"Kak Mulannnn, mana oleh oleh ku" Teriak Justin sembari mengetuk keras pintu kamar kakaknya itu.
Mulan sampai dengan selamat tadi malam, dan ia memutuskan pulang ke rumah Orangtuanya.
Berniat ingin istirahat dengan tenang, adek nya yang gak sabaran malah menganggu agendanya.
"Kak,
Kak Mulan,
Kak bukain dong
Ishhh
Molor mulu"
"Justin udah diem" Mamah Farah menarik tangan putra bungsunya itu agar menjauh dari kamar kakaknya.
"Aduh mah kan aku mau lihat kakak beli apa di Korea, atau jangan-jangan malah aku nggak di beliin"
"Nggak usah manyun, tuh oleh olehmu ada di bawah, mamah simpen, kakak kamu udah stand bye kalau misal kamu bakal gangguin dia pas pagi"
Justin hanya cengengesan dan langsung menuruni tangga.
"Ini anak udah semester tua juga, kelakuan masih kayak anak SMP"
Justin membuka kotak kotak yang terbungkus rapi di ruang tamu rumahnya.
"Mah, mana kok gak ada""Ada, tadi habis mamah cek kok"
"Nggak ada mah, tuh udah aku buka-buka"
Mamah Farah mendekati Justin dan mengambil sebuah tas yang terselip di antara box. "Ini apa Justin"
"Hehe gak liat"
"Makanya cari itu pake mata bukan mulut"
Ding dong
"Siapa pagi-pagi dateng" ucap Mamah Farah.
"Justin bukain dulu mah"
Justin bergegas membuka pintu rumahnya, dan mendapati Yedam sudah berdiri disana sembari membawa tas belanjaan. "Pagi Justin"
Justin hanya mengangguk dan mempersilakan Yedam untuk masuk.
"Loh calon Mantu, ada apa kemari?"
"Ini tante saya bawakan oleh-oleh, walau Mulan pasti juga beli buat tante, tapi saya juga pengen beliin buat tante, om sama Justin" Yedam menyodorkan tas belanjaan yang bertuliskan Bahasa Hangul.
"Astaga, gak usah repot-repot nak"
"Enggak kok tan"
"Aduh, Mulannya masih tidur, saya bangunkan sebentar"
"Tadi aku mau bangunin aja gak boleh" protes Justin.
"Hush, kamu bangunin nya dengan tujuan kurang penting"
"Emang kak Yedam tujuannya penting?
"Ooh engak enggak, nggak usah tan biar Mulan istirahat saja, saya hanya mau mengantar bingkisan itu saja, semoga Tante sekeluarga suka"
"Suka kok, apapun pemberian Yedam, makasih loh jadi ngerepotin"
"Tante saya mau izin bawa Justin keluar sebentar boleh?"
Justin yang asik membongkar box box merasa terpanggil dan menoleh ke arah Yedam.
"Boleh dong, tapi kalau dia minta yang aneh-aneh jangan turutin ya" Pinta mamah Farah.
"Siap tante"
"Eh eh apaan aku mau diculik kemana?" Justin menyilangkan tangannya.
"Bentar doang, temenin kakak jalan"
"Ngedate?!" Tangan Justin kini berpindah memegang pinggangnya sendiri.
"Kalau kamu berpikiran gitu, yaudah ayo ngedate" Yedam tertawa ringan.

KAMU SEDANG MEMBACA
☆ 𝐌𝐞𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 || 𝐁𝐚𝐧𝐠 𝐘𝐞𝐝𝐚𝐦 ☆
Ficțiune adolescențiMulan adalah cinta pertama Yedam, gadis yang sama pintarnya dengan Yedam. Mereka sudah lama saling mengenal, tapi bagi Mulan, Yedam itu rival abadinya. Berbeda dengan Mulan, Yedam menganggap Mulan adalah Semestanya. Sedari kecil mereka selalu menda...