BAB 2 [4]

367 44 4
                                        

Istana dengan suasana suram berdiri di tengah luasnya lahar panas dengan teriakan para mahluk yang terdengar menyedihkan

"Kita tidak bisa membawanya kembali... Apa kamu ingin membawanya secara paksa? "

Seorang wanita dengan gaun hitam panjang menatap seorang pria yang menatap bulan merah di jendela raksasa. Sunyinya suasana membuat semua orang akan ketakutan

"Aku akan membawanya... Tidak peduli apapun yang terjadi "

Wanita itu hanya bisa menghela nafas, mendengarkan jawaban yang sama setiap abad dari pertanyaan yang berbeda

"Kamu kembali... Shadow "

Sebuah bayangan hitam menampakkan dirinya, muncul dengan keadaan berlutut dibelakang si wanita dan pria

"Maaf tuan... Saya gagal menculiknya "

"Arson? "

"KAMU! "

"ugh... M-maafkan saya tuan "

Arson, seorang pria dengan rambut hitam panjang dan mata hitam sepekat batu obsidian menatap tajam bayangan didepannya yang menunduk takut. Amarah yang meluap membuat istana bergemuruh dengan dasyat

Wanita itu hanya menatap Arson dengan tatapan dalam, melihat kejadian yang berlangsung dengan diam dan tenang

"Bagaimana bisa kamu gagal?! "

Bayangan itu tampak bergerak gelisah, mata menatap lantai dengan tangan yang bertumpu bergetar kecil

"Seorang dewa... Dewa kegelapan telah kembali tuan, dan... Penerus klan Beacon generasi kedua yang menghalangi ku "

Arson memandangnya tajam, sedetik kemudian bayangan itu melayang dengan tali hitam mencekik lehernya dan membelit tubuhnya

"DAPATKAN DIA DAN BAWA DIA KEHADAPAN KU! " Titahnya mutlak

"B-baik tuan! "

Bruk!

"Hah... Hah... Hah... "

Arson hanya menatap bayangan yang hampir mati didepannya dengan tajam, membalikkan badannya dan menatap bulan kembali

"Pergi. Jangan harap keluarga mu akan hidup dengan aman jika kamu gagal dalam misi yang ku berikan "

Bayangan itu kembali lagi berlutut, tanpa menjawab dia pergi meninggalkan dua orang itu sendiri kembali

"Bukankah kamu terlalu kasar Arson? "

Arson hanya bisa diam, memijat kepalanya yang desahan napas yang sangat panjang

"Ibu... Tolong tinggalkan aku sendiri "

.

Helaan napas terdengar dari empat remaja yang berkumpul di rooftop sekolah. Saling bersandar dengan wajah lelah yang sangat ketara

"Ujian kali ini benar-benar ketat... Aku merasa tubuhku akan bolong jika ditatap oleh guru baru itu "

MoenD dengan kepala yang bersender kearah MefelZ, mengeluh dengan tangannya yang memegang botol minuman dingin. Sementara MefelZ sudah melamun dengan kacamata yang sudah bertengger atas kepalanya

"Dan juga waktu sangat singkat... Ujian kali ini Fisika, dan aku baru menyadari bahwa aku selalu tidak mengikuti pelajaran karena rapat " Ucap MoenD kembali

"Miss. Pie tidak membiarkanku tenang, dia selalu berada disisi ku semenjak kejadian tadi "

NightD yang dijadikan sandaran oleh Nelson hanya bisa tersenyum. Mendengarkan semua keluhan dari teman dan kekasihnya mengalihkan amarahnya dari sesuatu

Reinkarnasi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang