Ext Chp III

41.1K 3.1K 335
                                    

"Flower of Evil"
Bunga kejahatan

Note!
Ext chp ini khusus untuk pengantar dari skuel Flower of Evil yang akan dipublish nantinya. Jadi sudah tidak berfokus tentang Alzion dan Launa lagi. Melainkan Alicia dengan pasangannya.

•A Dark Romance Story•
🥀

"Papi, apakah jatuh cinta itu menyenangkan?" Tanya Alicia, gadis itu duduk di samping Alzion yang sibuk dengan laptop dihadapannya.

Alzion menghentikan sejenak kegiatannya, ia menoleh ke arah putri tunggalnya, mengusap pucuk kepalanya lalu tersenyum. "Ya. Jatuh cinta itu sangat menyenangkan."

"Lalu, bagaimana kita tahu kalau kita sedang jatuh cinta?"

Alzion terdiam sejenak, memikirkan kalimat yang mudah dipahami oleh putrinya. "Cinta akan membuatmu bahagia saat melihatnya, merasa aman, dan kamu merasakan sebuah keinginan untuk terus bersamanya dan memilikinya."

Alicia mencerna tiap jawaban Alzion dalam diamnya, fokus ia mendengarkan, sampai akhirnya anggukan kecil diberikan kala gadis itu mulai mengerti.

"Cia seneng kalau liat Theo sama Althair, Cia juga ngerasa aman kalau sama Papi, Cia mau sama Theo sama Papi sama Althair terus. Jadi, Cia jatuh cinta sama kalian?" katanya menatap Alzion dengan sebuah senyum lugu kepunyaannya. "Begitu kan, Papi?"

Alzion sedikit tertawa. Pria itu menarik Alicia dalam pelukan lalu mengecup pucuk kepala putrinya. Bibit bodoh Launa menurun sempurna pada Alicia. Pikirnya.

"Bukan begitu Alicia Valerie. Sesama keluarga itu namanya kasih sayang. Kalau cinta itu lebih tertuju pada pasangan, orang yang berhasil buat kamu ingin bersamanya selain dari keluarga kamu."

Alicia kembali menganggukan kepalanya. Gadis itu lalu mendongak menatap Alzion dengan senyum manisnya yang terpatri. "Berarti Papi sama Mami itu saling jatuh cinta ya?"

Alzion mengangguk dengan senyum percaya diri. "Ya. Mami dan Papi punya cinta yang sama besar, dan tidak ada satupun orang yang mampu menyaingi kita berdua," ucapnya hiperbola.

Alicia tertawa pelan. Gadis itu lalu kembali menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Alzion, kian erat tangannya melingkar pada tubuh sang ayah. "Cia sayang papi..."

"Papi lebih sayang kamu." Alzion menyahut dengan pandangannya yang lurus ke depan, sorot matanya begitu banyak makna sehingga sulit terjemah.

Ia berharap, keluarganya akan baik-baik saja.

******

"Althair kangen Theo nggak?"

Althair yang sedang mengemudikan mobilnya itu menoleh sejenak ke arah Alicia, lalu pria itu menggeleng pelan sebagai jawaban. "Tidak."

"Kalau Cia kangen banget sama Theo. Udah satu tahun Theo kuliah di Amerika, dan selama setahun itu juga Theo nggak ada kabar sama sekali. Cia takut Theo kenapa-napa Althair. Kok Althair sebagai kakak nggak khawatir, sih?!"

"Dia laki-laki, dan dia sudah besar Alicia. Dia bisa menjaga dirinya sendiri." Althair menyahut secukupnya.

Alicia menghembuskan nafas pelan, ia menatap ke arah jalanan kota lewat kaca mobil itu. Waktu bergulir begitu cepat. Kini Alicia dan Althair sudah berkuliah di salah satu universitas di Belanda. Dan tentunya... tanpa Altheo. Sebab pria itu memisahkan diri untuk mengemban studi di negeri Paman Sam.

A Frozen Flower [ Terbit ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat