8. Gavin Ingin Berubah

20.9K 1K 8
                                    

"Ga asyik lo!" Ardi duduk dan merangkul Bidari.

Kristal mendengus saja, dia sedang asyik dengan buku milik Bidari. Ketiganya sedang berada di kamar Bidari.

"Justru bagus! Aku ga mau kamu berantem sama Gavin!" Bidari mengusap rahang Ardi dengan manja.

Kristal melirik dengan mual. "Gue ke sini bukan mau jadi nyamuk!" kesalnya sambil menutup buku.

"Ck! Cemburu?" Ardi tersenyum usil.

Bidari sontak memukul dada Ardi. "Kamu ihh! Aku yang cemburu!" bibirnya manyun.

Ardi sontak memeluk Bidari. "Canda, sayang. Jangan cemberut dong, nanti aku cium!" ancamnya.

Kristal memutar matanya jengah. "Gue pinjem dua buku ini dan gue pamit undur diri!" tegasnya lalu bergerak bangkit.

"Eh! Nyokap gue belum datang, masa berduaan sama Ardi!" tahan Bidari.

"Ga akan aku apa-apain kok, sayang." Ardi mengeratkan pelukannya.

"Ga percaya!" Balas Bidari sewot.

***

"Ngapain?" Kristal menatap Gavin yang tengah selonjoran di atas kasurnya.

"Ketemu temen," Gavin melirik Kristal lalu melanjutkan kegiatannya, ngemil sambil nonton film di depannya.

Kristal menghela nafas pasrah, dia pun meletakan ransel dan paper bag yang di bawa.

"Dari mana?" Gavin memperhatikan Kristal yang tengah memilih pakaian ganti.

"Rumah Bidari sama ngasih tahu ke Ardi buat ga usah drama lagi," jawabnya datar.

Gavin menelan ludah saat Kristal membuka rok seragamnya begitu saja. Pakai celana pendek memang tapi tetap membuat Gavin panas dingin.

Gavin berdehem gugup.

Kristal sontak tersadar, dia dan Gavin hanya teman. Kan kebiasaan saat pacaran, dia pun memilih masuk ke kamar mandi.

Tak lama Kristal keluar. "Bisa pulang? Gue ga mau di ganggu. Kalau lo terus masuk seenaknya ke kamar apa bedanya sama kita yang pacaran? Tolong jaga batas, Gavin!" pintanya.

"Ribet!" gumam Gavin sambil melempar kesal cemilan di jemarinya yang gagal masuk ke mulut.

"Lo yang bikin semuanya ribet!" balas Kristal tak kalah kesal.

"Gue cowok yang punya kebutuhan!"

"Dan ga seharusnya lo lampiasin itu ke cewek bayaran! Lo bisa sendiri! Lo bisa tahan dengan alihin ke hal yang positif!"

Keduanya terlihat sama-sama di peluk emosi.

Gavin mendengus marah lalu turun dari kasur Kristal. "Sekedar informasi! Gue ngelakuin dua kali semenjak gue 17 tahun! Gue bukan penjahat kelamin!" tegasnya.

Kristal pun menatap kepergian Gavin yang uring-uringan itu.

***

Gavin memijat pelipisnya, meminum lagi alkohol dalam gelas sloki itu hingga habis.

"Hai, mau di temenin?" perempuan cantik menghampiri Gavin dan duduk merapat di sampingnya.

Kristal Pawang Gavin (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang