06 : Love Me Like You Do

314 44 19
                                    

"Obat ini diminum 3 kali sehari, yang ini satu kali sedangkan yang ini kamu minum jika kamu tidak bisa tidur dan terakhir, obat ini hanya boleh kamu minum jika kamu gusar dan ketakutan. Jika kamu lupa, kamu bisa bertanya padaku atau pada suamimu sendiri," Jelas Yai butuh waktu dia untuk menyembuhkan Perth. Tapi setidaknya dia bersyukur karena Perth sendiri memiliki semangat yang tinggi untuk sembuh.

"Kamu juga harus mulai belajar sedikit demi sedikit untuk melakukan skinship dengan suamimu."

"Gak mau!" Tolak Perth cepat tanpa pikir panjang. Dia langsung memeluk erat tubuhnya sendiri.

Sorot matanya pada Yai tidak pernah mengendor kewaspadaannya padahal mereka sama-sama Omega.

Yai memaklumi jawaban Perth, dia mengerti.

Setelahnya keduanya terperanjat kaget karena di saat pikiran mereka sama-sama sibuk ada suara bel yang berbunyi keras.

Seketika itu juga Perth segera berlari menghampiri Yai, "Kamu di sini aja, biar aku yang buka pintu!" Yai senang Perth tidak takut dengan dia.

Perth menggeleng, dia tidak mau ditinggal sendirian di saat ada orang yang memencet bel.

Terdengar helaan nafas panjang dari Yai, lantas dia usap lembut kepala Perth dengan senyum seindah mungkin dan tatapan matanya yang teduh penuh kehangatan. "Hanya sebentar."

Perth mengangguk namun sorot matanya tidak pernah mengendor kewaspadaannya.

"Ada paket atas nama Perth Tanapon kak!" Sepertinya pengantar paket itu kenal dengan Yai. Mungkin mereka sering bertemu.

Yai mengangguk lalu dia bergaya kala di foto.

"Terima kasih dan hati-hati di jalan!" Seru Yai selalu ramah pada siapapun.

"Pasti kak!" Sahut dia tidak kalah ramah.

Setelahnya Yai memberikan paket tersebut pada Perth dan sungguh bukan main cerahnya wajah Perth karena barang pesanannya sudah datang.

"Apa kamu mau aku di sini sampai Meen pulang atau kamu mau aku..."

"Jangan pergi!" Potong Perth memelas seperti anak kecil sambil memeluk paketnya.

Yai mengangguk, dia heran kenapa Omega semanis ini bisa mengalami sakit mental.

Melihat Yai mengangguk lantas dia membuka paketnya dengan semangat. Dia sudah tidak sabar kalung collar melingkar di lehernya.

Klik'
Belum sempat Yai bertanya perihal kalung tersebut, namun kini kalung itu sudah melingkar indah di leher jenjang Perth. Mulai sekarang tidak ada lagi yang bisa menandai Perth.

"Apa kamu tidak mau ditandai oleh suamimu?"

"Gak!" Jawab dia cepat seraya membuka paket dia yang satunya lagi. Dia punya 3 paket.

"Tapi jika dia tidak menandai kamu, maka dia bisa menikah lagi dan..."

"Aku bahkan mau bercerai dengan dia. Jadi aku tidak peduli kalau dia menikah lagi. Dia mati pun aku tidak peduli!" Betapa jujurnya dia sekalipun dia percaya kalau Meen dikehidupan ini bukanlah Meen dikehidupan dia yang sebelumnya. Dia benar-benar tidak ingin memiliki hubungan apapun lagi dengan Meen.

Yai menelan ludah, obat tercepat bagi Perth untuk sembuh adalah Meen menghilang dari hidupnya. Itulah yang Yai simpulkan dari yang Yai tangkap sejauh ini.

Perth mengulum senyum lalu dia peluk erat boneka bintang laut warna biru yang dia beli. Tinggi dan lebar boneka itu 100 cm. "Kamu suka boneka?" Tanya Yai hanya di jawab anggukan kepala oleh Perth. Setelahnya Perth melirik paket satunya lagi lalu dia beranjak dari tempat duduknya. Tidak mungkin paket ketiga itu dia buka dihadapan Yai, secara isinya obat heat, obat tidur dan obat kontrasepsi supaya dia tidak bisa hamil. Hanya jaga-jaga siapa tahu nanti Meen menidurinya. Dia sungguh tidak ingin menjadi ibu dari anak-anak Meen.

The UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang