Bab 12

4 1 0
                                    

Ben berkedip.

"Eh?"

Tadi Jolie baru saja bilang ingin ikut pergi ke dokter hewan.

"Kenapa?" Tanya Jolie.

"Enggak boleh ya?"

Ben langsung mengeleng.
"Anu, bukan itu....ehhh....kan lagi hujan gini, kamu enggak dicari apa?" Ben menatap sang kucing lagi dan mengelusnya.

Meongggg

"Dia laper tuh, kamu ada makanan enggak?" Tanya Jolie.

Ben menoleh.
"Gak ada sih, lagian toko mana yang buka hujan hujan gini, mau ke supermarket juga dari sini jauh kan?"

Jolie ikut garuk garuk kepala. Ia mencoba untuk berfikir gimana caranya untuk mendapatkan makanan.

"Emmmm gimana kalo kucing ini, aku bawa dulu ke rumah ku? Biar enak gitu," kata Jolie meminta pendapat kepada Ben.

"Eh, boleh? Tapi takutnya nanti malah repotin kamu," kaget Ben.

Yang Ben tau kan biasanya cewek cewek suka jijik sama kucing jalanan, apa lagi yang baru saja kejebur got.

Jolie mengeleng.
"Aku bentar lagi dijemput, jadi kucingnya enggak kehujanan, di rumah kenya sepupu aku juga punya kucing, jadi nanti aku mau minta makanan sedikit ke dia," jelas Jolie.

Ben jadi binggung mau setuju apa engga, dia masih enggak enak sama Jolie.

Ia menatap Jolie lagi, sementara Jolie sudah menatapnya untuk menunggu jawaban.

"Beneran gak papa?" Tanya Ben ragu ragu.

Jolie tersenyum sembari mengeleng.
"Tidak masalah, serius, kamu yakin aja sama aku, aku bakal jaga kok kucing ini."

Tiba tiba satu mobil putih datang dan berhenti tepat dihadapan keduanya.

Jolie berdiri diikuti dengan Ben yang di tangannya masih memegang kucing Oren kecil itu.

Kucing itu sepertinya mengantuk di tangan Ben. Lihat sekarang dia sepertinya nyaman berada di tangan cowok itu.

Jalie mengalurka kedua tangannya, ia meminta Ben untuk segera menyerahkan kucing itu kepadanya.

Melihat tangan Jolie yang bersih jadi membuat Ben bimbang untuk menyerahkan kucing kotor itu.

Satu ide tiba tiba muncul di dalam otak Ben.

"Ehh tunggu." Ben menjauhkan kucing itu dari Jolie.

Jolie menarik satu alisnya binggung.
"Aku udah dijemput, nanti kucing itu gak bakal kehujanan di mobil, kamu..."

"Bukan! Bukan itu masalahnya," kata Ben.

Jolie memincingkan kepalanya heran.
"Jadi?"

Ben tiba tiba berjalan ke arah tas ranselnya. Ia pun membuka tas itu dan mencari sesuatu di dalam sana.

Jolie terkejut Ben tiba tiba mengeluarkan Hoodie hitam miliknya.

"Bu-buat apa itu?" Binggung Jolie mengikuti cowok itu.

Ben tersenyum dan langsung berjalan ke arah Jolie. Ben menaruh kucing itu di atas Hoodienya dan menyerahkannya kepada Jolie.

"Kalo kayak gini tangan mu gak bakal kotor," kata Ben.

Jolie tersenyum miring melihatnya.

"Cowok ini......menarik," batin Jolie.

Jolie pun berbalik. Ia melirik kucing kecil yang sekarang ada di tangannya itu, sedang hendak ingin tidur di atas Hoodie tebal Ben.

"Aku balik dulu yaa," Jolie menoleh ke arah Ben.

Ben sudah siap siap mengambil tasnya hendak pulang.

"Kamu jangan lari lagi, nanti sakit kalo diterobos hujannya," kata Jolie.

Ben terdiam.

Jolie tersenyum tipis, ia melirik payung yang ia bawa tadi.
"Ada payung, kamu bisa pake itu."

Ben gelagapan, ia menggeleng kuat.
"Eh ehh, enggak enggak nanti Mama mu nyariin payung itu lagi, en..."

Jolie berdehem membuat Ben menghentikan ucapannya.
"Kamu bisa balikin itu besok kepada ku kok, tenang aja."

Jolie melangkah ke mobil warna putih itu dan membuka pintu untuk segera masuk ke dalamnya.

Tak berselang lama mobil itu tiba tiba berjalan meninggalkan Ben yang masih ada di sana dengan kondisi basah kuyup.

Ben terdiam, ia melirik Payung warna biru itu yang tak jauh darinya.

Senyuman kecil terukir di wajahnya.

Ia tiba tiba tertawa.
"Ternyata dia baik juga," kata Ben yang langsung mengambil payung warna biru itu.

***

Jolie melirik kucing yang ada di pangkuannya ini, merasa sedikit jijik karena sangat bau, tapi tidak masalah, nanti sampai rumah akan ia suruh pembantu untuk membersihkan kucing ini.

Jolie menyandarkan punggungnya ia menoleh ke arah jendela mobil, hujan masih sangat deras.

Ia tidak tau kenapa ia melakukan ini? melakukan hal yang seharusnya tidak ia perbuat.

Membuat Ben jatuh cinta padanya salah satunya.

Jolie menghela napasnya berat. Andai saja ia tidak pernah bertemu Ben, sepertinya ia tidak akan repot repot melakukan ini.

Tapi yang jelas, Jolie hanya menginginkan semua orang melihatnya, semua orang mengaguminya, itu saja.

Dan kesalahan besar Ben adalah mengabaikannya.

"Cara apa lagi yang bisa gua lakuin, agar Ben suka sama gua? Gua ingin kemenangan ada di tangan gua pokoknya."

To be continued


Ayoo jangan lupa vote 😀👍

About You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang