu cowok ini berfikir seperti itu.

"Anjir nih cowok, ngomong kek gak punya rem aja," batin Jolie.

Jolie menghembuskan napasnya.
"Kamu emang lihat aku kek apa sih, Ben?" Tanya Jolie.

Ben terdiam.
"Yah gimana ya, aku lihat kamu ya kayak aku lihat cewek cewek lain sih, udah gitu aja," kata Ben sedikit ragu.

Jolie lagi lagi membatin dalam hati.
"Pelet gua kurang ampuh apa gimana sih ke nih cowok, heran deh."

Jolie mendengus kesal dalam hati, cara apa lagi yang bisa ia lakukan untuk mengambil hati laki laki di sampingnya ini?

Mendadak Jolie teringat akan saran Rin tadi. Mata Jolie melebar.

"Oh ya, ngomong ngomong, hobi kamu apa, Ben?" Tanya Jolie semangat semangatnya.

Ben menujuk dirinya, ia mendadak tersenyum sumringah, sangat senang sekali mendapatkan pertanyaan ini.

"Oh jelas nonton, kamu suka nonton juga enggak?" Ben bales bertanya tak kalah semangatnya.

Jolie tersenyum miring, melihat Ben yang semangat sekalih mendapatkan pertanyaan itu.

Jolie menampilkan tampang berfikir.
"Emmmm, suka sih, tapi suka nonton di bioskop, kalo kamu?"

"Suka juga sih, tapi lebih enakan nonton di rumah kalo aku kam," jawab Ben santai.

Jolie menarik satu alisnya.
"Karena rame orang?"

Ben mengangguk.
"Itu termasuk alasannya sih, tapi mager juga berangkatnya tau." Ben menghela napasnya kecewa.

Jolie tersenyum tipis.
"Kenapa?"

"Mager aja berangkat sendirian, sama males aja datang, pokoknya binggung deh mau jelasin gimana, intinya mah aku mager." Ben memelas.

"Kalo gitu, nonton yuk bareng aku, berhubung ada filem yang bagus bagus bulan ini yang tayang," Ajak Jolie.

Ben menatap Ben tak percaya.
"Ha?"

Jolie tersenyum hingga matanya terpejam.
"Geratis deh, kali ini aku yang traktir."

"Serius?" Ben tak percaya.

Jolie mengangguk.
"Iyap."

Ben mengaruk kepalanya merasa tidak enak, masak ia cowok harus di traktir cewek sih.

Ben pun tertawa garing.
"Aduh gimana ya, kalo mau ngajak mah ayok, aku temenin, tapi buat bayarin kenya enggak deh, kasian kamunya nanti."

Jolie membatin.
"Dia pikir gua enggak mampu? Hello, ini Jolie Mawari bosss."

Jolie mengeleng kuat.
"Gak papa kok, masak gak boleh, jangan gitu dong, aku mau berbuat baik nih."

Ben menatap Jolie binggung, cowok itu terdiam cukup lama, membuat Jolie sedikit menunggu jawaban atas ajakannya itu.

Ben memalingkan wajahnya.
"Apa karena ini semua orang pada suka sama kamu, Jolie?" Tanya Ben.

"Kamu suka traktir orang ya?" Tambah Ben.

Jolie tertegun atas pernyataan Ben, apa apan pertanyaan konyol itu.

"Emm, enggak sering sih, ta...."

"Aku jadi takut kamu dimanfaatin, jangan terlalu baik jadi orang," saran Ben dengan raut wajah yang begitu khawatir.

Jolie terdiam, Ben ini selalu saja membuatnya terkejut.

"Kok mikir gitu?" Tanya Jolie.

Ben masih memalingkan wajahnya.

"Yah gimana ya, kalo terlalu baik kan emang sering dimanfaatin, jadi takut aja kamu digituin banyak orang," Kata Ben sedikit menimbang kata katanya yang ia lontarkan barusan.

Tanpa sadar Jolie tersenyum tipis.
"Aku enggak ngerasa dimanfaatin kok, jadi gimana kamu mau gak nonton sama aku?"

Ben menoleh.
"Kapan?" Tanya Ben.

Jolie menatap Ben lama. Mencoba untuk berfikir.

"Kamu udah sembuh belum sekarang?" Jolie menatap Ben serius.

Ben binggung, ia tanpa sadar menyentuh dahinya sendiri.
"Harusnya udah sembuh sih, emang kenapa?"

Jolie tersenyum tipis.
"Ya udah kalo bisa mah ya sekarang, mumpung belom sore banget, jadi gas gak nih?"

Ben tertegun.
"Waduh, jangan sekarang deh, takut, enggak ah."

Jolie tak abis pikir. Dia ditolak lagi.

"Sialan nih cowok," pikir Jolie.

"Ya udah bisanya kapan?" Tanya Jolie dengan raut wajah yang sedikit kesal.

Pokoknya ia harus membuat Ben jalan sama dia, sebisa mungkin ia harus membuat Ben baper sama dia. Harus.

"Kapan kapan deh, nanti ku kabarin," kata Ben.

Jolie memincingkan matanya kesal.

"Kok malah dia yang mutusin sih, kesel gua lama lama."

Ben menunduk binggung, rasanya ada gejolak aneh atas keberadaan Jolie di sampingnya.

"Ehh Jolie, anu...."

Jolie sontak langsung tersenyum.
"Gapapa kok, nanti ku tunguin, cepet kabarin ya, aku pengen banget cepet cepet jalan sama kamu."

To be continued

Jolie bisa suka sama Ben gak sih?

Ben juga bisa gak baper sama Ben?

🤔🤔

About You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang