Bab 6

4 3 7
                                    

"Za zaaa, lo harus tau apa yang gua denger tadi." Ai, cowok berkacamata itu tiba tiba berlari cepat ke arah kelasnya dan langsung menuju salah satu bangku yang ada di tengah tengah ruang kelas ke arah salah satu anak laki laki berkacamata yang tengah sibuk membaca komik yang baru saja kemarin ia beli.

Reza, cowok itu menurunkan kacamatanya, dan melihat temannya kini dengan napas yang tersengal-sengal.

"Kenapa? Di kejar Titan lu?" Celetuk Reza.

Ai mengeleng cepat.
"Ini lebih bahaya dari pada Titan, gua bawa berita besar," kata Ai sedikit keras, suaranya membuat beberapa siswa menoleh ke arahnya heran.

Reza melepas kecamatannya dan menatap Ai serius.
"Berita apa? Berita kalo Haikyu udah ada s5nya.."

Ai mengeleng lagi.
"Bukan soal anime njir, tapi ini soal dewi sekolah kita, kah tau kan?"

"Jolie Mawari. Kenapa dengan dia? Ada yang nembak dia kah? Gimana di terima apa di tolak?"

Ai menyilang tangannya.
"Enggak enggak enggak, bukan kek gini, ini ada kaitannya dengan sahabat kita, Ben."

Reza menompang dagu.
"Ohh jadi? Ben suka sama Jolie? Tapi kan Ben gak pernah bilang dia suka sama Jolie."

"Bukan setan,"

Reza memincingkan matanya kesal.
"Terus apa bodoh, Jolie suka sama Ben gitu?"

"iyaaaaa woyyy iyaaaaa, itu yang pengen gua bilang.." Ai berkata pelan sembari melirik sekitar.

Reza terdiam.
"Ha? Yang bener aja lu? Jangan fitnah," Reza tidak percaya dengan apa yang kini ia dengar.

Seorang dewi sekolahnya jatuh cinta dengan sahabatnya? Itu hal yang mustahil, Sahabatnya itu tidak pernah berinteraksi dengan Jolie, tapi kenapa gadis itu suka sama dia?

"Gua juga kaget, tapi gua denger dengan mata kepala dan telinga gua sendiri, tau gak lo."

Reza binggung sekarang.
"Terus kita mau ngapain? Apa rencana kita?"

Tiba tiba di atas kepala Ai muncul sebuah lampu.
"Gua punya ide. Ayo bantu Jolie jadian sama Ben."

Reza memincingkan matanya, ia tidak yakin dengan ide satu ini.
"Emang bakal banyak yang setuju? Soalnya kan Jolie banyak yang suka di sini..."

"Tenang saja, Ben itu cocok kok di sandingin sama Jolie, lagian ini kan Jolie sendiri yang bilang dia suka sama Ben, masak kita harus kekang keputusannya dia, kasian dong."

Yang di katain Ai memang benar sih, kasian juga nanti Jolie jadi sedih. Reza pun mengangguk dan ikut berkerja sama membuat Ben jadian sama Jolie.

***

Ben baru saja sampai di sekolahnya, kali ini ia langsung membuka ponselnya dan berjalan ke kelasnya begitu saja.

Senyuman langsung terbit begitu saja ketika melihat wallpaper layar ponselnya itu.

"Yaelah, gua kapan ya nemu cewek modelan kek Nero, tomboy tomboy manis gitu, muka galak tapi aslinya sayang." Ben tersenyum melihat layar ponselnya lagi.

Jadi ini lah dia, alasan Ben selalu menatap layar ponselnya melulu, hanya untuk melihat Nero seorang. Pesonanya sangat luar biasa di dalam hati Ben.

Walau ini tokoh fiksi Ben masih saja tetap menganguminya, dia sangat sangat ingin sekalih mencari gadis yang sifatnya kurang lebih kek Nero ini. Ya walau enggak maksa juga sih.

Ketika masih asik asik melihat Nero, satu pesan tiba tiba masuk begitu saja.

Ben berhenti dari langkahnya.
"Eh?"

Satu pesan masuk dari nomer yang tidak di kenal.

Ia pun membuka pesan itu.

62808382***

|Ben, ini aku Jolie, maaf baru chat😁

ahhh aku pikir siapa tadi😅|

Ternyata kamu, oke oke, aku simpan|

|Makasih Ben.

|Oh ya Ben, mau pulang bareng nanti?

Gimana ya, aku mau kerja kelompok|

Ngerjainnya di sekolahan|

Jadi kenya enggak bisa m🙏|

|😁 It's okay, Ben.

|Kalo ke kantin bareng, kau ga?

😣Aku enggak terbiasa ke kantin|

|Kenapa? Kamu enggak laper apa?😯

Hemat, aku mau nonton soalnya|

|Nonton apa? Aku boleh ikut?

Rahasia deh|

|Ayo dong ke kantin, temenin aku😀

Maaf ya maaf banget, sama yang lain aja ya|

Ben langsung menutup ponselnya begitu saja, karana ia merasa sebentar lagi bel masuk sekolah akan bernyanyi.

Ia pun melanjutkan perjalanannya ke kelas dengan perasaan yang bahagia.

Tak jauh dari sana ada tiga gadis yang tengah memperhatikan Ben dari tadi.

Jolie mengepalkan tangannya kuat. Dalam hati ia sudah mengumpat sejadi jadinya.

"Sialan, gua di tolak? Dia pikir dia siapa? Raja? Oh tidak, dia hanya siswa biasa, berani beraninya nolak dewi kek gua."

Ema menghela napasnya.
"Dia masih saja enggak berubah."

Rin mengaruk kepalanya gatal dan menoleh ke arah Ema.
"Kenapa?"

Ema lagi lagi menghela napasnya.
"Dia memang suka enggak peduli sama cewek, gak tau alasannya apa."

Rin tersenyum jahat.
"Tenang sajaz cowok kek gitu hanya perlu di kasih paham, kita pepet aja terus, nanti dia juga bakal baper," kata Rin.

Rin pun menoleh ke arah Jolie.
"Gimana Jol? Bagus enggak? Nanti datang aja ke kelasnya langsung dan lo tau lah apa yang harus di lakukan." Rin tersenyum bangga.

Jolie hanya diam. Mungkin tujuan awalnya hanya mencari tau kenapa pesona dia tidak mempan kepada cowok itu.

Namun kini ia berubah pikiran ia ingin melihat cowok itu terpesona dengannya, akan ia ubah Ben menjadi jatuh cinta kepadanya.

To be continued

About You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang