Welcome back to another chapter. Chapter ini aku persembahkan untuk uri winter bear. Happy birthday Taehyung. I wish you happiness.
Author lupa mau nanya untuk yang chapter kemarin. So, mpreg
Yes
Or
No
Di vote ya, pilihan kalian menentukan masa depan yoonmin 🤭🤭🤭
Happy reading
.
.Hari ke 10 penculikan
Kim Taehyung POV
Taehyung memandang ke satu titik di kamarnya yang luas. Kamar yang sudah menjadi tempat tinggalnya selama ini. Sudah berapa lama ia tidur di sini, Taehyung tidak tahu, mungkin 5 hari, seminggu atau bahkan sudah 2 minggu. Jendela kamar ini ditutup rapat, Taehyung jadi tidak bisa mengetahui siang atau malam. Yang jelas rasanya sudah lama sekali sejak ia meninggalkan rumah Appa yang sangat ia cintai.
Kejadiannya berlangsung sangat cepat, anak itu hanya samar-samar mengingatnya. Sore itu ia berjalan-jalan seperti biasa dengan Jeon ahjumma ke taman. Tiba-tiba ia sudah disergap orang tidak dikenal. Taehyung mencoba menjerit memanggil Jeon ahjumma, tapi suaranya tidak keluar. Mulutnya sudah terlanjur dibekap orang asing. Dalam ketakutan rasanya ia mendengar Jeon ahjumma berkata, "Kenapa kalian lama sekali?" dan setelahnya ia tidak sadarkan diri.
Tahu-tahu saat bangun ia sudah ada di kamar ini, sebuah kamar yang sebenarnya cukup luas dan nyaman. Tempat tidurnya empuk, bantal dan selimutnya tebal, bahkan ada televisi dan game console kesukaannya. Tapi si bocah tidak berselera menyentuh mainan, yang ia inginkan hanyalah segera pergi dari sini. Namun tidak mungkin, karena pintu kamar ini juga selalu terkunci, dan hanya terbuka ketika seorang wanita datang memberinya makan atau mengajaknya bicara.
Taehyung tidak habis pikir, siapa sebenarnya wanita itu. Walaupun dia mengaku sebagai ibunya, tapi Taehyung tidak percaya. Appa pernah menunjukkan foto seorang wanita kepadanya, kata Appa perempuan di foto itu adalah ibunya. Kata Appa, ibunya sudah tiada sewaktu melahirkannya, kata Appa ibunya meminta agar tubuhnya dikremasi. Itulah sebabnya mereka tidak pernah berziarah ke makamnya.
Wanita di foto itu begitu cantik, bahkan Taehyung yang masih kecil itupun bangga mengakuinya. Ibunya sangat cantik, segar dan manis, Taehyung setiap hari mendoakan arwah ibunya agar tenang di sana. Dia melakukan ini diam-diam, karena bila sekali saja Appa mendengar bahwa Taehyung menyebut tentang Eomma maka Appa akan menjadi sangat marah. Taehyung takut, Appa sangat jarang marah tetapi bila itu terjadi maka wajah ayahnya berubah mengerikan bak monster ganas.
Taehyung tidak mau ayahnya berubah menjadi monster, jadi ia berhenti bertanya tentang ibunya. Demikian pun semua pelayan di rumah tidak pernah menyinggung soal ini. Lama kelamaan Taehyung terbiasa, dia tidak membutuhkan Eomma. Siapa yang perlu sosok ibu ketika ayahmu begitu luar biasa? Appa mengajaknya bermain, menghibur ketika sedih, Appa selalu ada untuknya. Appa adalah idola Taehyung.
Lalu datanglah Jimin hyung menjadi pelengkap kehidupan keluarga mereka. Taehyung tahu Jimin hyung tidak menyukainya, Jimin hyung hanya mencintai Appa tapi tidak peduli pada anaknya. Mengenai ini sekali lagi Taehyung diam tidak berkomentar, karena Appa nampaknya ingin sekali Taehyung bisa menerima Jimin hyung. Ia akan berusaha melakukannya karena Taehyung sangat mencintai Appa.
Ah, memikirkan tentang Appa membuatnya semakin ingin kembali ke rumah. Meskipun kadang hidup di sana memang membosankan, karena Taehyung sebenarnya merasa kesepian. Kalau bisa Taehyung ingin selalu bersama-sama Appa 24 jam 7 hari seminggu. Sayangnya tidak bisa, Appa selalu sibuk dan sibuk. Untungnya ada Jeon ahjumma dan si kecil Kookie yang manis. Taehyung merindukan Kookie, merindukan Jeon ahjumma, merindukan masakan buatan koki rumahnya, dan terutama merindukan ayah tercintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends with Benefits (?) - COMPLETE
FanfictionSeks adalah salah satu kenikmatan hidup yang paling dasar, semua orang tahu itu. Jadi kenapa harus mempersulit sesuatu yang seharusnya sederhana? ⚠️⚠️???Warning ???⚠️⚠️ Konten seksual dan kekerasan eksplisit, mohon kebijakan pembaca yang di bawah 18...