BAB 2 [14]

409 33 19
                                        

☾ Awal mula ☽
.
•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈
Kehancuran
*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈

┅┅┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅┅┅

Bluze dan Fred tiba di lingkungan sekolah tepat pada pukul 10 siang, Space dan Saddan juga telah berada di area sekolah memantau OSIS yang bekerja keras di sekolah, serta memantau investigasi Steve dan Alex kepada beberapa siswa baru yang baru-baru ini mengatakan mereka melihat penampakan bayangan di Koridor 2 dekat UKS

"Sudah lama aku tidak melihat mu, wajahmu tidak berubah Bluze! "

Space dengan senang hati memukul punggung Bluze, membuat Bluze tersedak air liur nya sendiri dan Fred yang menatap Space begitu tajam

"Bajingan sialan... " geram Bluze, jika saja Space sudah lama di sekolah ini mungkin sudah dia banting dan meremukkan seluruh tulang belulang milik Space.

Berbeda Fred dan Saddan sedang melihat gedung sekolah yang terasa lebih sepi dengan aura yang lebih mencekam, setelah melihat-lihat gedung sekolah yang telah berdiri sangat lama dengan gagah dan juga agung. Mereka menemukan kejanggalan di berbagai tempat dan sudut sekolah

"Beberapa sudut sekolah ada tanaman merambat berwarna hitam pekat, aku yakin itu berasa dari dunia bawah " Saddan menunjukan satu daun yang sengaja dia petik, daun itu benar-benar hitam gelap dengan corak berwarna ungu menyala. Sama seperti legenda naga End World

Bluze yang melihat itu hanya bisa terdiam, disaat tangan ingin menyentuh. Sebuah ledakan terjadi di lantai dua, ledakan itu berhasil membuat ke empat guru itu kepalang panik dan segera kesana

.

Nelson melamun, sudah seminggu lebih papa nya belum pulang dan sekarang sudah pulang, dia lega namun juga khawatir disaat bersamaan. Dia baru saja pulang dari perjamuan para dewa dan dewi setelah sekian ratus tahun lama nya, disana dia mendapatkan berbagai informasi yang akan terjadi di masa mendatang yang mana membuatnya gelisah dengan bencana yang akan datang

Melamun menatap rembulan di taman penuh dengan kunang-kunang, dia terduduk sendirian tanpa sang kekasih menemani nya. Hanya setangkai bunga mawar yang menemaninya di malam yang dingin ini

'Kejadian itu akan terjadi lagi... Dan lagi... Ku harap papa baik-baik saja menangani hal itu... Ku mohon papa... Selamat lah dari bencana yang akan datang' dia menutup mata nya perlahan, meminta pertolongan kepada sang dewa kehidupan di atas sana untuk memberi keselamatan kepada manusia di bumi

Disaat asik menikmati semilir angin berhembus lembut, dinding penghalang nya bergema kencang, menandakan ada seseorang yang ingin mendekatinya dan juga menyakitinya. Mata itu masih terpejam dengan napas teratur, seolah tidak terusik dengan gema kencang itu

"Di luar dugaan ku, dewa cahaya ternyata bersembunyi di dalam kubah ini. 1"

Suara menyeramkan dan juga sangat dalam itu mengusik telinga Nelson. Yang awalnya ingin bersantai dan melakukan percakapan ringan, kini seperti nya dia harus terlibat adu argumen yang kecil dengan sesosok yang berdiri dengan senjata tajam di tangannya

"Ya. Aku tau kedatangan mu kemari, beri salam kepada raja mu... Tapi sayang sekali, aku tidak akan ke kerajaan milik raja mu"

Nelson bisa mendengar geraman marah dari sesosok disana, dia masih terduduk dengan tenang tanpa melonggarkan pelindung yang melindunginya. Aura hitam juga mulai mengelilingi taman indah miliknya, mengusir kunang-kunang cantik itu dengan paksaan

"Mau kau setuju ataupun tidak, tugas ku hanya membawa mu ke istana sana "

Nelson tertawa kecil, meraih bunga mawar itu dan menghirup aroma nya

Reinkarnasi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang