14

77K 5.7K 810
                                    

A Frozen Flower
🥀

"Berapa usia kandungannya?" Tanya Alzion datar tak terbaca.

"Baru sekitar dua minggu Tuan."

Alzion terdiam lama sebelum akhirnya pria itu tersenyum picik. "Kau boleh pergi," ucap Alzion.

Sang dokter menunduk hormat, lalu beranjak dari sana. Meninggalkan sepasang suami istri itu diruangan VVIP termewah yang tersedia. Alzion usap lembut perut rata Launa, tatapannya tenang, namun sorot matanya memancarkan kepuasan.

"Dua minggu, ya?" Kekeh Alzion.

Usia pernikahannya sudah terhitung dua bulan. Jadi, sudah pasti bibirnya yang menang, bukan? Lagi pula, Alzion tidak tinggal diam saat mengetahui Launa pernah tidur dengan pria itu, tanpa istri kecilnya itu sadari, bibit Jeff pernah tumbuh di dua minggu setelahnya, dan——langsung digugurkan oleh Alzion tanpa sepengetahuan Launa.

"Kau selalu menolakku, tapi alam bawah sadarmu kala itu, menerima sentuhanku dengan begitu baik Launa," ucap Alzion mengingat malam penghakiman itu, malam erotis penuh keringat nan memabukan yang ia ciptakan di kamar pengantin, saat Launa demam malam-malam.

Sepeninggal para dokter yang memeriksa Launa, Alzion merasakan Launa kian erat merapatkan tubuhnya. Aroma Launa makin kuat tercium di hidungnya, suhu tubuhnya yang panas membuat Alzion ikut gerah.

Launa bergerak-gerak tak nyaman, perempuan itu memeluk Alzion dari balik selimut yang melilit tubuh mereka. Jakun Alzion naik turun, terangsang pria itu dibuatnya, terlebih ketika tangan Launa kian turun menyentuh tanpa sadar bagian sensitifnya.

Memejam kuat Alzion mencoba menahan, sialnya nafas hangat Launa yang tepat mengenai lehernya membuatnya kian panas.

Bruk!

Alzion membanting posisi membuat Launa berada dibawah kukungannya, bibir pucat Launa yang nampak bergetar juga keringat dipelipisnya membuatnya seksi menggoda, seakan tengah memancing Alzion untuk bercinta.

Alzion melepas kancing-kancing kemejanya tak sabar, ia juga mengambil sesuatu dari dalam saku celananya. Membuka bungkus pil itu dan memasukannya ke dalam mulut Launa.

Alzion menggerakan lehernya pelan menahan diri menunggu reaksi obat itu, berkali-kali ia membasahi bibirnya dengan nafasnya yang kian memberat seksi.

Seringai Alzion perlahan-lahan tercetak kian lebar saat wajah Launa memerah dan bergerak gelisah. Tangan Alzion merambat merayu menyusuri kaki Launa, ia tersenyum senang saat Launa bereaksi sesuai harapannya.

Lenguhan Launa kian terdengar merdu saat tangan Alzion terus merambat naik. Hingga terhentilah ia pada kancing-kancing baju Launa. "Ssstttt....calm down, baby."

Alzion melembutkan sentuhan mengajak Launa agar ikut ke dalam permainan. Perlahan, tubuh tegang Launa merileks. Hal itu membuat Alzion bersorak kemenangan.

Semua telah tertanggalkan, kulit panas mereka siap melakukan penyatuan. Alzion tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan malam pertamanya, tak peduli jika istrinya ini tengah demam, Alzion tetap mengambil hak-nya.

Liar, menggoda, panas nan bergairah. Ruangan itu memancarkan aroma percintaan, diiringi suara desahan dan rintihan Launa yang mengalun menyemangati Alzion untuk memasukinya dalam-dalam.

A Frozen Flower [ Terbit ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat