36

58.8K 5.3K 1.6K
                                    

A Frozen Flower
Sekuntum bunga yang beku
🥀

Siapa yang nungguin Aff update?🙋‍♀️

•1,8k vote - 1,4k komen for the next chapter•

"Zion mulutku dingin."

"Nanti aku hangatkan, sayang."

Launa memberengut, ia menatap kesal suami mesumnya itu. "Aku serius!"

Alzion terkekeh gemas, ia menaruh cup ice cream itu di atas nakas, lalu mengusap sudut bibir istrinya yang tersisa noda makanan manis itu. "Kemarin katanya mau ice cream."

"Iya. Tapi nggak sebanyak ini juga!" Launa mendengus kesal dibuatnya. Ia memang meminta ice cream, tapi rasanya satu cup saja sudah cukup. Namun Alzion malah membelikannya sepuluh cup besar.

"Jadi sudah tidak mau habiskan?" Tanya Alzion yang mendapat anggukan dari istri kecilnya itu.

"Iya, nanti aja aku terusin makannya. Sekarang udah nggak mau," kata Launa menjawab.

Alzion menganggukan kepalanya paham, ia yang semula duduk di pinggiran kasur kini beranjak naik ikut bergabung dengan Launa. Pria itu memeluk Launa erat, menarik selimut guna menghangatkan mereka. Mata pria itu memejam, menikmati wangi rambut Launa yang masih basah sehabis keramas.

"Zion?" Panggil Launa. Wanita cantik itu sedikit mendongak menatap ke arah Alzion.

"Hm, kenapa sweetheart?" Sahutnya manis sekali, terkesan sangat memanjakan Launa.

"Selama seminggu ini, aku tidak pernah melihat Klazo. Kemana pria itu? Tumben sekali tidak mengintilimu, biasanya kan— mmpph." Alzion tak suka Launa menanyakan pria lain, maka dari itu ia langsung menyerang bibir Launa agar istrinya itu berhenti berbicara yang dapat membuat kupingnya panas nyaris keluar asap.

Satu tangan Alzion menekan tengkuk Launa, satunya lagi untuk menahan kedua tangan Launa yang berontak ingin meloloskan dari dari serangan buasnya. Kepala pria itu memiring ke kanan dan kekiri mencari posisi yang paling nikmat. Memperkuat hisapan, dan semakin dalam memberikan ciuman.

"Jangan memikirkan pria lain, Launa," bisik Alzion memperingati kala ciuman mereka lepas terputus. Ia menyatukan dahinya dengan Launa, melebur nafas mereka bersama. "Hanya aku yang layak kau pikirkan," tegasnya menekan.

Launa hanya bisa mengela nafasnya saat Alzion untuk kesekian kali mendeklarasikan keposesifannya itu. Ia hanya bertanya tentang hilangnya Klazo dari peredaran matanya. Namun Alzion sangat berlebihan menanggapinya.

"Aku cemburu sayang. Berapa kali harus ku ingatkan, hm?"

Launa mengangguk pasrah. "Iya, maafkan aku."

Alzion mengangguk, pria itu sedikit merosotkan posisi agar lebih rendah dari Launa. "Zion mau peluk..." katanya, mendusel mencari kenyamanan di dada empuk istrinya. Melingkarkan lengannya pada tubuh Launa. Spontan Launa membalas pelukan, ia mengusap kepala Alzion memberikan kenyamanan.

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
A Frozen Flower [ Terbit ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat