The Truth Untold

929 81 134
                                    

Ini harusnya untuk ulang tahun Jimin. Tapi gapapa lah ya telat sedikit (menghibur diri sendiri 😭)

Okay, langsung gass aja

Happy reading

.
.

"A... ayahnya...."

Lidah Jimin kelu, ia tak mampu dan tidak sanggup menjawab pertanyaan itu. Haruskah ia mengungkapkan segalanya? Kemungkinan mana yang akan lebih baik untuk dirinya serta terutama keselamatan bayinya? Lalu bagaimana Yoongi akan menerima ini?

Di saat bersamaan anak dalam kandungannya memutuskan untuk berulah. Mendadak Jimin merasa mual. Atau mungkin tekanan perasaan yang begitu membingungkan, yang akhirnya berimbas pada tubuhnya yang memang sedang berbadan dua.

Jari jemarinya bergetar, jantung bekerja lebih cepat. Jimin bisa merasakan degupan yang semakin keras, juga dengingan melengking di telinganya. Pandangannya berkunang-kunang, ia tak bisa menguasai dirinya sendiri, sementara memejamkan mata dan menundukkan kepala.

"Jimin ssi, siapa ayah anakmu?" Suara Boss Seong pastilah keras membahana, namun di telinga Jimin bagaikan sayup-sayup teredam. "Aku tidak punya waktu untuk omong kosong ini!"

Jimin tak bisa melihat namun sangat dapat merasakan genggaman tangan Yoongi yang semakin erat. Berikutnya kakaknya itu berucap dengan yakin, "Aku ayahnya."

Kepala Jimin terangkat seketika, mulutnya terbuka, berpaling menghadap ke arah sang sahabat. Apa maksudnya ini? Kenapa Yoongi berbuat begini?

Bukan hanya Jimin yang terkejut. Semua orang di ruangan ini pun sedang fokus memandang kepadanya. Wanita seksi di sebelah Boss Seong terkesiap sambil menutup mulutnya, matanya membola. Pria misterius yang sejak tadi duduk di sofa mengamati mereka penuh minat. Junsoo dan Bos Seong, keduanya juga sama-sama tidak mampu menutupi rasa kagetnya.

"Akulah ayah dari anak yang dikandung Jimin ssi, bukan suaminya. Jimin sedang hamil anak kami. Kau pasti sudah bisa menebak apa yang akan terjadi kalau Kim Namjoon sampai mengetahui perselingkuhan kami. Itulah alasan sebenarnya mengapa kami mencari perlindungan di tempat ini."

Mengapa Yoongi mengatakan kebohongan seperti ini? Secara teknis, itu bukan kebohongan, itulah kenyataan yang sebenarnya terjadi. Yoongi memang ayah dari bayi yang ada dalam perut Jimin, hanya saja Yoongi tidak mengetahui kebenaran itu. Mereka bahkan tidak pernah, belum pernah membahas soal ini sebelumnya.

Tatapan mata mereka bertemu, Yoongi pasti bisa merasakan kebingungan yang Jimin rasakan. Tapi Yoongi berkedip seolah menyuruh Jimin diam dan membiarkan ia yang mengatasi segalanya.

"Kalau begitu kenapa dia diam saja, bukannya langsung menjawab?" Si kepala mafia berkata memecahkan keheningan dan membuat pasangan itu berpaling lagi padanya. Ia memicingkan mata menyelidik, fokus tertuju kepada mereka berdua, "Dari mana aku tahu kalau ini semua bukan bualan? Akal-akalan kalian saja?"

Yoongi sama sekali tak gentar, ia menjawab tenang. "Silakan kau pikir sendiri, seorang pria harus mengakui bahwa ia berselingkuh di hadapan sekian banyak orang asing, apalagi orang itu adalah musuh suaminya sendiri. Mengakui bahwa ia sedang hamil anak dari kekasih gelapnya, apakah kau kira akan semudah itu?"

Suasana ruangan kembali diam mencekam, sekarang semuanya tergantung pada Seong. Akankah si mafia mempercayai ucapan Yoongi, dan terutama apakah ia mau melindungi mereka dalam area kekuasaannya?

"Ha..." Sebelah ujung bibirnya tertarik melengkung ke atas. Senyum miring yang perlahan semakin besar menghias wajah tua nan bengis. "Ha..." Seringainya tak tertahankan dan akhirnya berubah menjadi sebuah tawa lebar. Bahunya bahkan terguncang-guncang. Mengapa situasi ini begitu lucu bagi Bos Seong, Jimin tak tahu.

Friends with Benefits (?) - COMPLETE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang