Happy reading~
✨✨
💮💮💮
.
.
.
.
..................17. DI CULIK
0O0
"Hahaha! Kau sungguh menyenangkan Algrick!, Aku menyukainya" ucap pemuda yang memiliki halis tebal, berkulit putih, dan juga memiliki mata yang berwarna biru jernih.
"Hey hey! Itu menyeramkan bro!" Ucap Algara yang merasa ngeri terhadap teman barunya di sekolah, yang bernama James pria yang tadi berbicara.
"Menyukai dalam artian lain, bukan menyukai dalam artian yang kau maksud" ucap James yang langsung memasang wajah datar.
"Hahaha! Apakah kau sungguh-sungguh menyukai James, grick!" Ucap Simon tertawa seraya menggapai bahu Algara. Simon si pria berkulit hitam, memiliki rambut keriting dan memiliki perawakan tinggi kekar.
"Hey ayolah, aku masih normal kau tahu?. Dan lagi jangan panggil aku grick!, Namaku algrick. Meski nama asliku Algara zeergantara!" ucap kesal Algara, ketika dirinya di panggil dengan nama grick. Menurut nya nama tersebut kurang cocok di dengar oleh nya, lebih baik panggil dengan lengkap saja seperti algrick mungkin, itu terdengar lebih baik. Ngomong-ngomong soal namanya, tentu saja Algara tidak mengubah nama asli nya. Dia hanya membuat nama panggilan di tempatnya sekarang, karena nama Algara terlalu sulit di ucapkan oleh orang-orang di negara ini.
"Aku hanya bercanda grick" ucap gurauan Simon.
"Jangan panggil aku grick!"
"Menurut ku, grick lebih cocok dengan panggilan mu"
"Aku tidak mau!"
Di saat Algara dan Simon berdebat pun, James yang melihatnya hanya memutar bola matanya malas.
"Hey! Hey! Jangan berdebat, sudahlah ayo kita pulang" ucap James mencoba melerai mereka, dirinya juga menyadari bahwa mereka sekarang ini sudah berada di tempat parkir. Algara yang mendengarnyapun mengalah dan menjauhi Simon.
"Aku pergi duluan, sampai jumpa" ucap James seraya memasuki mobilnya, dan berlalu pergi.
"Aku juga, sampai jumpa grick!" Ucap Simon yang terdengar menyebalkan di telinga Algara.
"Fuck you!!"
"Hahahaha!"
Setelah itu tinggal lah dirinya sendiri, yang sedang menunggu jemputan dari sopir pribadi sang kakek. Setelah menunggu beberapa menit, tiba-tiba datang mobil berwarna putih yang berhenti di depannya.
Algara mengira itu adalah mobil jemputan yang kakeknya kirimkan, dia awalnya memang mengira mobil putih tersebut mogok ternyata tidak. Mobil itu memang berhenti untuk menjemput dirinyanya, begitu pikirnya. Algara tidak sadar bahwa dia saat ini sedang dalam bahaya, dia tidak curiga terhadap mobil putih tersebut. Biasanya Algara di jemput dengan mobil berwarna hitam.
Setelah itu Algara pun mulai memasuki mobil putih tersebut, ketika dirinya sudah masuk dan duduk tenang. Dia baru menyadari bahwa sopir yang kakeknya kirimkan berbeda, biasanya yang menjemput dia adalah Paman Sam.
"Paman, apakah paman sedang menggantikan paman Sam untuk menjemput saya?" Tanya Algara, yang tidak di tanggapi oleh sang sopir tersebut. Algara yang merasa tidak di respon pun merasa heran.
"Paman? Ken- hmmmpph!" Sebelum bertanya lebih jauh lagi, tiba-tiba ada seseorang yang membekap mulutnya dari belakang menggunakan sapu tangan yang sudah di campuri obat bius.
Algara yang tiba-tiba di bekap, lantas memberontak. Tapi itu hanya membuat nya sia-sia saja, karena orang yang membekap nya memiliki perawakan lebih besar dari nya, orang tersebut seperti petarung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARA & ALTARA [End]✓
HumorSEPENGGAL KISAH SI KEMBAR, DARI KELUARGA ZEERGANTARA. BERSAMA PARA TEMAN-TEMANNYA, YANG MEMILIKI SIFAT DI LUAR NALAR. ••••••• "Ngapain iri, sama pangeran kodok kek lo!" Ucap Altara. "Pangeran kodok pantatmu cerah, enak aja gue di samain sama pangera...