🎊🥳HAPPY NEW YEAR!!!! 🎉🎆
Mari sambut tahun yang baru dengan harapan dan semangat baru. Wish you all lovelies the best.
Jadi ini posting an pertama di tahun yang baru. Yeaaayyy!!!
Chapter ini masih sambungan chapter yang lalu, jadi yang nungguin kabar kehamilan Jimin, sabar ya. Sedikiiiiiiiiiiit lagi, hang in there.
Kita lanjutkan dulu cerita keluarga Kim.
Happy reading
.
.Setitik air menetes di netranya. Seojin menyadari sesuatu, pupus sudah impiannya tentang keluarga bahagia.
Namjoon rupanya melihat air mata Seojin, ia mengangkat dagu Seojin yang tertunduk, "Jangan menangis, Baby. Aku akan membawamu merasakan surga dunia."
Seojin tidak mengerti perkataan suaminya, tapi ia mengangguk tergugu. Namjoon menekan ibu jari ke bibir bawah Seojin, membuatnya terbuka lalu memasukkan penisnya ke dalam rongga mulut Seojin. Untungnya kali ini Namjoon berlaku sedikit lebih lembut daripada sebelumnya. Paling tidak kini Seojin sudah lebih terbiasa.
Puas memperkosa rongga mulut Seojin, Namjoon kembali membaringkan tubuh istrinya. Kelaminnya bertambah semakin besar dan panjang, dan Seojin ketakutan memikirkan benda raksasa itu akan memasuki dirinya.
"A-apa akan bisa muat?" tanyanya gentar.
Namjoon tersenyum miring, "Pasti bisa. Bersiaplah, Sayang, kita ke permainan inti." Sebelah tangan Namjoon menahan pinggang Seojin, sebelah lagi mengarahkan kepala penisnya di kelamin Seojin. Awalnya hanya bermain-main di sekitar permukaan, menggoda Seojin sehingga kian bergairah.
Ketika kejantanan Namjoon bergerak perlahan menembus ke pusat tubuhnya, merobek mahkota kesuciannya, Seojin melengkungkan punggung. Perih terasa dan ia menjerit. Tidak bisa berbuat apa-apa karena di saat bersamaan tangan Namjoon mencengkeram pinggangnya dan mulut terus menerus memberi rangsangan di putingnya.
Namjoon terengah, iris matanya menggelap tertutup kabut nafsu. Seluruh penisnya sudah tertancap masuk, "Shit, m*m*k perawan memang yang terbaik. Kau ketat sekali, Baby."
Seojin menutup mata, air mata menggenang di kedua kelopak. Tanpa aba-aba, Namjoon menggerakkan pinggul, menjadikan Seojin tersengal. Setiap kali Namjoon menarik dan mendorong kebanggaanya memasuki liang sanggamanya, tubuh Seojin tertolak maju ke depan.
Maju mundur, maju mundur, kian cepat, sampai Seojin bisa mendengar suara kecipak lendir vagina nya yang semakin basah. Sementara ia mendesah keras, campuran kesakitan dan nikmat. Rangsangan di seluruh tubuhnya begitu hebat, dia tidak bisa berpikir.
Tidak mau berpikir, apalagi ketika Namjoon mengubah gaya, dan tusukan Namjoon tepat mengenai sebuah kumpulan saraf di dalam pusatnya. Ia mengerang lebih kuat, dan Namjoon ber smirk, "Kena kau."
Dia lebih kuat dan lebih cepat lagi menghantam titik itu sampai Seojin merasa keanehan dalam dirinya, "Nam-Namjoon oopa, ma-mau pipishhh." Terus dan terus, naik dan naik sampai akhirnya...
Seojin melolong panjang, jatuh dalam kegelapan yang menenangkan, tenggelam dalam ombak kedamaian. Seumur hidup baru sekarang Seojin mengalaminya, apakah ini yang suaminya maksud dengan surga dunia. Tidak lama kemudian, Namjoon mendesah lega dan sesuatu yang hangat menyemprot kuat di dalamnya. Mengisi liang rahimnya dengan bibit sari kehidupan, sangat banyak hingga sebagian meleleh keluar.
"Kau hebat, Baby. Tapi jangan senang dulu, ini cuma permulaan."
Bagaimana Seojin bisa menjalani sisa malam itu masih menjadi sesuatu yang mengherankan baginya. Mereka melakukannya sampai pagi menjelang, sampai Namjoon tertidur mendengkur karena kelelahan. Katakan saja Seojin tidak bisa bangun dari tempat tidur keesokan paginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/235997887-288-k872006.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends with Benefits (?) - COMPLETE
FanfictionSeks adalah salah satu kenikmatan hidup yang paling dasar, semua orang tahu itu. Jadi kenapa harus mempersulit sesuatu yang seharusnya sederhana? ⚠️⚠️???Warning ???⚠️⚠️ Konten seksual dan kekerasan eksplisit, mohon kebijakan pembaca yang di bawah 18...