Selamat datang, lovelies, di chapter baru.
Book ini kembali bangkit dari kubur, hadir menemui lovelies lebih cepat 😁
Ga pake lama, baca dan nikmati chapter panjang ini sampai akhir. Ditunggu vomen nya, juseyo.
Happy reading
.
."Ngh," Jimin mendesah ketika kemaluan Yoongi seluruhnya bersarang di dalam lubang senggamanya. Desahan yang keras terdengar di dalam kamar sempit di salah satu flat sederhana di Guryong.
Yoongi mengusap lembut kening pasangannya yang sedikit berkeringat, "sakit?" ujarnya penuh perhatian. Sedangkan ia sendiri berjuang untuk mengendalikan diri karena hole itu begitu ketat dan pas memeluk kejantanannya.
Jimin menggeleng, "p-penuh," keluhnya manja, "Hyung besar sekali."
Yoongi membalas dengan mengecup bahu kekasihnya. Jujur, lelaki mana yang tak bangga mendengar pujian semacam itu. Walaupun untuk itu ia perlu ekstra berhati-hati jangan sampai hubungan badan mereka menjadi sesuatu yang menyakitkan untuk Jimin. Apalagi ketika Jimin sedang berbadan 2.
Si adik menggesekkan bokong montoknya ke pinggul Yoongi, memberi isyarat. "Hyung boleh bergerak, aku sudah siap," ucapnya sedikit terengah.
"As you wish, Princess," tangan besarnya memegang pinggang sahabatnya itu dan mulai menarik keluar kebanggaannya sampai bersisa kepalanya saja. Gerakannya pelan, namun kemudian dengan hentakan ia menghujam masuk. Begitu berulang-ulang, setiap kalinya napas Jimin seolah terkesiap, seiring tubuhnya terhempas maju.
Tempo kian kencang, tapi Jimin masih kurang puas. "Lebih cepat, Hyung," rintihnya dengan wajah yang semakin merah.
Apalah Yoongi bila tak mampu memenuhi keinginan kekasihnya. Dia mempercepat tempo tusukan, mencoba berbagai sudut sampai menemukan titik manis Jimin di pusat tubuhnya.
"Aahhnnn," erangan Jimin semakin keras dan semakin menggairahkan. Kata-kata tanpa arti meluncur deras dari bibirnya, apalagi ketika Yoongi menyerang semua titik sensitif dirinya. Bibir tipis dengan ahli menjilat, menggigit lembut perpotongan leher dan bahunya. Ibu jari memelintir dan mencubit putingnya hingga kemerahan. Dirinya kian digiring menuju kenikmatan.
Di mata Yoongi, itu semua sangat seksi dan menggairahkan. Bibir merah tebal terbuka, basah dan mengkilap oleh air liur yang menetes membasahi hingga ke dagu. Racau yang semakin tak karuan, sebagian besar meneriakkan nama Yoongi. Tubuh Jimin berkilauan karena selapis keringat tipis menambah keseksian. Entahlah, tapi kekasih kecilnya ini menjelma bagaikan Aphrodite, sang dewi cinta itu sendiri, yang penuh gairah asmara.
Visual Jimin yang begitu sedap dipandang, suara-suara binal dari mulutnya membangkitkan gairah kelelakian Yoongi yang paling liar. Lalu tentu saja rektum yang seolah diciptakan untuk menerima kesejatiaannya seutuhnya, bagaikan gembok dan anak kuncinya. Semua sensasi yang membawanya hampir saja hilang kendali dalam permainan cinta ini.
Ia mencium Jimin liar untuk sedikit meredakan desakan kuat di selangkangannya. Dirinya harus terlebih dulu memuaskan Jimin sebelum mengejar hasrat kelelakiannya. Tangannya meraih penis Jimin dan mulai memompa beriringan dengan gerakan pinggulnya yang berirama cepat.
"Ke-keluar, H-hyunggg, aahh." Seluruh tubuh Jimin menegang seperti busur yang ditarik sesaat sebelum anak panah terlepas. Analnya juga mengetat dan Yoongi harus menggemeretakkan gigi karena jepitan yang luar biasa nikmat. Dia tetap berusaha mengenai prostat Jimin dengan ketepatan yang sama sampai yang muda akhirnya tumpah di dalam genggamannya. Membasahi jari-jemarinya dengan cairan putih kental hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends with Benefits (?) - COMPLETE
FanficSeks adalah salah satu kenikmatan hidup yang paling dasar, semua orang tahu itu. Jadi kenapa harus mempersulit sesuatu yang seharusnya sederhana? ⚠️⚠️???Warning ???⚠️⚠️ Konten seksual dan kekerasan eksplisit, mohon kebijakan pembaca yang di bawah 18...