Tales Of Destiny (PraMel) 94

519 57 41
                                    

"Mama kalo ada adekna nanti mamanaa masih sayang aku kan?" Tanya Faith menatap Melati

"Sayang dong sayang banget malahan, kan kamu anak pertama mama" ujar Melati sembari memeluk erat putrinya itu

"Akuna sad kalo udah ada adek mamana udah engga sayang aku, telus nanti akuna gimana kalo mama udah ga sayang aku?" Tanya Faith

"Faith dengerin mama yaa, kasih sayang sama cinta mama ke Faith engga akan berubah sedikitpun walaupun nanti ada adeknya Faith. Karena kamu cinta pertama mama kak" ujar Melati sembari memeluk serta mencium anaknya kemudian mereka terlelap dalam tidurnya

---

Pagi ini keluarga Jordan beserta keluarga Melati sedang sarapan bersama dan para tamu undangan sudah kembali ke jakarta terlebih dahulu subuh tadi

Suasana sarapan begitu hening tanpa sepatah katapun, begitupun dengan Jordan

"Ma selesai makan kita balik jakarta" ujar papa Daud yang membuat semuanya menatap papa Daud

"Kan kita udah sepakat 3 hari pa, kok balik?" Tanya Dava

"Kalo kamu masih mau disini ya disini aja, kamu juga ma kalo masih mau disini ya disini aja, saya mau balik cek anak sama cucu saya" tegas papa Daud

"Paa" ujar mama Eva

"Pap saya mengatasnamakan Jordan dan keluarga sangat meminta maaf jika acara kemaren memang tidak berkenan" ujar mama Herlinche

"Iya pap maafkan kami, seharusnya kami tidak membiarkan acara malam itu terjadi" sambung papa Setio

"Jordan, kalo kamu udah engga sanggup urus anak saya pulangin dia ke saya, saya masih sanggup urus dia sama anak-anaknya" ujar papa Daud yang membuat semuanya terkejut sedangkan mama Herlinche sudah meneteskan air mata

"Paa maaf tapi bukan gitu maksud abang" ujar Jordan pelan

"Cape saya denger kata maaf dari mulut kamu, sekali dua kali kamu punya masalah sama Meli saya cuman diam karena saya menghargai anak saya yang sudah berumah tangga. Tapi untuk kali ini saya tidak akan membiarkan anak saya terus tersiksa sama kelakuan kamu" tegas papa Daud

"Paaa biarin mereka selesaikan masalah mereka sendiri, mama yakin Meli bisa atasin semuanya" sambung mama Eva mencoba menenangkan suaminya

"Kamu tega liat anak perempuan kamu tersiksa gitu? Dia ga banyak ngomong ke kita, tapi dari mata dia udah ketahuan banyak sakit yang dia simpen" balas papa Daud sedangkan yang lainnya hanya terdiam terutama Jordan

"Kalo kamu masih bujang, saya engga masalah kalo kamu mau main sama perempuan mana saja tapi ini beda Jordan, kamu sudah meminta anak saya untuk kamu jadikan istri seharusnya kamu lakukan dia sebaik mungkin. Dalam rumah tangga kalo kamu udah kesenengan main cewe sana sini itu tandanya kamu udah selingkuh" ujar papa Daud

"Pa, aku bisa jelasin tentang masalah kemarin. Aku ngajak Meli kok pa, tapi dia yang engga mau" ujar Jordan

"Jelas dia ga mau, acaranya aja isi orang-orang ga jelas semua. Ga usah banyak basa-basi, saya ga tertarik sama penjelasan kamu dan kamu jangan berani cari anak saya lagi" tegas papa Daud dan beranjak pergi

Tales Of Destiny (PraMel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang