" D u a p u l u h t i g a "

70 12 3
                                    

Yedam membuka matanya dan melihat disana ada Mulan yang tengah bermain dengan seorang anak kecil.

Mulan menoleh ke arahnya "Sayang ngapain berdiri disitu sini" Mulan melambaikan tangannya agar Yedam kesana.

Tak lupa anak kecil itu dia berlari ke arah Yedam "Ayah cini ayo main cama aku cama bunda"

Yedam masih terdiam, dia hanya mengikuti langkah si kecil itu.

"Lan"

"Kenapa kamu tegang begitu sih Yang" Mulan mengecup lembut bibir suaminya itu "Jangan tegang gitu, ayo relax kita kan lagi liburan, buang jauh-jauh semua beban pikiran, sekarang ini yang haru kamu pikirin adalah gimana caranya agar si manis ini mau makan sayur" Ucap Mulan sambil menoleh ke arah putrinya, sedangkan putrinya malah menutupi mulutnya dengan tangan sebagai isyarat tidak mau makan.

Anak kecil itu mulai berlarian membuat Mulan juga harus mengikutinya.

Deg

Tiba-tiba semua menjadi gelap, Yedam mendengar suara bising yang nyaring di telinganya

Yedam perlahan mulai membuka matanya. Selama seminggu Yedam masih terbaring di atas tempat tidur dalam kondisi koma.

Setelah kejadian itu Yedam belum sadar sama sekali, bahkan ketika di temukan detak jantung Yedam sudah tidak terdengar, namun dengan kuasa Tuhan, Yedam masih bisa tertolong.

"Dam, kamu sudah sadar nak" ucap mamahnya.

"Mu...lan"

Mama Yedam langsung menekan tombol darurat agar dokter segera datang.

"Mulan dim...mana?"

Sangat berat bagi Yedam untuk membuka matanya, rasanya ada sebongkah batu besar yang menimpa matanya.

"Tenang ya sayang"

Tak lama kemudian dokter datang dan memeriksa kondisi Yedam.

Dokter mengatakan bahwa Yedam berhasil melewati masa kritisnya.

Dokter menyarankan agar Yedam tidak stress setelah siuman dari koma, karena itu dapat memperburuk keadaannya.

"Mahh, mana Mulan"

Mamahnya terpaksa berbohong demi keselamatan Yedam "Mulan sedang dirawat nak, kamu tenang aja"

"Aku mau ketemu sama dia, aku mau lihat sendiri kondisi nya" ucap Yedam susah payah.

"Nanti ya nak, kamu istirahat dulu, kamu harus pulih dulu baru kamu bisa ketemu sama Mulan"

"Biarin aku ketemu bentar aja mah"

"Yedam kamu ngertiin mamah dong, iya nanti kamu bakal ketemu sama Mulan tapi kamu masih lemah, istirahat dulu aja" ucap mamah Yedam dengan nada agak tinggi.

Semakin dilarang Yedam malah semakin ingin menemui Mulan.

Dia berusaha bangkit dari ranjangnya "aku nggak bisa tenang sebelum ketemu sama Mulan"

"Yedam kamu mau kemana, kamu masih lemah nak"

Yedam terus berusaha turun dari ranjangnya, namun dia terjatuh, tubuhnya masih belum sanggup menopang badannya itu.

Mamahnya lantas segera membantunya untuk berdiri dan mendudukan kembali Yedam di bangsalnya.

Sembari menangis mamah Yedam mengatakan "Yedam mama tau kamu khawatir sama Mulan, tapi mama mohon khawatirin diri kamu dulu nak, kamu aja masih begini gimana kamu mau jaga Mulan kalau kamu aja belum bisa jaga diri kamu, mama mohon kamu istirahat dulu"

Yedam yang tidak tega melihat mamahnya akhirnya patuh.

____

1 Bulan berlalu...

Yedam masih saja belum bisa bertemu dengan Mulan. Mamahnya selalu beralasan kalau Mulan tengah dirawat dan belum bisa ditemui.

Hari ini juga Yedam boleh keluar dari rumah sakit, kondisinya juga mulai stabil. Sekarang tidak ada alasan untuk tidak dibolehkan bertemu istrinya, dia sudah sangat ingin bertemu Mulan.

Yedam sekarang tengah mencari bangsal kamar dimana tempat Mulan dirawat.

Dia sangat bersemangat sampai membuka pintu kamar dengan sangat tidak sabar.

"Mulan aku datang" Bukannya Mulan dia malah terkejut melihat kamar yang didatangi nya ternyata kosong.

Yedam berpositif thinking jika mungkin saja Mulan sudah keluar dari perawatan sama seperti dirinya.

Akhirnya Yedam memutuskan untuk menemui suster dan bertanya tentang pasien yang ada di kamar 207.

"Sus, istri saya yang dirawat di ruangan 207 udah pulang ya?"

Susterpun nampak kebingungan dengan pertanyaan Yedam "Maaf pak sejak 2 bulan lalu kamar itu kosong, tidak pernah diisi pasien"

"Kamu bohong ya sus, pasti Mulan yang nyuruh"

Ck

"Mulan Mulan" Yedam terkekeh.

Yedam pun ingin segera pulang, dia berpikir mungkin Mulan memeberinya kejutan di tempat ia menginap sejak datang ke Canada.

Saat melewati koridor rumah sakit, Yedam tanpa sengaja mendengar berita yang tengah terputar disana.

Yedam melotot mendapati muka Istrinya terpampang di layar tv.

"...telah terjadi penculikan di kawasan jl. Xxx yang mengakibatkan satu korban terluka parah hingga koma, dan korban lainnya yang merupakan istri dari korban pertama belum di temukan sampai saat ini....."

Yedam terkejut dengan berita tersebut, sampai orang-orang disekitar mulai menyadari bahwa sosok laki-laki korban perampokan yang ada di tv tengah berada di ruangan itu.

Yedam pun menelepon mamahnya.

"Mahh dimana Mulan?"

"Mulan masih di rawat nak"

Yedam berusaha menahan emosi.

"Mamah jujur sama Yedam"

"Iya mamah nggak bohong"

"BOHONG, aku tadi cek di kamar 207, mama bialng Mulan dirawat di sana kan, tapi tadi aku lihat kamar itu kosong, bahkan perawat bialng kamar itu kosong sudah 2 bulan, aku juga tadi lihat wajah Mulan terpampang di tv sebagai kasus orang hilang, itu maksudnya apa mah?"

"Maafin mama Yedam, mama terpaksa bohong sama kamu, karena kondisi kamu"

Yedam memutuskan sepihak teleponnya.

Dia mulai berlari keluar rumah sakit, di luar dia bertemu dengan Hyunsuk.

"Dam ngapain lari-lari, kamu beru pulih juga"

"Aku harus cari Mulan"

"Tenang Dam" Hyunsuk mencegah Yedam dengan memegang bahunya.

"Gimana aku bisa tenang, Istri ku udah sebulan ilang dan aku harus tenang?"

••Tbc••

☆ 𝐌𝐞𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 || 𝐁𝐚𝐧𝐠 𝐘𝐞𝐝𝐚𝐦 ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang