Bab 7

6 3 8
                                    

Kelas Ben kini tepatnya di 12 MIPA 5 berjalan sedikit tenang, tidak ada keributan karena sekarang waktunya pelajaran matematika wajib.

Semua diam mendengarkan penjelasan di depan, jam pertama di suguhi hitung hitungan masih bisa lah.

Kini Reza dan Ai yang duduk depan belakang itu menatap ke arah samping, tempatnya melirik Ben yang bengong menatap ke depan.

Mereka berdua tau cowok itu tidak benar benar mendengarkan pelajaran.

"Pesttt.." Reza mendesis.

Ai pun menoleh ke belakang.
"Cuy, kalo di pikir pikir dia tau gak ya kalo Jolie suka sama dia?"

Reza mengeleng.
"Seratus persen tidak, tampangnya kini aja masih jomblo, kek gak ada semangat hidup."

"Semangat hidupnya kan cuma hp," celetuk Ai.

Reza cuma mengangguk mantap sembari masih melirik Ben.

Ben tiba tiba menoleh karena merasa di perhatiin, Reza dan Ai gelagapan tak jelas karenanya. Itu bertepatan dengan bel berbunyi menandakan pergantian jam pelajaran.

Guru matematika wajib itu pamit keluar. Dan kelas langsung ricuh.

Reza dan Ai langsung menggeser bangku mereka untuk mendekat ke arah bangku Ben.

Ben menatap keduanya berganti dengan mata yang penuh selidik.
"Apa apan nih? Mau ngintrogasi gua ya?" Tujuk Ben curiga.

Reza membulatkan matanya kesal.
"Jangan suudzon lah, kita di sini cuma mau nanya hal penting sama lo."

Ben menompang dagu di atas mejanya.

Reza menghela napas sebelum bicara kembali.
"Asli lo bikin gua terkejut."

Ben mengangkat satu alisnya binggung.
"Ha?"

"Asli ini kek parah banget sumpah, kenapa gitu," Ai malah bicara tak jelas.

Ben berdecak kesal sembari menegakkan tubuhnya kembali. Ia binggung apa yang di maksud mereka berdua.
"Ngomong yang bener setan," cibir Ben.

Reza menatap Ben serius.
"Lo kenal Jolie? Jolie Mawari?"

Ai dan Reza tidak sabar menunggu jawaban dari Ben.

Ben sempat terdiam beberapa saat, namun beberapa detik kemudian dia mengangguk.
"Ohh Jolie? Kalian juga kenal? Kemarin sih gua ketemu sama dia bareng sama Rin." Ben mendongak mencari keberadaan Rin.

"Iya kan Rin?"

Rin yang berada di depan papan tulis sedang coret coret itu menoleh.

"Ha?" Rin menarik satu alisnya binggung.

Reza kembali menatap Ben, ia mengigit bibirnya terkejut. Ternyata Ben sudah dekat dengan Jolie.

"Anjir kok lo gak bilang kalo ketemu sama Jolie? Kapan? Dimana?" Ai gregetan.

"Pas pulang sekolah, pas naik angkot sih, dia ajak minum minum bentar, tapi gua buru buru balik karena ada sesuatu yang penting."

Ai dan Reza geleng geleng.

"Sedeket apa lo sama Jolie?"

Ben menarik satu alisnya.
"Ngomong apaan sih, deket kek gimana? Orang baru kenal juga."

"Kok muka lo gak ada bahagia bahagianya sih Ben?" Heran Ai. Ini ketemu sama Jolie loh, tapi Ben kek menganggap itu pertemuan biasa.

"Yaelah kenapa harus bahagia, oh iya dia tadi chat gua sih mau di ajak ke kantin." Ben membuka ponselnya dan menunjukan chat itu kepada kedua temannya.

Ai dan Reza saling tatap tak percaya.

"Lo nolak Jolie? Lo sadar enggak sih sama perbuatan lo itu?" Reza tiba tiba berdiri dan menujuk nunjuk Ben.

Ben sontak angkat tangan dong.
"Plis, gua gak ngelakuin tindakan kriminal loh."

Ai mengacak-acak wajahnya kesal.
"Lo parah sih Ben, menyia menyiapkan kesempatan ini, tuh cewek suka sama lo tau gak."

Ben terkejut.
"Siapa? Jolie?"

Ai memutar bola matanya malas, temannya ini minta di gampar emang.

Raza kembali duduk. Ia memperbaiki seragamnya.
"Yang peka dong Ben kalo jadi cowok, tuh cewek gak bakal berani nembak duluan, apa lagi ini sekelas Jolie? Sadar dong."

"Lah kita baru kenal, masak iya dia suka sama gua, lagian ngapa juga kalian sewot kek gini. Berisik tau," kesal Ben.

"Ben Ben, lo nih bener bener harus di kasih paham....."

"Woy berisik banget, bisa diem gak kalian?"

Rin tiba tiba datang sembari menghentak hentakan spidol di meja Ben.

Ben menoleh kearah Rin.
"Jolie itu temen lu kan?" Tanya Ben.

Butuh waktu lama Rin menjawab. Gadis itu sebenarnya kan hanya mengidolakan Jolie, ia tidak pernah berfikir untuk menjadi teman gadis itu.

"Gua fensnya!"

"Anjayy, gua juga cuy!" Sahut Reza antusias.

Ben mengerutkan keningnya binggung. "Jolie itu apa sih? Dia terkenal di sekolah kita?"

"Lo kemana aja?" Rin melirik kesal ke arah Ben.

Cowok ini bego apa gimana? Jelas jelas ia sudah bersekolah di sini selama hampir tiga tahun.

"Tentang Jolie yang suka sama lo itu, Kenya bener, lo lihat aja gerak gerik cewek itu ke elo gimana, dari situ lo bisa ngumpulin, Jolie itu suka enggak sama lo!" Kata Rin.

Ben terkejut, selama ini Ben tidak pernah mendengar kabar ada gadis yang menyukainya. Namun kali ini?

"Tapi kalo di lihat lihat, Jolie bukan tipe gua sih," Kata Ben tiba tiba membuka Reza, Ai, dan Rin membuka di tempat.

To be continued

About You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang