Gaskeun?
Happy reading
.
.
.Entah yang ke berapa kalinya, Jimin sudah tak lagi menghitungnya.
Dulu, setiap kali ada meeting yang batal diadakan, atau bila klien mendadak menunda janji temu, Jimin selalu merasa kesal. Karena itu artinya dia harus mengganti atau mengatur ulang ke waktu berikutnya. Bagi Jimin itu adalah pemborosan, karena seperti pebisnis lainnya, prinsipnya waktu adalah uang. Belum lagi seringkali itu bukan hal yang mudah karena jadwalnya sebagai CEO sudah padat untuk 2-3 hari berikutnya.
Tapi sekarang, kebalikannya. Jimin malahan gembira bila tiba-tiba muncul waktu luang. Berarti dia bisa mengunjungi Yoongi hyung di Guryong. Tentu saja, Jimin tetap harus ekstra hati-hati. Jangan sampai karyawan atau rekan bisnisnya curiga mengapa ia lebih sering tersenyum akhir-akhir ini.
Apalagi malam ini adalah jazz night di kafe Elaine, Jimin merasa harus menyempatkan diri hadir. Yang mana Yoongi tampil menggantikan Junsoo sebagai pianis. Si tua itu sudah tidak bermain musik lagi, sekarang ia lebih aktif mengurus klub.
Waktu sudah lewat tengah malam, pementasan Yoongi baru saja berakhir setengah jam lalu. Kini ia menyusuri jalanan Guryong bersama sahabatnya. Yoongi ngotot ingin mengantarnya sampai ke taksi. "Orang hamil tidak baik berjalan sendirian malam-malam," begitu alasannya ketika Jimin mohon pamit undur diri.
Jimin sangat mengutamakan keamanan dan keselamatan mereka, apalagi terhadap mata-mata yang bisa saja ada dimana-mana. Namun tak urung dia tidak mampu menolak. Dalam lubuk hatinya, ia merasa tersanjung dengan perhatian serta romantisme sang sahabat. Bayinya, Min aegi, pun setuju dengan pendapatnya, begitu yakinnya.
Berdua membelah malam yang dingin serta gelapnya jalan-jalan di Guryong yang minim penerangan. Matanya menyapu bangunan demi bangunan nan lusuh dan kumuh, sebagian bahkan nampak sangat tidak layak huni.
Ketika Yoongi hyung meminta pendapatnya bahwa ia ingin meninggalkan Min's Corp, dalam hati Jimin sesungguhnya muncul 2 pikiran yang bertolak belakang. Satu, ia jelas kuatir karena Yoongi tak bisa lagi hidup dalam kemewahan. Sejak lahir, Yoongi sama seperti dirinya, tidak pernah berkurangan secara materi. Barang apapun yang mereka inginkan bisa didapat secara mudah dan dalam sekejap.
Itu semua hilang kalau kakaknya memilih tinggal di Guryong. Ia harus benar-benar hidup berhemat ala kelas rendahan. Makan seadanya, tidur di atas alas tipis dan keras, dengan penghangat ruangan yang lebih sering tidak berfungsi. Bahkan juga mencari pekerjaan sampingan karena pendapatan sebagai musisi jelas belum bisa diandalkan.
Jimin sudah menyaksikan sendiri betapa minimnya perhatian penonton terhadap band musik yang berpentas di Elaine. Hanya beberapa orang yang serius menyimak, termasuk dirinya sendiri. Tepuk tangan memang terdengar, namun sebagian besar pengunjung lebih asyik dalam kegiatan dan atau minuman masing-masing.
Meskipun sudah mengetahui semua kesulitan itu, Yoongi malahan kelihatan bersemangat. Seolah sudah sangat siap dan memahami setiap konsekuensi dari pilihannya saat ini. Dan itu membawa Jimin pada pikirannya yang nomer dua, Yoongi hyung yang begitu bahagia sewaktu mengungkapkan rencananya.
Saat tampil di atas panggung, wajahnya berubah bercahaya. Ketika jari jemarinya menari lincah di atas tuts piano, mengalun lancar membawakan nada demi nada, Yoongi begitu menikmatinya. Ia tenggelam dalam keindahan rasa dan laras, dunianya sendiri. Musik yang lahir dari kepekaan dan keelokan menawan hati para pendengarnya. Jimin belum pernah tergetar hebat yang disebabkan oleh sebuah lagu seperti ketika Yoongi memainkan pianonya.
Bagi Jimin itulah yang terutama, melihat kebahagiaan sahabatnya terkasih. Ketika kawannya itu bisa menjalani hidup seperti yang dicita-citakan. Ketika akhirnya ia bebas menjadi dirinya sendiri. Ketika dengan penuh keyakinan, sang kakak berani untuk melangkah keluar dari keluarganya yang penuh racun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends with Benefits (?) - COMPLETE
FanfictionSeks adalah salah satu kenikmatan hidup yang paling dasar, semua orang tahu itu. Jadi kenapa harus mempersulit sesuatu yang seharusnya sederhana? ⚠️⚠️???Warning ???⚠️⚠️ Konten seksual dan kekerasan eksplisit, mohon kebijakan pembaca yang di bawah 18...