A Frozen Flower
Sekuntum bunga yang beku
🥀•1,5k vote - 700 komen for the next chapter•
Alzion mengusap pelatuk kecil miliknya. Mata pria itu menerawang jauh pada masa-masa yang terjadi beberapa waktu belakangan sejak kehadiran Launa.
Kehadiran Launa yang dimana harus dibayar mahal dengan kematian Jeff dan Laura.
"Zion?" Panggil Launa yang membuat Alzion spontan menyembunyikan pelatuk kecilnya ke dalam laci meja. Ia memutar kursinya lalu merentangkan tangannya ke arah Launa yang kini berdiri di depan pintu ruang kerjanya.
"Come here, hug me!" Alzion memerintah lembut mesra. Launa berjalan ragu, perempuan itu melangkah pelan menghampiri Alzion. "Kenapa, hm?"
Alzion langsung membawa Launa ke dalam pangkuan saat sang istri tepat berada di hadapannya. Ia usap dengan sayang rambut Launa yang diperhatikannya kian panjang, Alzion menyukainya, karena Launa terlihat semakin cantik dengan rambut panjangnya.
Tak ada sahutan apapun dari Launa membuat Alzion kembali melontarkan pertanyaan, "Butuh sesuatu?"
"Aku merindukan Ayah," cicit Launa pelan.
"Lalu?" Tanya Alzion memancing Launa. Ia tahu kemana arah tujuan istri kecilnya ini, namun, Alzion suka saat dimana Launa memohon sesuatu untuknya.
"Mau ketemu Ayah," ucap Launa lagi. Kali ini ia mendongak ke arah Alzion dan mengedip pelan sebagai rayuan dari tatap polos yang ditampilkan.
Terkekeh gemas Alzion dibuatnya, pria itu mengusap kening Launa yang sedikit berkeringat. Entah kenapa istrinya sampai memunculkan butir bening itu di dahinya, padahal seluruh ruangan di mansion ini dipasangkan AC.
"Nanti," sahut Alzion membuat bahu Launa merosot dan menghembuskan nafas pelan. Benar tebakannya, bahwa Alzion tidak akan mengizinkannya.
Melihat gurat kekecewaan Launa, entah kenapa Alzion merasakan ketidaksukaan. Jika dulu ia selalu mengatakan bahwa ia menyukai ekspresi ketakutan dan kesakitan Launa, sepertinya semakin hari ia harus terus meralat tiap-tiap kalimat yang keluar dari mulutnya waktu waktu lalu.
"Besok, okay? Besok pagi aku yang akan mengantarkanmu ke rumah Ayahmu," ucap Alzion pada akhirnya. Jawaban Alzion kontan membuat semburat senyum Launa kembali mengembang, ia menatap Alzion berbinar dan memastikan.
"Beneran?" Alzion mengangguk sebagai jawaban. Launa senang bukan main, ia langsung membalas pelukan Alzion tak kalah erat. Tindakan Launa membuat Alzion membatu beberapa detik, ia mengedip pelan lalu akhirnya menyunggingkan senyuman. Mengusap punggung rapuh istri kecilnya dengan tangan kekarnya sambil menghirup aroma Launa yang menjadi kesukaannya.
Alzion ingin berada di posisi ini sedikit lebih lama.
Launa senang saat dimana Alzion benar-benar membuktikan ucapannya. Pria itu kini mulai merubah dirinya untuk lebih bersabar dan tidak kasar lagi. Entah apa yang menjadi alasan pria itu bisa berubah secepat ini, tapi Launa bersyukur dalam hati, setidaknya ia tidak lagi merasakan hukuman kesakitan yang kerap diterimanya waktu itu.
"Sudah malam, ayo kita tidur," ucap Alzion hendak membawa Launa dalam gendongan. Namun, tangan Launa menahan dan perempuan itu sigap turun dari pangkuan Alzion.
ČTEŠ
A Frozen Flower [ Terbit ]
Romance• Obsession Series • [ SELAMAT MEMBACA ] Menggantikan saudari kembarnya untuk menjadi pengantin wanita dari seorang monster nan manipulatif adalah mimpi buruk bagi Launa. ***** Launa begitu mencintai kekasihnya, Jeff. Namun nasib sial menimpanya sa...